SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 819 “RUHI MEMINTA JAWABAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 819 “RUHI MEMINTA JAWABAN” by. Sally Diandra Raman dan Ishita sedang ngobrol berdua, Ishita menyadari kalau sakit punggung Raman kumat dan memintanya untuk berbalik, kemudian Ishita mulai memijatnya, saat itu Shagun datang kesana sambil membawakan kopi untuk Raman dan melihat mereka berdua, Shagun jadi marah dan bergegas pergi dari sana, begitu sampai dibawah, Shagun langsung melempar kopi itu begitu saja diatas meja dengan perasaan kesal, Pihu datang kesana dan bertanya “Ada apa, mama ? Apa mama sakit ?”, “Tidak, cuma nampannya ini lepas begitu saja dari tangan mama” Shagun berusaha menutupi perasaannya “Tapi kenapa mama menangis ?” Shagun lalu memeluk Pihu dan kembali menangis 

Raman lalu meminta Ishita untuk pulang dan istirahat karena mereka harus pergi pagi pagi sekali “Dan kamu juga jangan tidur dengan telentang, kalau tidak nanti sakit punggungmu tambah parah”, “Baiklah, selamat malam” saat itu Raman melihat Mani ada disana, kemudia Raman segera berlalu “Mani, kapan kamu datang ?” tanya Ishita heran “Maaf, aku kesini untuk melihat apakah kondisimu sudah semakin membaik ? Aku tadi melihatmu ,,,”, “Memijat ,,,” Ishita langsung menyela “Punggung Raman sakit, setresnya tambah meningkat, jadi aku mencoba mengurangi penderitaannya”, “Aku sudah pernah melihat bagaimana dulu kamu memijatnya, apa kamu ingat teman kampus kita dulu ? Dia menulis status di facebooknya kalau cinta adalah kehidupan, kehidupan adalah kesempurnaan, tapi aku rasa hidup semua orang tidaklah sempurna, beberapa status kita kadang selalu bermasalah, aku hanya ingin melihat kamu bahagia, Ishu ,,, tapi begitu aku melihat kamu bersama Raman, jujur aku merasa cemburu” Ishita menatap kearah Mani dalam diam 

“Aku merasa ada perasaan sakit yang aneh dalam hatiku, aku tidak tahu kenapa ? Biar aku menyelesaikan kalimatnya, Ishu ,,, aku tidak egois ataupun jahat, aku hanya mencoba menjadi seorang sahabat yang baik, tapi perasaan ini sungguh sangat aneh” kedua bola mata Mani nampak berkaca kaca penuh haru “Aku tahu kamu akan selalu mencintai Raman dan tidak akan pernah memikirkan orang lain, lalu kenapa aku tidak merasa bahagia ? Aku seharusnya bahagia untuk kamu dan Raman, tapi sayang aku tidak bahagia, Ishu ,,, kenapa hidupku tidak bisa seperti status teman teman kita di facebook itu ?” Ishita menyela “Mani, maafkan aku, aku tidak punya jawabannya, kamu itu orang yang sangat baik, kamu selalu menjaga persahabatan kita dengan baik dan selalu ada untukku tapi ,,, aku harus ada disini untuk Ruhi, begitu Ruhi kembali, percayalah padaku, kita akan kembali pulang ke Australia” Mani tersenyum mendengar ucapan Ishita 

“Hal itu tidak begitu mudah, Ishu ,,, aku tidak berfikir hal ini akan terjadi, tapi aku setuju kalau kamu mengatakan begitu”, “Kenapa kamu berkata demikian ?” tanya Ishita heran “Maaf kalau aku membuat masalah, aku datang kesini hanya untuk melihat apakah kondisimu sudah membaik, aku akan datang lagi besok pagi untuk mengantar kamu ke pengadilan, tapi kamu pasti akan pergi bareng Raman, jadi ,,,” Ishita langsung menyela ucapan Mani “Mani, aku juga ingin kamu berada disana, apa kamu mau ,,,”, “Jangan khawatir, Ishu ,,, aku pasti akan kesana” kemudian Mani pun pulang “Aku tahu, Mani ,,, kamu pasti akan datang, kamu memang orang yang sangat baik,aku tidak tahu bagaimana caranya memberikan kamu kedamaian dan kebahagiaan ?” gumam Ishita sambil melihat kepergian Mani 

Keesokan harinya, semua orang berdoa, Amma meminta Ishita makan persembahannya dulu “Ibu yakin kamu pasti akan menang” Vandu juga setuju dengan ucapan Amma dan juga meyakinkan Ishita “Aku juga yakin kalau keyakinanmulah yang akan menang” Bala dan Appa juga memberikan dukungan untuk Ishita “Kalian semua selalu mendukungku”, “Kita ini keluarga, Ruhi akan bersama kita segera” hibur Amma Sementara itu dirumah keluarga Bhalla, Pihu bertanya ke Shagun dan Simmi “Mama, kenapa bibi Simmi menyuruh ayah makan manisan ? Apakah ayah akan menempuh ujian hari ini ?”, “Iyaa sayang, kali ini adalah ujian yang sangat penting untuk ayah, yaitu ujian menjadi seorang ayah yang baik” sahut Simmi 

