SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 943 “TANTANGAN UNTUK ADI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 943 “TANTANGAN UNTUK ADI” by. Sally Diandra Mani sangat marah begitu melihat Aaliya ada di restauran yang sama, Shagun langsung memprovokatori Mani “Siapa yang bersama Aaliya itu ?”, “Siapa lagi kalau bukan Adi ?” Mani langsung berjalan menuju ke meja Aaliya untuk memarahinya “Aaliya, hanya karena nenekmu datang, kamu lalu datang kesini untuk menemui Adi ?” Mani dan Shagun kaget begitu melihat Ishita yang ada disana bersama Aaliya, 

Ishita tersenyum sambil teringat ketika dia meninggalkan mobilnya dan langsung memakai taxi agar bisa sampai di restauran, Ishita kemudian menelfon Mihika dan memintanya untuk mengambil mobilnya, kemudian menghentikan Adi yang akan bertemu dengan Aaliya dan mengatakan padanya kalau Shagun telah mengajak Mani untuk datang ke restauran tersebut agar melihat mereka berdua, Ishita lalu menyuruh Adi untuk pergi ke kantor saja, 

Ishita bertanya pada Mani “Ada apa ? Kenapa kamu memarahi Aaliya, Mani ? Bukankah aku boleh bertemu dengan Aaliya ?” tanya Ishita santai “Aku kira ,,,” Mani tak mampu berkata kata, saat itu Pihu menghampiri mereka dan meminta Shagun untuk ikut dengannya “Pihu, pergilah dulu dan makanlah sarapanmu” pinta Shagun, Pihu melihat Ishita juga ada disana, Pihu langsung memberitahu Shagun kalau dirinya tadi memberitahu Ananya kalau akan datang ke sana, Shagun langsung berfikir “Apakah Ishita tahu kalau aku yang memberikan ponsel itu ke Ananya ?” kemudian Shagun memberitahu Mani “Mani, seharusnya kita membuat surat perintah penahanan untuk Ishita, dia tahu kalau Pihu akan kesini dan dia memanfaatkan Aaliya, lihat Pihu merasa terganggu begitu melihatnya” Mani dan Shagun lalu bertanya pada Ishita 

“Apa kamu tahu kalau Pihu akan datang kesini ? Kamu yang menyuruh Ananya untuk menelfon Pihu kan ? Kamu mengikutinya kan ? Kenapa kamu menguntit Pihu terus ? Ini tidak boleh terjadi !”, “Omong kosong apa ini ?” sahut Ishita “Aku tahu apa yang harus aku lakukan !” Shagun bergegas pergi dari sana Ananya sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla dan Amma “Aku makannya nanti saja” Ananya tidak mau makan dan menunggu Pihu, Ruhi mencoba membujuk Ananya untuk makan “Ananya, kita ini seharusnya percaya pada orang tua, patuh pada mereka dan tidak membuat kesalahan seperti yang aku lakukan” ujar Ruhi sambil menyuapi makanan ke Ananya 

Raman datang ke kantor dan bertanya “Apa kliennya sudah datang ?”, “Tuan Romi dan tuan Adi sudah menemui mereka” sahut OB kantor, Raman bergegas menghadiri meeting, klien rupanya memuji Adi untuk presentasinya yang baik “Adi telah berhasil meyakinkan aku, jadi aku memberikan proyek ini padamu” puji klien tersebut “Adi, tolong buatkan surat kontraknya karena aku akan mengesahkan kesepakatan ini hari ini juga”, “Terima kasih, tuan” sahut Raman bangga 

“Bagaimana hal ini bisa terjadi ?”, “Kakak, aku dan Mihir sudah menunggu dari tadi, kakak terlambat, jadi kami segera memulainya saja” sela Romi “Mobilku tadi mogok ditengah jalan”, “Adi langsung menghadiri meeting yang hampir saja di batalkan, ketika Adi datang, dia langsung memberikan presentasi tepat waktu dan semuanya berjalan baik” saat itu Shagun menelfon Raman “Raman, kamu harus datang ke sini, Ishita ada disini”, “Memangnya kenapa ?” tanya Raman heran, Adi lalu menawarkan tumpangan pada Raman 

Simmi sangat marah dan berkata “Aku tidak ingin kartu kredit !” Ruhi lalu berkata padanya dan mencoba menjelaskan padanya, Simmi sangat marah karena anak anak menggunakan ponsel akhir akhir ini “Jangan khawatir pada Ananya, bibi ,,, karena aku yang akan mengurusi dia, lebih baik bibi makan saja dulu” Simmi menolaknya “Aku tahu kalau bibi tidak makan karena sedang memikirkan Ananya, aku sudah menyuruhnya berangkat ke sekolah dan menyuapinya tadi, sekarang giliran, bibi”, “Sungguh ?” tanya Simmi heran, Ruhi mengangguk mengiyakan dan menyuapi makanan ke Simmi 

