SINOPSIS MOHABBATEIN episode 670 “SARIKA CARI GARA GARA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 670 “SARIKA CARI GARA GARA” by. Sally Diandra Ishita dan Pathak menemui manager panti asuhan, mereka meminta dokumen Rohit, manager membuat alasan tidak mempunyai dokumennya “Kami tahu kalau Sarika tidak mengadopsinya secara resmi, bagaimana bisa kamu memberikan seorang bayi pada orang tidak dikenal ? Dan lagi setiap anak itu punya arsip di panti asuhan, tunjukkan padaku” pinta Pathak “Aku tidak mempunyai arsipnya lagi, aku harus bekerja dan lagi untuk apa aku menunjukkan arsip itu ? Memangnya siapa kamu ? Pergilah dari sini !” manager mengusir mereka berdua “Baiklah, cobalah carilah arsip itu, jika kamu tidak membantu kami, maka kami mempunyai banyak cara legal untuk mendapatkan informasi itu” ancam Ishita, lalu Ishita pergi bersama Pathak, begitu mereka pergi, sang manager menelfon seseorang “Mereka kembali lagi kesini hari ini” ujar manager, sementara diluar kantor, rupanya Ishita lupa membawa kuncinya, kunci mobilnya tertinggal di dalam kantor panti asuhan, 

Ishita kemudian bergegas masuk lagi ke kantor panti asuhan, saat itu manager masih sibuk telfon dengan orang yang ada hubungannya dengan Rohit “Mereka ingin mengadopsi Rohit secara resmi, jangan lakukan apapun, tidak ada seorangpun yang tahu kalau kamu adalah ibu kandungnya Rohit” tepat pada saaat itu Ishita sudah berada dibelakang manager dan mendengar semua pembicaraan manager, Ishita lalu bergumam pada dirinya sendiri “Itu artinya manager tahu siapa ibu kandungnya Rohit dan masih berhubungan dengannya, kenapa dia menyembunyikannya ?” bathin Ishia heran, 

Ishita bergegas memberitahu hal ini pada Pathak “Manager itu menyembunyikan semua ini dari kita, dia sangat ketakutan, pasti ada masalah yang besar”, “Kita menginginkan Rohit, kita ingin surat persetujuan dari mereka, jika Rohit punya ibu kandung, kenapa dia bersembunyi ?” Ishita juga penasaran sama seperti Pathak “Itulah mengapa aku jadi curiga, Pathak”, “Aku rasa kita harus memberitahu Raman” Ishita mengangguk “Lebih baik kita langsung ke kantornya Raman saja” kemudian mereka berdua berlalu dari sana 

Neelu meminta para tamu untuk masuk ke rumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla menyapa mereka “Kami akan merayakan hari Lohri, jadi kami ingin membahasnya dengan anda, nyonya Bhalla” nyonya Bhalla sangat khawatir kalau nanti Sarika membuat masalah di depan para tamunya “Tahun ini kami tidak merayakan Lohri” tiba tiba Sarika datang dan menyela pembicaraan mereka “Kami akan merayakannya, selamat hari Lohri” ujar Sarika santai, nyonya Bhalla segera menggeret Sarika menjauh dari tamu tamunya “Sarika, kenapa kamu melakukan hal ini ?”, “Bukankah aku bisa berbuat apa saja ? Kenapa ibu selalu saja mencegah aku ?” Sarika mencoba membuat masalah, saat itu Romi datang dan mendengar pembicaraan mereka “Sarika, bicaralah yang sopan dengan ibu !” sela Romi, Sarika langsung berusaha memprovokasi Romi 

“Kamu ini selalu saja memukulku dan memarahi aku, kali ini aku akan melaporkannya ke polisi” Romi sangat kesal dengan sikap Sarika, para tamu hanya terdiam dan memperhatikan mereka, nyonya Bhalla meminta Romi pergi sebelum keinginan Sarika terpenuhi, Romi pun pergi meninggalkan mereka Nyonya Bhalla mendapat telfon dari suaminya “Toshi, ada sedikit masalah, aku kesini mau beli beberapa keperluan tapi ternyata aku lupa dompetnya tertinggal dirumah, apakah kamu bisa datang kesini untuk mengantarkannya ?”, “Baiklah, tunggu saja disana, aku akan datang kesana” kemudian nyonya Bhalla memberitahu tamu tamunya kalau dirinya ada keperluan, 

Nyonya Bhalla segera pergi, begitu ibu mertuanya pergi, Sarika berkata pada tamu ibu mertuanya “Maaf, kalau kalian harus melihat drama tadi” Sarika kemudian berbohong pada para tamu itu dengan meracuni pikiran mereka kalau sebenarnya keluarga Bhalla itu jahat, Sarika mendapatkan simpati dari para tamu itu, kemudian Sarika meminta Neelu untuk membelikan obat batuk sirup untuk Rohit dan meminta semua orang pulang, lalu menelfon seseorang “Tidak ada siapapun dirumah saat ini, masukklah kesini dan lakukan pekerjaanmu” pinta Sarika 

Romi sedang mengecek kondisi motornya dan salah seorang pria menghampirinya dan bertanya tentang Mihika “Aku harus memberikan beberapa berkas ini padanya”, “Berikan saja padaku, nanti biar aku yang akan memberikan padanya” ujar Romi, kemudian Romi memberikan berkas itu pada Mihika dan meminta Mihika untuk tidak bekerja dalam keadaannya yang terluka seperti saat ini “Aku sangat bosan, Romi ,,, jadi aku menelfon ke kantor untuk mengirimkan berkas berkas yang bisa aku kerjakan dirumah, hanya ada presentasi untuk produk bayi”, “Bagaimana kalau aku bantu” sela Romi 

