SINOPSIS MOHABBATEIN episode 682 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 682 by. Sally Diandra Pallavi sedang ngobrol dengan Chadda melalui telfon, Shagun bertemu dengannya di luar toko hadiah “Raman dan Ishita mengundang kami untuk makan siang, jadi aku datang kesini untuk membeli hadiah untuk mereka, aku harus pergi dulu, karena Amar sedang menunggu di dalam mobil” Shagun menyela “Pallavi, aku ingin minta maaf dan kamu bisa percaya padaku kalau kamu punya masalah apapun, kamu bisa menceritakannya denganku, anggap aku seperti temanmu sendiri, aku merasa kamu mempunyai sebuah masalah yang berat” saat itu Chadda datang kesana dan langsung menyela pembicaraan mereka 

“Kenapa kamu selalu saja membuat masalah dengan Pallavi ? Menjauhlah darinya !” bentak Chadda, tanpa di duga ternyata ada seorang pria yang menabrak Pallavi, pria itu meminta maaf namun Chadda langsung marah “Beraninya kamu menyentuh istriku !”, “Maafkan aku, aku tadi kebetulan lewat, aku tidak sengaja” Pallavi langsung menyela “Sudah biarkan saja dia, Amar ! Kita harus pergi !” akhirnya Chadda berhenti marah marah dan pergi bersama Pallavi, Shagun yang melihat kejadian tadi merasa heran “Bagaimana bisa reaksinya seperti itu ? Istrinya sendiri sangat ketakutan padanya, sepertinya ada yang tidak beres diantara mereka, aku harus membahasnya bersama Ishita” gumam Shagun cemas 

Raman, Ishita, Chadda dan Pallavi sedang menikmati makan siang mereka, Chadda sangat menyukai makanannya “Maaf, Chadda ,,, aku tidak bisa menghadiri pestamu”, “Tidak apa apa, aku bisa mengerti” Ishita kemudian menceritakan tentang kondisi kakaknya “Iyaa memang lebih baik kalau kalian menemaninya, karena menghadapi penderitaan seorang diri itu sangat sulit” Raman dan Ishita menatap ke arah Pallavi, Pallavi jadi salah tingkah “Maksudku jika kita bisa membantunya, itu akan lebih baik”, “Mengapa tidak ? Kami akan mengejutkan Vandu dengan manisan ladu, kamu telah membimbing aku, Pallavi ,,, kamu membuatnya dirumah” sela Ishita, saat itu Raman dan Chadda mau bertemu dengan klien mereka, Pallavi meminta ijin pada suaminya untuk tinggal sementara disana bersama Ishita 

“Kenapa tidak ? Kamu bisa tinggal disini” Raman dan Chadda kemudian pergi, Ishita dan Pallavi duduk kembali dan membuat ladu “Aku sedang mencoba sebuah resep baru, aku rasa aku melupakan sesuatu” Pallavi kemudian pergi menuju ke pintu depan begitu bel pintu depan rumah Ishita berdering “Rupanya ada kurir, Ishita !”, “Terima saja !” Pallavi kemudian menerima paket itu sambil menandatanganinya dengan tangan kiri, 

Kemudian diambilnya paket itu dan diberikannya pada Ishita, Ishita menyela “Aku baru saja melihat kamu menandatanganinya dengan tangan kiri”, “Iya, aku bahkan bisa menulis dengan tangan kiri juga, aku bekerja dengan kedua tanganku ini di dapur juga” Ishita tersenyum mendengarnya dan dilihatnya ada tanda merah di bahu Pallavi, Ishita langsung bertanya “Kenapa kamu tidak cerita kalau ada seseorang yang memukul kamu ? Kenapa kamu diam saja dan menerimanya begitu saja ?” Pallavi tertegun 

