SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 997 “ISHITA DITAHAN LAGI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 997 “ISHITA DITAHAN LAGI” by. Sally Diandra Raman dan Ishita akhirnya bertemu dengan Vidyut di luar kantor polisi, Vidyut kemudian menceritakan soal Nisha “Tuan Vidyut, ada baiknya kalau anda tinggal di hotel saja untuk sementara waktu” Raman langsung menimali ucapan pengacara Vidyut “Bagaimana kalau kamu tinggal dirumah kami ?”, “Tapi nama Ishita berhubungan denganku, jadi aku tidak bisa tinggal disana, Raman” meskipun Vidyut menolaknya secara halus, Raman dan Ishita tetap bersikeras memintanya untuk ikut, Vidyut lalu memberitahu Raman dan Ishita kalau Abhishek yang akan menangani kasus ini 

“Kalau begitu sudah selesai”, “Iyaa, Vidyut ,,, Abhishek pasti akan membantu kita tapi kita akan bicara dengannya dulu” sahut Ishita menimpali ucapan Raman, Raman dan Ishita lalu meminta Vidyut untuk ikut dengan mereka Beberapa awak media menghentikan Abhishek dan bertanya tentang kasus bunuh dirinya Nisha, Abhishek tidak suka dengan sikap para awak media dan meminta mereka untuk lebih sensitif dan biarkan polisi melakukan pekerjaan mereka, Abhishek lalu masuk ke dalam rumah Nisha dan melihat foto Vidyut yang terpampang di dinding, 

Salah satu anak buah Abhishek berkata “Pak, sepertinya gadis ini sangat terobsesi dengan Vidyut”, “Cari tahu apa ini bunuh diri atau pembunuhan, siapa yang dibalik semua ini ? Temukan petunjuk apapun” sahut Abhishek, mereka lalu mengecek kamar itu dengan lebih teliti, Abhishek mendapati banyak foto Vidyut dan buku diary, salah satu polisi menunjukkan foto Ishita dan Vidyut dan berkata “Mungkin Nisha mempunyai masalah dengan Ishita”, “Iyaa berita kontroversi mereka juga ada di koran tapi catatan bunuh dirinya Nisha tidak ditemukan ,,, Vidyut Sahay” ujar Abhishek sambil memikirkan sesuatu 

Sementara itu permasalahan Vidyut sedang dibahas dirumah keluarga Bhalla, Ishita meminta mereka untuk tidak membicarakan hal ini didepan Vidyut “Iyaa betul, jangan terlalu membuatnya tertekan” sahut Raman, saat itu Vidyut datang “Vidyut, kamu mau makan apa ?” sela Simmi begitu melihat kedatangan Vidyut, sedangkan Adi sedang memikirkan Aaliya dan bergegas menemuinya, 

Saat itu Aaliya sedang ngobrol dengan Mani ditelfon “Aku sudah sarapan pagi tadi, baiklah aku akan datang” ketika Aaliya hendak pergi, Adi segera mencegahnya dan bertanya “Ada apa ?”, “Kamu pasti akan merasa kesal kalau aku mengatakan sesuatu, kita akan membatalkan pertunangan ini, semuanya pasti akan lebih mudah dalam hidup kita” Adi langsung memegang tangan Aaliya 

“Apa cintamu padaku hanya sebanyak ini ? Kamu langsung membatalkan pertunangan kita hanya karena satu kali bertengkar ? Apa kamu akan meninggalkan aku ?” Aaliya hanya terdiam “Meskipun kamu ingin pergi, aku tidak akan membiarkan kamu pergi, aku sangat mencintai kamu, kamu mempunyai hak sepenuhnya padaku dan jangan bilang kalau kamu akan meninggalkan aku” ujar Adi sambil mendekat ke arah Aaliya, tiba tiba Neelu datang memanggilnya “Iyaa aku kesana” sahut Adi, Aaliya juga meminta Adi untuk pergi 

