SINOPSIS MOHABBATEIN episode 583 “PERANGAI ISHITA YANG ANEH” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 583 “PERANGAI ISHITA YANG ANEH” by. Sally Diandra Keesokan harinya, Amma menemui nyonya Bhalla sambil membawakan makanan untuk besannya ini, dilihatnya saat itu nyonya Bhalla sedang bersedih “Toshi, apa yang sedang kamu pikirkan ?”, “Madhu, aku sangat merindukan Rinki, hari ini adalah hari Navratri dan Rinki biasanya melakukan banyak hal di hari Navratri seperti ini” ujar nyonya Bhalla sambil menangis “Rinki telah mengambil semua kebahagiaan dirumah ini”, “Rumah ini membutuhkan sebuah berkat” sela Amma “Madhu, restu dari Devi Maa sangat dibutuhkan tapi aku tidak cukup kuat untuk merayakannya” sahut nyonya Bhalla “Kita hanya akan melakukan pemujaan untuk Devi Maa, aku akan menempatkan patung patung Dewa dan Dewi dirumahku” nyonya Bhalla setuju dengan pendapat Amma, kemudian Amma menyuapi Idlis buatannya ke nyonya Bhalla 

Raman menemui Ishita yang sedang beristirahat dikamarnya dan mengecek badannya yang demam tinggi “Ishu, lebih baik kamu istirahat saja”, “Aku akan mandi dulu lalu tidur lagi, Raman” ujar Ishita, saat itu Raman melihat tangan Ishita yang ada bekas cengkraman tangan yang tampak memerah “Kenapa tanganmu, Ishu ?”, “Tidak apa apa” Ishita bergegas pergi ke kamar mandi 

Dirumah keluarga Iyer, Mihika bertanya ke Amma apakah mereka akan merayakan festival kali ini “Mihika, tidak ada perayaan, kita hanya akan berdoa pada Devi Maa, soalnya nyonya Bhalla sedang sedih karena dia tidak bisa menempatkan patung Dewa Dei dirumahnya” ujar Amma sambil meminta Mihika untuk membelikan bunga kalaiu dia pulang nanti, saat itu Mihir datang kesana dan melihat wajah Mihika yang sedih “Mihika, kamu kenapa ?” tanya Mihir “Mihir, keluarga Bhalla tidak akan merayakan hari Navratri tahun ini jadi bibi Madhu berfikir untuk melakukan pemujaan Navratri dirumah kami”, “Rinki biasanya selalu bersemangat kalau hari Navratri tiba dan Shagun tidak akan pernah menginginkan kita semua bersedih atas kematiannya, jadi kita bisa merayakan hari Navratri dengan baik” hibur Mihir “Kamu tahu kan kalau aku selalu bersamamu, Mihir” Mihir mengangguk mengiyakan ucapan Mihika “Terima kasih, kalau begitu kita akan merayakan hari Navratri untuk Rinki dan Shagun” ujar Mihika senang 

Dirumah keluarga Bhalla, Simmi meminta Neelu untuk mengambil Mata Chunri, Ishita meminta Ruhi untuk pergi bermain “Aku ingin membuat ladu, ibu Ishi” ujar Ruhi, saat itu Ishita nampak tegang ketika melihat tempat dimana ada perempuan misterius yang duduk disana semalam sambil menangis “Ibu Ishi, tubuhmu demam, lebih baik ibu Ishi istirahat saja” ujar Ruhi, nyonya Bhalla juga segera mengecek demam Ishita dan meminta Simmi menelfon dokter, tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa Ishita 

“Tubuhku demam sejak tadi malam, kepalaku juga pusing dan badanku rasanya sakit semua” ujar Ishita “Gejalanya sepertinya anda terkena demam berdarah, anda harus melakukan cek darah, tapi istirahatlah dulu, minumlah obat dan cek suhu tubuhnya setiap 4 jam sekali” Ishita menyela ucapan dokter “Tapi, dok ,,, aku harus menyiapkan pemujaan untuk hari Navratri” pinta Ishita, Raman yang juga ada disana meminta Ishita untuk istirahat saja, Ruhi dan nyonya Bhalla juga menyarankan Ishita untuk beristirahat “Baiklah” ujar Ishita pasrah “Aku akan menjaga ibu Ishi” ujar Ruhi sambil memeluk ibunya 