“Apa yang kamu katakan, Ishita ?”, “Ruhi menceritakan padaku, bagaimana Chadda memplintir tanganmu, Ruhi tahu apa itu kekerasan dan apa itu kemesraan, aku ini seorang perempuan, kita sama sama perempuan yang bisa mengerti tentang penderitaan, Shagun dan aku juga ngobrol tentang kamu, kami ingin melakukan banyak hal untuk kamu, kamu harus mencobanya” ujar Ishita Manoj dan Shagun sedang melihat lihat foto pada saat pesta kemarin 

“Shagun, kita melakukan USG, jadi nanti saja lihat foto fotonya” saat itu salah satu perawat melihat foto Pallavi “Aku pernah melihat orang ini disuatu tempat, tapi dimana ya ?” perawat itu berusaha mengingat ingat, sementara itu dirumah Ishita, Pallavi berusaha membela dirinya “Tidak terjadi hal yang seperti itu, Ishita”, “Aku bisa melihat kamu berbohong, ini memang masalah pribadi tapi ini KDRT, kenapa kamu mau saja mengalaminya ? Aku siap membantu, aku rasa Shagun benar, kalau kamu tidak akan mengatakan apapun, katakan padaku, Pallavi” 

Saat itu Raman dan Chadda pulang kerumah sambil ngobrol, Pallavi langsung menyela dan mengajak Chadda ngobrol “Aku sudah menunggu kamu dari tadi, kita akan pulang sekarang kan ? Aku tidak ingin tinggal disini” Chadda tertegun “Ada apa memangnya”, “Tidak, lebih baik kamu tidak usah mengambil kasusnya Rohit, kita tidak usah menjalin hubungan dengan mereka, aku tidak bisa tinggal disini dimana orang orangnya menuduh kamu untuk sesuatu yang tidak kamu lakukan, apa kamu tahu apa yang Ishita katakan, dia meminta aku untuk memberikan laporan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga dan melawan kamu, aku tidak terima kalau kamu dihina, ayoo ikut denganku” Raman menyela 

“Itu hanya salah paham saja, aku minta maaf atas nama Ishita”, “Tidak, Amar sangat mencintai aku, siapa yang bilang kalau dia memukul aku ? Aku tidak mau tinggal disini, suamiku ini seorang pengacara yang terkenal di Delhi, aku bangga padamu, Amar ,,, Shagun juga mengatakan hal yang omong kosong belaka, siapa yang memberikan kalian hak untuk mencampuri kehidupan pernikahan kami ?” Chadda berusaha membuat Pallavi tenang 

“Mungkin mereka salah paham saja, Pallavi ,,, Ishita, Pallavi memang sangat emosional karena dia sangat mencintai aku dan tidak bisa mendengar sesuatu yang menentang aku”, “Amar, buat apa kamu menjelaskan pada mereka, katakan saja pada mereka kalau kamu tidak akan memperjuangkan kasus Rohit, ayoo kita pulang !” Raman kembali minta maaf, lalu Pallavi dan Chadda segera pergi dari sana, begitu mereka pergi, Raman merasa kesal dengan Ishita “Lihat, kamu puas sekarang ?” Ishita hanya bisa menangis sambil membela dirinya “Tapi dia itu memang berbohong” 

Amma dan nyonya Bhalla sedang bertemu di sebuah cafe “Toshi, apakah rencana ini bisa berhasil ? Apakah Mihika setuju ?”, “Kalau Mihika setuju, itu akan lebih baik” tak lama kemudian Mihika datang dan bertanya “Kenapa kalian memangilku kesini, memangnya apa yang penting ? Bagaimana keadaan kak Vandu ?”, “Vandu baik baik saja, aku memanggil kamu kesini untuk sesuatu yang lain, kamu tahu Sarika sangat marah ketika melihat Romi memberikan hadiah kalung untuk kamu, jadi kami ingin kamu berteman dekat dengan Romi dan tunjukkan kalau kamu punya rasa sama dia” Mihika kaget 