Raman meminta Adi untuk tetap tinggal dirumah “Ayah mau ke kantor dulu, kamu disini saja menemani paman Vidyut, siapa tahu ada masalah dengannya, kamu bisa mengatasinya kan ?” Adi merasa senang dan setuju dengan permintaan ayahnya, Adi kemudian berkata ke Aaliya “Aaliya, apa kamu mau aku antar pulang ?”, “Aku nggak mau” sahut Aaliya “Aku mohon, Aaliya ,,, jangan batalkan pertunangan kita”, “Aku akan memikirkannya” Adi tersenyum senang begitu mendengar ucapan Aaliya, Aaliya kemudian pergi meninggalkan Adi, 

Tak lama kemudian Aaliya bertabrakan dengan laki laki yang memukuli pengantar bunga, pria itu menawari Aaliya untuk menumpang mobilnya “Tidak, terima kasih, aku bisa sendiri”, “Aku tahu kalau mempercayai orang asing itu terlalu beresiko tapi kamu bisa percaya padaku” sahut pria tadi “Ini bukan tentang percaya atau tidak percaya” Aaliya berusaha mengelak namun pria tadi masih terus berusaha meyakinkannya, akhirnya Aaliya mau pergi dengannya 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla dan semua orang sedang bicara dengan Vidyut, mereka tersenyum senang, tiba tiba Ishita menyela “Sebentar lagi Ruhi akan menelfon kita, kita akan bicara dengannya” mereka kemudian ngobrol dengan Ruhi via video call, Ruhi juga menyapa Vidyut, begitu melihat Vidyut ada dirumah ayahnya “Aku akan pulang segera dan akan membawa semua barang barang yang di minta oleh bibi Mihika dan bibi Simmi seperti yang ada di daftar belanjaannya” 

Saat itu Abhishek datang kesana, Raman dan Vidyut sama sama bertanya “Kamu ada disini, Abhishek”, “Kami memiliki sebuah bukti, hal ini menunjukkan kalau kamu tidak ada hubungannya dengan kasus bunuh diri ini” sahut Abhishek “Waaah ,,, itu hebat, aku sudah bilang kan ?”, “Itu baru berita bagus” Raman menyela ucapan Abhishek “Abhishek, kenapa kamu terlihat tegang ?”, “Aku punya buktinya, catatan bunuh dirinya Nisha, disini tertulis kalau Ishita yang bertanggung jawab atas kasus bunuh dirinya” semua orang yang ada disana kaget mendengarnya 

“Ishita bahkan tidak tahu siapa dia”, “Coba kamu baca suratnya ini, disini tertulis kalau Vidyut berjanji pada Nisha tentang cinta mereka tapi kemudian Ishita datang diantara mereka berdua, Ishita lalu memprovokasinya untuk bunuh diri” Raman sangat kesal karena nama Ishita dibawa bawa 

“Omong kosong apa ini ? Kamu tahu kan kalau gadis itu gila ! Ishita tidak akan pergi dari sini, aku akan lihat siapa yang berani membawanya” Abhishek langsung menyela ucapan Raman “Kamu tidak bisa mencegah aku, Raman” saat itu orang tua Nisha datang kesana “Aku ingin lihat, apa Ishita tidak di tahan ? Ishita bertanggung jawab dalam hal ini, aku akan lihat Ishita mendapat hukumannya atas kejahatan yang dilakukannya” Vidyut langsung menyela ucapan ayah Nisha “Dengarkan, tuan ,,,,”, “Tutup mulutmu ! Kamu telah mengkhianati putriku dan membuatnya melakukan hal ini !” Vidyut berusaha membela diri “Sudah hentikan !” bentak ayah Nisha, ibu Nisha juga menghina Ishita 

“Tuan Bhalla, apa kamu tahu kalau istrimu ini punya hubungan dnegan Vidyut ? Aku bisa membeli perusahaanmu dalam satu menit” Raman sangat marah mendengarnya “Kenapa kamu melakukan hal ini ?” Appa langsung menyela ucapan ayah Nisha “Kamu ini salah paham, Ishita tidak mungkin melakukan hal ini”, “Tapi putriku, Nisha ,,, telah menulis nama Ishita, dia itu tidak gila, pak polisi tangkap itu Ishita !” bentak ibunya Nisha “Kami harus menahan Ishita” ujar Abhishek “Aku akan lihat bagaimana kamu menahan Ishita, Romi ,,, telfon pengacara !”, “Pengacaraku sebentar lagi datang, Raman” sela Vidyut, tanpa mereka sadari ternyata Ruhi mendengar semua pembicaraan mereka, 