Direstauran, Aaliya merasa khawatir, sedangkan Ishita memintanya untuk sabar menunggu, saat itu Raman datang, Shagun langsung mengeluh padanya soal Ishita yang telah menyuruh Ananya menelfon Pihu “Ishita, apa kamu yang menyuruh Ananya untuk menelfon Pihu ?”, “Iyaa memang” sahut Ishita, Aaliya berusaha mengatakan sesuatu namun Raman langsung menyela “Aku tidak ingin ada orang lain yang ikut campur daam masalah keluargaku !” bentak Raman, saat itu nenek datang dan bertanya pada mereka “Apa yang kalian ajarkan pada anak anak ? Aku kira kalian semua ini sangat berpendidikan tapi apa yang kalian tunjukkan pada mereka ? Contoh seperti apa yang kalian berikan ?” Shagun langsung menyela ucapan neneknya Aaliya “Ishitalah yang melakukan semua ini, bibi”, “Bagaimana bibi bisa datang kesini ?” sela Mani 

“Adi itu sangat bijaksana, dia yang mengajakku kesini”, “Tapi Ishita telah memanjakan Adi, dia yang mengajarkan hal ini padanya” Shagun kembali memprovokatori “Aku tidak memanjakan Adi”, “Seperti Shagun yang memanjakan Pihu, aku sudah membuat peraturan kalau Pihu tidak akan makan pancake hari ini tapi kamu mengajak dia ke restauran ini, jadi sebelum menghina cara mendidik orang lain, lihat dirimu sendiri, paling tidak Adi ini bijaksana, aku rasa seharusnya aku memberikan sebuah kesempatan pada Adi” sahut nenek menyahut ucapan Ishita, Mani kaget “Kenapa kamu kaget, Mani ? Apa kamu merasa Adi ini tidak cocok untuk Aaliya ? Aku rasa kamu tidak benar dalam hal ini, aku ingin mencari tahu bagaimana Adi sebenarnya, dia akan tinggal dirumah kami selama beberapa hari” Ishita dan Aaliya tersenyum senang 

“Aku akan mengenal Adi lebih dekat, ini sudah keputusan terakhir” Raman menatap kearah nenek begitu mendengar ucapannya “Ini adalah sebuah keputusan yang baik, kalau anda tinggal bersamanya, anda akan tahu kalau dia memang yang terbaik”, “Kalau begitu beres ! Adi, kamu akan tinggal bersama kami” sahut nenek menimpali ucapan Ishita “Mani, aku akan pulang kerumah, aku harus menyiapkan kamar tamu untuk Adi” nenek pun segera pergi, Shagun merasa kesal “Semua rencanaku berantakan !” sementara Adi langsung memeluk Ishita, Mani meminta Aaliya untuk ikut dengannya, mereka pun pergi 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla meminta Adi untuk jangan khawatir “Nenek yakin, kamu pasti bisa memenangkan hati neneknya Aaliya” puji nyonya Bhalla “Adi kamu tidak usah mengganti bajumu” pinta Raman, Adi kemudian mulai mengemasi barang barangnya, Adi memberitahu Ishita kalau semuanya akan baik baik saja “Adi, ini tidak akan mudah untuk memenangkan hati orang tua, kamu harus bisa membuktikan kalau kamu adalah yang terbaik untuk Aaliya, kalau kamu adalah orang yang baik, ibu yakin kamu akan berhasil, ibu ingin kamu mendapatkan pasangan hidup yang baik sayang” sahut Ishita lalu memeluk Adi erat 

Amma mengikatkan benang suci untuk Adi dan memberitahunya “Adi, jangan masuk ke dapur tanpa mandi terlebih dulu”, “Aku ini bukan orang Madrasi, nenek” sahut Adi “Kamu akan menikahi gadis Madrasi, Adi” sela Amma, Simmi dan Ishita meminta Adi untuk mengikuti instruksi yang diberikan “Jangan lupa yaaa, saat ini jangan makan ayam dulu, karena nenek mau mengoleskan vibhuti padamu” nyonya Bhalla lalu menyuapi Adi “Kami akan menyuapi kamu dengan makanan vegetarian saja”, “Tenang saja, Adi ,,, nanti bibi akan mengirim masakan ayam ke kantormu, kamu bisa memakannya disana” sela Simmi 

“Yang pasti jangan khawatir, Adi ,,, kamu pasti bisa mengesankan neneknya Aaliya”, “Baiklah, aku sudah selesai” ujar Adi, Romi dan Ishita kemudian hendak mengantar Adi, namun Raman bersikeras hendak mengantarnya, Adi mengucapkan selamat tinggal pada mereka semua dan memeluk seluruh keluarganya satu per satu, kemudian Adi pergi bersama Raman dan Ishita, Ishita tersenyum senang SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 944 “TANTANGAN UNTUK ADI” by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top