“Ayah kan sudah menjadi ayah yang terbaik” sela Pihu “Kali ini ayahmu harus menjadi ayah terbaik bagi orang lain, ayah dan bibi Ishita sedang berusaha untuk mengambil kak Ruhi dari tante manager yang jahat itu” Pihu merasa senang mendengarnya “Tapi hal ini tidak mudah, jadi ayah dan bibi Ishita harus pergi ke pengadilan”, “Aku akan berdoa pada sang Dewi agar ayah bisa lolos dalam ujian ini dan kak Ruhi bisa segera datang kerumah kita” Shagun lalu menyela “Ayooo, Pihu ,,, kamu harus berangkat sekolah, ambil tasmu sana” Pihu bergegas menuruti permintaan Shagun 

Di pengadilan, Raman, Ishita dan semua orang sedang duduk di ruang pengadilan, kasus Raman dan Ishita melawan Niddhi mulai dibuka, hakimnya sama yaitu hakim yang telah mengenal Raman dan Ishita pada saat kasus hak asuh Ruhi ketika melawan Shagun dulu, Niddhi datang dan masuk ke kotak saksi, pengacara Raman lalu memberitahu tentang Niddhi “Niddhi Chabbra, dia ini seorang pengacara, dia telah melarikan diri dari penjara, kemudian menculik Ruhi dan mengubah identitasnya, dia membuat Ruhi sebagai Ruhaan seorang bintang rock terkenal yang menghasilkan uang baginya ,,, bu hakim, saya mengajukan banding pengadilan untuk menghukum dirinya separah mungkin” saat itu Ruhi datang kesana dan berteriak 

“Semua ini bohong !” mereka semua yang berada disana langsung kaget begitu mendengar suara Ruhi “Aku ingin mengatakan sesuatu” Ishita berdiri dan menyela “Ruhi ,,,” Raman langsung mencegah Ishita “Siapa kamu ?” tanya bu hakim “Aku adalah Ruhi dan aku ingin mengatakan sesuatu”, “Baiklah, masuklah ke kotak saksi” Ruhi lalu disumpah untuk mengatakan yang sebenarnya lalu Ruhi berkata “Niddhi Chabbra tidak menculikku” Ishita menyela “Ruhi, katakan yang sejujurnya ! Kenapa kamu berbohong ?”, “Dokter Ishita, kami harap anda bisa tenang” pinta bu hakim “Nyonya Niddhi tidak menculikku, dialah yang membesarkan aku ketika seluruh keluargaku meninggalkan aku untuk kematianku”, “Tidak ! Itu tidak benar ! Katakan yang sebenarnya, Ruhi ! Kami semua sangat mencintai kamu, jangan rusak segalanya !” ujar Ishita sambil berdiri “Dokter Ishita, kami harap anda bisa duduk, ini adalah peringatan terakhir, kalau tidak anda harus meninggalkan ruang pengadilan ini” pinta bu hakim lagi 

“Kasus ini adalah untukku, aku harus bertanya beberapa pertanyaan pada nyonya Ishita !” bu hakim menyetujui permintaan Ruhi dan meminta Ishita untuk maju dan masuk ke kotak saksi, Ishita bergegas masuk ke kotak saksi “Nyonya Ishita, apakah kamu tidak membawa aku ke bukit pada malam itu ?”, “Aku memang membawa kamu tapi ,,,” Ruhi menyahut “Jangan berikan penjelasan apapun tapi jawab apa yang aku tanyakan, nyonya Niddhi menculik putri kandungmu, Pihu bukan aku ! Kamu setuju untuk memberikan aku untuk mendapatkan Pihu kembali”, “Ruhi, ini tidak benar” sahut Ishita “Kamu telah memberikan aku ke nyonya Niddhi demi Pihu ! Lalu bagaimana ini bisa menjadi kasus penculikan ? Saat itu aku sedang dirumah, siapa yang membawa aku kesana ? Nyonya Ishita yang membawa aku kesana jadi nyonya Niddhi tidak menculik aku ! Kamu yang membawaku untuk menukarku dengan Pihu” Ishita menggeleng sambil berkata 

“Tidak, Ruhi ,,, Niddhi melarikan diri bersama kamu, dia menculik kamu, apa yang kami inginkan tidak bisa terjadi pada waktu itu”, “Baiklah, aku sudah mendapatkan jawabannya” sahut Ruhi “Ruhi, dengarkan penjelasannya ! Saat itu kami benar benar tidak berdaya”, “Seharusnya Pihu yang berada ditempat nyonya Niddhi tapi sekarang dia berada di rumah keluarga Bhalla ! Aku yang diberikan ke nyonya Niddhi, ini permintaan pertukaran, sistem barter !” Raman menangis mendengar ucapan Ruhi yang penuh amarah “Ibu hakim, apapun adanya diriku hari ini, itu semua karena nyonya Niddhi ! Dia yang telah membuat aku menjadi Ruhaan seorang remaja yang penuh sensasi dan di gandrungi, nyonya Niddhi memang menyembunyikan identitasku, semua ini karena mereka semua ! Aku ingin tinggal bersama nyonya Niddhi bukan dengan mereka !” SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 819 “RUHI MEMINTA JAWABAN” by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top