SINOPSIS MOHABBATEIN episode 608 “TROUBLE MAKER” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 608 “TROUBLE MAKER” by. Sally Diandra Keesokan harinya, semua orang sangat bahagia begitu melihat Ishita bersikap normal, Ishita membuat sarapan pagi untuk mereka semua dan memanggil Adi untuk segera sarapan, Adi memeluknya sambil berkata “Aku sangat merindukanmu, ibu Ishi” kemudian Ishita memberikan dosa pada Adi sebagai sarapan paginya, Raman sangat senang, lalu Ishita melirik ke arah jam dan menunggu kedatangan Prateek dirumahnya, tak lama kemudian Prateek datang “Prateek, ayoo masuk ,,, Raman, lihat siapa yang datang, Prateek ingin bertemu denganmu”, “Tuan Prateek, mari sarapan bareng kami” ajak nyonya Bhalla menimpali ucapan Ishita “Aku sudah sarapan tadi, nyonya”, “Kalau begitu paling tidak minumlah teh bersama kami” pinta nyonya Bhalla, kemudian Ishita mengantar Adi kebawah, menunggu bis sekolah, 

Begitu Ishita pergi, Prateek bertanya pada Raman “Raman, bagaimana keadaan Ishita ?”, “Dia baik baik saja” ujar Raman dan nyonya Bhalla kompak “Bagaimana kalau kita melakukan pemujaan untuk menyingkirkan arwah Shagun ini, arwahnya juga akan merasa damai dan tenang dan meninggalkan rumah ini” nyonya Bhalla setuju dengan saran Prateek “Seluruh anggota keluarga harus hadir dalam pemujaan itu”, “Jangan lupa, Toshi ,,, suruh mereka semua ikut pemujaan” sela tuan Bhalla “Aku juga akan memberitahu keluarga Iyer untuk ikutan” sahut nyonya Bhalla, tak lama kemudian Prateek keluar dari rumah keluarga Bhalla dan bertemu Ishita didepan “Ishita, seluruh keluargamu akan melakukan pemujaan hari ini, kita akan tahu tangannya siapa yang terluka” ujar Prateek 

Saat itu Simmi menutupi tangannya dan memberitahu nyonya Bhalla kalau dirinya akan membeli obat untuk Ananya “Simmi, ada apa dengan tanganmu”, “Tanganku terluka ketika bermain dengan Ananya, aku akan pulang cepat” ujar Simmi, ketika Simmi hendak pergi, Simmi berpapasan dengan Ishita “Simmi, kamu mau kemana ?”, “Aku mau beli popok untuk Ananya” ujar Simmi, Neelu kemudian memberikan daftar pemujaan ke Simmi, 

Simmi segera menyembunyikan tangannya dan pergi sambil membawa daftar itu, sementara itu diluar area parkir, Abhishek sedang bertanya pada penjaga apartemen “Apakah kamu melihat ada seseorang yang diperban tangannya disekitar sini ?” tanya Abhishek, saat itu Simmi sedang masuk ke dalam bajaj dan pergi dari sana namun Abhishek tidak melihatnya, penjaga itu berkata “Tidak, pak ,,, aku tidak melihatnya”, “Baiklah, aku akan datang lagi besok, kamu awasi tempat ini yaa” pinta Abhishek 

Dirumah sakit, Shagun sedang menemui dokter dengan baju burqa “Nyonya, kenapa kamu datang dari tempat yang sangat jauh kesini hanya untuk chek up ?”, “Aku sudah percaya dengan rumah sakit ini, aku akan mengurusnya dengan baik” dalam hati Shagun berkata “Aku datang jauh jauh karena aku tidak ingin ada orang yang melihatku” Shagun segera mengambil hasil laporan kesehatan kehamilannya dan berlalu dari sana, 

Ketika Shagun keluar dari ruang praktek dokter, Shagun melihat Simmi juga berada dirumah sakit yang sama, Shagun mendengar pembicaraan Simmi dengan dokter tentang tangan Simmi yang terkilir, ototnya jadi terluka “Apakah kamu baru saja mengangkat benda yang berat ?” tanya dokter, dalam hati Shagun berkata “Ada apa dengan tangan Simmi ? Tidak ! Dia tidak mungkin melakukan hal ini, dia itu kan adiknya Raman” bathin Shagun cemas “Nyonya Simmi, nanti aku akan mengirimkan laporannya kerumah”, 

“Jangan, aku akan datang kesini lagi dan mengambilnya” saat itu Simmi mendapat telfon dari seseorang “Iyaaa iyaa, aku datang kesana” Simmi segera mengakhiri telfonnya sambil bergumam “Sial, aku terjebak dalam permasalahan ini” gumam Simmi, kemudian Simmi keluar dan pergi dengan bajaj, Shagun bergegas mengikuti Simmi Shagun mencoba menghentikan langkah Simmi dan mengangkat cadarnya, tanpa disadari ternyata ibunya Bala melihatnya dan berkata “Shagun ,,, dalam baju burqa itu ?” gumam ibunya Bala, 