“Baiklah, coba pikirkan sebuah tagline untuk pampers twinkle” Romi kemudian menyebut beberapa baris kata dan Mihika tertawa mendengarnya “Kamu memang tidak bisa melakukan apapun”, “Iyaa kamu benar, aku memang tidak berguna, keluargaku dan istri sendiri bahkan berfikiran yang sama” ujar Romi sedih “Aku rasa semuanya akan ada waktunya, itu adalah takdir, aku hanya tahu kalau kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan yang baik, yang pantas kamu dapatkan”, “Aku tidak tahu, Mihika ,,, lebih baik aku pergi sekarang” Romi kemudian berlalu meninggalkan Mihika 

Nyonya dan tuan Bhalla akhirnya pulang kerumah sambil membicarakan kencan makan siang mereka hari ini, saat itu rupanya rumah mereka terkunci, mereka kemudian mencoba dengan kunci yang mereka bawa, tiba tiba Sarika menghentikan mereka dan membuka pintunya “Kunci kalian tidak bisa membuka pintu ini lagi sekarang karena aku telah mengganti kuncinya” nyonya dan tuan Bhalla kaget mendengar ucapan Sarika “Kenapa kamu melakukan hal ini ?”, “Untuk keamananku, kalian semua tidak bisa mengusir aku keluar karena ini adalah rumahku juga” tuan Bhalla terlihat kesal 

“Omong kosong apa ini !”, “Ayah, kalau ayah bicara gunakan nada rendah” ujar Sarika sambil kembali mengancam akan melaporkannya ke polisi, nyonya Bhalla segera mencegah suaminya dan meminta kunci yang baru dari Sarika “Hanya ada satu kunci saja dan hanya aku yang akan menyimpannya, aku memang sengaja tidak membuat duplikatnya” Sarika kemudian berlalu meninggalkan mereka “Perempuan ini sudah keterlaluan !” ujar tuan Bhalla geram 

Pathak sedang ngobrol dengan Raman dan Ishita, saat itu Raman mendapat telfon “Apa ? Baiklah, kami akan pulang ke rumah” Raman kemudian menceritakan tentang ulah Sarika pada Ishita dan Pathak “Kita akan mengurusi soal Rohit dulu, baru kemudian kita akan mengurusi Sarika”, “Aku kenal dengan seorang pengacara, dia itu masih muda tapi sangat brilian, aku akan membuat janji pertemuan dengannya” ujar Pathak, sementara tu Ruhi menelfon neneknya dan mengucapkan selamat hari Lohri “Bibi Simmi dan Ananya baik baik saja disini, bibi Simmi sudah membawa paman Parmeet ke rumah sakit”, “Kalian pulanglah secepatnya kesini, kami sangat merindukan kamu” ujar nyonya Bhalla “Aku juga kangen sama semua orang” saat itu Amma datang kesana, 

Nyonya Bhalla meminta Ruhi untuk ngobrol dengan Amma, Amma juga meminta Ruhi untuk segera pulang karena semua orang merindukannya, kemudian mereka mengakhiri telfonnya, Amma berusaha menghibur nyonya Bhalla lalu menunjukkan perlengkapan yang akan digunakan untuk hari Lohri nanti “Aku tidak ingin apapun, Sarika membuat banyak masalah pada keluarga kami” nyonya Bhalla lalu menceritakan soal kunci pintu rumah depan yang diganti oleh Sarika “Itu juga salahnya Romi, dia seharusnya menjauh dari Sarika”, “Apa kesalahannya ? Dia tidak tahu kalau Sarika akan sesperti itu, dia itu tidak bersalah dan sangat lugu, dia sudah mencoba mencari pekerjaan tapi belum juga mendapatkan pekerjaan yang baik” ujar nyonya Bhalla sedih, 

Raman, Ishita dan Abhishek datang ke rumah, Raman berteriak memanggil Sarika dengan lantang dan marah “Raman, aku yang akan bicara dengannya” sela Abhishek, Sarika datang dan menemui mereka “Sarika, apakah kamu mengganti kunci pintu utama ?”, “Apakah mereka tidak mengatakan apa yang telah mereka lakukan padaku ? Romi mengangkat tangannya padaku, aku melakukan hal ini untuk keamananku saja, tanya saja pada ibu mertua apa yang telah Romi lakukan”, “Iyaa memang tapi dia tidak bermaksud seperti itu” Sarika langsung menyela ucapan nyonya Bhalla 

“Mereka bisa mengusirku kapan saja, makanya aku melakukan ini”, “Aku yang akan mengurusnya” sela Abhishek “Kamu tidak bisa melakukan hal itu, Sarika ,,, besok semua orang harus mempunyai kunci duplikatnya !” sahut Romi “Baiklah, kalau kamu berkata seperti itu” Sarika kemudian berlalu dari sana sambil tersenyum penuh arti “Raman, aku tahu kalau Sarika sedang memainkan sebuah permainan, tapi usahakan tetap sabar dan tenang, Sarika ada disini untuk Rohit, dia memanfaatkan Rohit”, “Aku memutuskan untuk mengadopsi Rohit” sahut Raman “Itu ide yang bagus ! Dengan begitu kamu bisa mengusir Sarika keluar dari rumah ini” ujar Abhishek SINOPSIS MOHABBATEIN episode 671 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top