Ruhi benar benar terkejut “Aku harus pulang ke Delhi segera” Rugi bergegas untuk membeli tiket, tiba tiba ada seorang perempuan yang meminta maaf padanya, seorang pria juga datang dan berkata ke Ruhi untuk menggunakan tiketnya “Tidak ada yang lebih penting daripada seorang ibu, kamu bisa menggunakan tiketku, aku harap masalahmu bisa terselesaikan dengan baik” lalu pria tadi meminta perempuan itu untuk membatalkan tiketnya dan memberikan tiketnya ke Ruhi, lalu Ruhi mengucapkan terima kasih pada pria tersebut dan ayahnya bisa mencegah penahan ibu Ishinya 

Pengacara memberitahu mereka kalau dirinya tidak bisa membantu “Maaf sekali, aku tidak bisa membantu, kalau Nisha menulis nama Ishita maka mereka bisa menahan Ishita” Raman langsung memarahinya “Aku bisa mengatur surat jaminan untuk Ishita, kami tidak bisa mencegah penahannya”, “Aku tidak akan membiarkan Ishita pergi” sahut Raman yang menimpali ucapan Vidyut, saat itu Pihu datang kesana dan bertanya pada Ishita “Ibu Ishi, mau pergi kemana ?” semua yang hadir disana melihat kearah Pihu, 

Abhishek lalu meminta pada anak buahnya untuk menunggu diluar dan menyuruh kedua orang tua Nisha untuk menunggu diluar juga, Mihika mencoba menjawab pertanyaan Pihu “Kenapa ada begitu banyak orang yang datang ?”, “Ayah dan ibu Ishi mau pergi untuk menolong paman Vidyut, Pihu” ujar Mihika “Ibu Ishi, cepat pulang yaa, setelah itu ibu Ishi bisa membantu aku menyelesaikan proyekku” Ishita hanya bisa menangis begitu mendengar ucapan Pihu “Kami akan pulang sampai malam sayang” ujar Raman sambil berjalan menuju ke Ishita, nyonya Bhalla hanya bisa menangis 

Ruhi sedang sibuk menelfon dan tiba tiba tefonnya jatuh, seorang pemuda berusaha membantunya “Bagaimana kamu bisa sampai disini ? Kamu telah memberikan tiket ini padaku”, “Aku ini seorang pengusaha dan aku selalu memesan dua tiket, aku tidak suka kalau teman sebangku menggangguku, aku lihat tadi kamu membutuhkan tiket jadi aku memberikan tiketku untukmu” sahut pemuda tadi 

“Terima kasih” kemudian Ruhi menelfon rumah dan merasa sangat khawatir “Kamu bisa berdoa pada dewa Hanuman kalau kamu sedang merasa gelisah, maka kamu akan merasa tenang, biasanya berhasil pada siapapun”, “Aku tidak tahu bagaimana doanya, dulu nenek mengajarkan aku ketika aku masih kecil” sahut Ruhi “Jangan khawatir, aku akan mengajari kamu” Ruhi tersenyum senang 

Aaliya memberitahu Mani tentang penahanan Ishita karena tulisan terakhir Nisha ketika dia mau bunuh diri “Apa ? Apa kamu yakin, Aaliya ?” Mani sangat kaget dan tidak percaya “Aku bukannya mau bilang kalau Ishita itu tidak tahu malu, tapi dia itu sudah berpisah sama Raman selama 1 tahun jadi mungkin saja dia tertarik sama Vidyut, itu manusiawi kan ?” sela Shagun santai 

“Iya benar juga tapi bagaimana dengan kamu sendiri ? Kita berdua juga saling berjauhan selama satu tahun” sahut Mani kesal “Apa yang kamu katakan, Mani ? Kita ini tidak berpisah dan lagi aku ini tidak begitu rentan untuk tertarik pada seseorang dengan begitu mudahnya”, “Bahkan Ishu juga orang yang tidak rentan, aku harus membantunya, aku akan bicara sama Raman” ujar Mani SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 998  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top