“Apa ?”, “Ketika Sarika melihat kamu, dia merasa kalau kamu dan Romi itu lebih dari sekedar teman, ini hanya untuk Sarika” sela Amma “Sarika akan merasa kalau Romi setuju dan Raman akan mengadopsi Rohit, jadi Sarika tidak punya alasan untuk tinggal dirumah kami lagi, maka dia harus segera angkat kaki !” Amma menyela “Sarika pasti akan merasa tidak berguna untuk tinggal disana”, “Aku berharap dia segera keluar dari rumahku secepatnya” sahut nyonya Bhalla “Apakah rencana ini akan berhasil ?”, “Aku tidak tahu, tapi kita bisa mencobanya” hibur nyonya Bhalla, Mihika sangat khawatir dan berharap semoga tidak ada masalah yang membingungkan” bathin Mihika cemas 

Chadda dan Pallavi akhirnya pulang kerumah “Kamu telah mengatasi Ishita dengan baik” ujar Chadda sambil menyakiti luka di tubuh Pallavi “Aku tidak mengatakan apa apa pada Ishita”, “Jangan selalu takut seperti itu, aku bahagia” ujar Chadda sambil mencium tangan Pallavi “Bukankah kamu percaya padaku ?”, “Aku percaya padamu, Amar” ujar Pallavi “Kalau begitu buatkan aku teh, sana” Pallavi segera beralih ke dapur, 

Di rumah Raman, Raman memberitahu Ishita “Aku sudah bilang sama kamu kan jangan lakukan ini, lihat hasilnya ! Chadda tidak akan mengambil kasus kita”, “Aku tahu kalau Pallavi itu berbohong” Raman merasa kesal mendengar pembelaan Ishita “Cukup, Ishita !”, “Aku merasa ada masalah antara Pallavi dan Chadda” Raman tertegun “Lalu kenapa kamu peduli ?”, “Aku peduli pada Pallavi, kita tidak akan kehilangan hak asuh kita, aku akan minta maaf pada Pallavi, aku akan pergi kesana bersama Shagun, aku akan menelfonnya agar kesana, apakah kamu mau ikut denganku ? Aku mohon, pleaseee” pinta Ishita 

Bala sedang ngobrol dengan Vandu dan Shitija “Kamu seharusnya memulai kelas pelajaranmu, Bala” Appa memperhatikan mereka “Aku ingin bertemu dengan mahasiswaku dan orang tuanya”, “Tidak, jika orang tuanya berkata yang buruk, tidak, aku tidak bisa menerima resiko ini, kamu itu baru saja sembuh” Appa menyela pembicaraan mereka “Tapi aku pikir memang ada baiknya Vandu pergi kesana karena orang tua mahasiswa itu memutuskan untuk membawa kasus ini ke pengadilan, lihat berita ini” ujar Appa sedih, 

Raman dan Ishita sedang dalam perjalanan ke rumah Chadda, Ishita sedang ngobrol dengan Shagun di telfon “Ishita, aku yakin kalau dia itu Pragati, apalagi sikap Chadda sangat kasar sekali tadi pagi ketika aku bertemu dengannya”, “Baiklah, Shagun ,,, nanti kita akan ngobrol lagi, kami sedang dalam perjalanan ke rumah mereka untuk meminta maaf pada Pallavi dan Chadda, kami akan menelfon kamu, kalau kami membutuhkan kamu disana” Ishita kemudian menutup telfonnya, saat itu Shagun yang masih berada dirumah sakit dan perawat bertanya padanya “Bagaimana kabarmu, nyonya ? Apakah anda ingin minum ? Oh iya bagaimana kabar anak nyonya Pallavi ? Aku pernah di telfon untuk panggilan darurat kerumah, jadi aku mengobatinya dirumah, karena dia tidak mau pergi ke rumah sakit, bagaimana kabar anaknya ?” Shagun tertegun “Tapi dia tidak punya anak”, “Bagaimana bisa ?” tanya perawat itu bingung SINOPSIS MOHABBATEIN episode 683 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top