Malam harinya, Raman terbangun ditengah malam karena alarm yang berbunyi dan dilihatnya Ishita tidak tertidur disampingnya, Raman merasa khawatir dan bergegas keluar dari kamar, ketika sampai dibawah, rupanya pintu depan terbuka “Kenapa pintu depan terbuka ?” ujar Raman dan ketika hendak menutupnya, dilihatnya Ishita sedang duduk di pelataran parkir sendirian, Raman bergegas menghampiri Ishita dan berkata “Ishita ,,,”, “Aku tidak pergi, aku telah kembali” ujar Ishita tiba tiba sambil mendongakkan kepalanya dan melirik tajam ke arah Raman 

“Siapa ? Ishita ,,,” tiba tiba Ishita seperti orang yang linglung berkata “Raman, kenapa kamu membawa aku kesini ? Apa yang kita lakukan disini ? Kepalaku sangat pusing sekali, kamu tahu kan kalau aku sedang hamil” Raman kaget mendengar ucapan Ishita “Badanku sakit semua, Raman” Raman segera membawa Ishita masuk ke dalam rumah dan membaringkannya di kamar dan mencoba membuat Ishita tertidur, tapi dalam hati Raman betanya tanya “Apa yang Ishita katakan tadi ? Siapa yang kembali ? Apakah ini ,,, oooh tidak ,,,” bathin Raman cemas 

Keesokan harinya, nyonya Bhalla dan Amma mulai melakukan persiapan untuk perayaan Navratri, Ruhi teringat pada perayaan Navratrinya dulu, lalu Ruhi mengambil chunri untuk Ishita, kemudian menghampiri Ishita dikamar dan mengikatkan chunri itu di kepala Ishita dan memberikan restu padanya, Ishita memegang kepalanya dan meminta Ruhi untuk pergi “Nanti ibu Ishi akan turun, ikut bergabung dengan kalian kalau ibu Ishi sudah merasa enakkan, Ruhi segera pergi meninggalkan Ishita, 

Tiba tiba Ishita merasa pusing dan melepas chunri yang diikatkan Ruhi tadi, rupanya ada tanda di keningnya dan Ishita merasa lega setelah melepas chunri Dewa tersebut “Kemana perginya rasa sakit itu ? Kenapa aku merasa tidak pusing lagi ? Penyakit macam apa ini ? kenapa tiba tiba lenyap dalam satu detik ? Aku bisa bisa gila” ujar Ishita kemudian berlalu ke kamar mandi untuk membasuh mukanya dan dilihatnya tanda merah dikeningnya, Ishita kaget dan teringat ketika Ruhi mencoba mengikatkan chunri di kepalanya 

Mihir sangat senang begitu melihat Abhishek datang dan menyambutnya “Mihir, aku datang kesini untuk membicarakan sesuatu yang penting” ujar Abhishek “Ini tentang Shagun, aku telah mengecek rekaman ponselnya, akhir akhir ini dia memang merasa sangat kesepian, dia banyak bicara dengan Ashok, apakah kamu tahu tentang hal ini ?”, “Shagun telah memutuskan hubungannya dengan Ashok, lalu kenapa dia menelfonnya ? Kamu harus melanjutkan penyelidikanmu, aku juga ingin tahu kenapa Shagun melakukan hal ini ?” ujar Mihir geram “Nama Ashok sekarang terhubung dengan kasus ini, Mihir” ujar Abhishek 

Saat itu Raman sedang melakukan pemujaan bersama seluruh keluarganya dirumah keluarga Iyer, tiba tiba Ishita yang berada dikamar merasa tidak berdaya dan mulai menjerit jerit, Sarika yang saat itu sedang ada dirumah, mendengar teriakan Ishita dan bergegas naik menuju ke kamar Ishita, sesampainya disana, Sarika bertanya tanya dan merasa heran ketika melihat keadaan Ishita, Ishita saat itu sendag menangis dan lampu dikamarnya nampak berkedip kedip, sedangkan seluruh keluarga Bhalla dan Iyer masih khusuk melakukan pemujaan, Sarika bergegas mendekati Ishita dan bertanya “Kak Ishita, ada apa ? Apa yang terjadi denganmu ?” tanya Sarika cemas, tiba tiba Ishita memegang tangan Sarika dan berkata “Hentikan !“ ujar Ishita sambil mendorong Sarika sekuat tenaga hingga Sarika terjatuh di sofa, Sarika ketakutan melihat sikap Ishita yang aneh, Sarika berusaha lari dari kamar Ishita tapi tiba tiba pintu kamarnya terkunci, Sarika semakin panik SINOPSIS MOHABBATEIN episode 584 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top