Kemudian ibunya Bala menemui Amma dan menyapa nyonya Bhalla yang juga ada disana “Aku tinggal bersama Subbu di London selama 4 bulan disana dan sekarang aku kembali” ujar ibunya Bala, nyonya Bhalla memberitahu ibunya Bala tentang pemujaan “Kenapa harus diadakan pemujaan ?” nyonya Bhalla mengajak ibunya Bala untuk ngobrol dirumahnya, ibunya Bala kaget ketika melihat fotonya Shagun dengan rangkaian bunga “Apa ini semua ? Aku tadi melihat Shagun ketika dalam perjalanan kesini” Ishita kaget begitu mendengar ucapan ibunya Bala, saat itu Shagun sudah pulang kerumah dan berfikir untuk memberitahu Ishita tentang Simmi, 

Tepat pada saat itu Ishita menelfon Shagun “Shagun, apakah kamu baru saja keluar dengan mengenakan pakaian burqa ?”, “Iyaa, aku pergi ke dokter tadi” ujar Shagun “Ibunya Subbu baru saja melihat kamu, dia datang kerumah dan memberitahu ibu mertua tentang kamu, dia datang kesini setelah 4 bulan berada di London, jangan bertindak ceroboh, Shagun ,,, hal ini sangat beresiko dan kita tidak bisa menemukan pelaku itu, karena ibunya Subbu pasti tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja, aku nanti yang akan mengurusnya”, “Ishita, dengar ! Aku tadi melihat ,,,” tiba tiba telfon terputus, rupanya Ishita mengakhiri telfonnya Raman pulang kerumah dan mendengar ibunya Bala yang bercerita tentang Shagun yang baru saja dilihatnya tadi ketika mau kerumah Amma 

“Bibi, Shagun telah meninggal didepan kami, kami akan melakukan pemujaan untuk arwahnya agar damai, jadi jangan menyebarkan gosip”, “Raman, tapi aku yakin, aku tadi melihat Shagun, itu Shagun” Raman melihat Ishita datang dan segera mencegahnya, Ishita langsung menyapa ibunya Bala dan memintanya untuk ikut bersamanya, Ishita ingin ngobrol berdua dikamar dengan ibunya Bala karena Ishita ingin tahu kabarnya Subbu, Raman dan nyonya Bhalla khawatir, sementara ibunya Bala terus menerus berusaha mengatakan soal Shagun, Raman merasa cemas begitu melihat Ishita pergi bersama ibunya Bala ke kamar “Ishita sedang tidak baik kondisinya”, “Jangan khawatir, Raman” sela nyonya Bhalla, 

Di dalam kamar, Ishita meminta ibunya Bala duduk dan berkata “Aku akan mengambil Shitija, bibi seharusnya melihatnya”, “Ishita, aku dari tadi berusaha mengatakan kalau Shagun itu masih hidup, dia tadi mengenakan pakaian burqa, ini pasti rencananya, aku akan bilang ke Raman” Ishita langsung menyela “Shagun sudah meninggal, aku meminta padamu untuk tidak mengatakan pada siapapun, karena kamu bisa terluka”, “Aku akan bilang sama Raman” Ishita segera mencegahnya “Bibi, aku ingin memberitahu semuanya padamu” ujar Ishita 

Sarika sedang ngobrol dengan bosnya, Romi menemui Sarika dan memintanya untuk menambahkan renda pada chunri (ikat kepala), Sarika tidak suka dan bertengkar dengan Romi karena dia sedang mendapat telfon penting “Ibu yang meminta”, “Bosku juga memarahi aku ! Aku sedang ada tugas penting” Romi langsung menyela “Urusan rumah tangga juga penting, Sarika !”, “Apa yang harus aku katakan ? Aku sedang tegang, biarkan aku bekerja, begitu banyak masalah terjadi dirumah ini” ujar Sarika kesal “Ini adalah keluarga kita, tinggalkan pekerjaan itu kalau kamu tidak bisa memberikan waktu untuk keluarga !” Sarika tertegun “Apa ? Bagaimana dengan gajinya ? Apalagi aku juga sudah mengambil pinjaman dari perusahaan untuk membayar sewa rukomu itu, kalau saja kamu bisa ,,,” Romi kaget mendengar ucapan Sarika “Maafkan aku, Romi ,,, aku tidak bermaksud seperti itu” Romi segera pergi meninggalkan Sarika yang mulai cemas 

Di dalam kamar, ibunya Bala kaget “Apa ? Jadi kamu berbohong pada semua orang kalau Shagun itu sudah meninggal ? Shagun pasti kerja sama dengan kamu dalam rencana ini, kamu telah menjebak semua orang dengan kebohongan ini, Ishita”, “Tidak, bibi ,,, kami melakukannya untuk keluarga Bhalla, aku melakukan hal ini untuk menemukan orang yang membantu Ashok, aku melakukannya untuk Raman, aku mohon padamu jangan katakan pada siapapun tentang hal ini” tiba tiba terdengar pintu kamar diketuk “Aku mohon, bibi ,,, jangan katakan pada siapapun” Ishita segera mengecek siapa yang mengetuk pintu kamarnya, ternyata Neelu yang memberitahu mereka kalau nyonya Bhalla memanggil mereka, sebelum turun kebawah Ishita kembali meyakinkan ibunya Bala untuk tidak menceritakan hal ini pada siapapun SINOPSIS MOHABBATEIN episode 609 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top