SINOPSIS MOHABBATEIN episode 582 “PEREMPUAN MISTERIUS DI RUMAH RAMAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 582 “PEREMPUAN MISTERIUS DI RUMAH RAMAN” by. Sally Diandra Dirumah Ashok, Suraj memberitahu Ashok soal kematian Shagun, Ashok nampak sangat khawatir dan sedih, sementara itu dirumah keluarga Bhalla, Abhishek memberitahu Mihir kalau dirinya akan membawa mayat Shagun kerumah mereka, saat itu Ashok juga datang kesana untuk mengklaim mayat Shagun dan berkata “Shagun tidak mungkin bunuh diri ! Dia pasti dibunuh ! Saat itu Ishita bersamanya !” Mihir langsung memarahi Ashok “Kami semua tahu bagaimana Ishita dengan baik !”, “Kamu terlihat tidak begitu bersedih kehilangan kakakmu itu” Ashok menimpali ucapan mihir “Aku juga berada ditempat kejadian saat itu, tuan Ashok ,,, aku tahu kalau Ishita tidak bersalah”, “Kamu ini juga terlihat sebagai inspektur polisi pribadi untuk keluarga Bhalla, aku pasti akan mendapatkan akar permasalahan dari kejadian ini” ujar Ashok kemudian berlalu dari sana 

Sepeninggal Ashok, Mihir menyalahkan dirinya sendiri “Ini semua adalah kesalahanku, aku ini memang bukan adik yang baik !” Mihika berusaha menghiburnya (sebelum Shagun meninggal, Rinki sudah meninggal terlebih dulu), saat itu Adi dan Ruhi baru saja pulang kerumah “Bibi Sarika, kenapa kita pulang ke rumah ?”, “Masuklah sana, aku akan mengatakan padamu nanti” ujar Sarika, saat itu mereka sedang berada di pelataran parkir apartemen keluarga Bhalla dan Iyer, para tetangga yang ada disana rupanya sedang bergunjing tentang meninggalnya Shagun, Adi dan Ruhi bingung dan semakin tidak mengerti, Adi dan Ruhi segera berlari masuk ke dalam rumah dan mencari Ishita, 

Saat itu Amma dan nyonya Bhalla sedang menghibur dan menenangkan Ishita, mereka meminta anak anak untuk ganti baju terlebih dulu, tiba tiba telfon rumah mereka berdering, rupanya Mihir yang menelfon “Ibu, ada berberapa formalitas dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengeluarkan mayat Shagun, jadi aku bisa datang kapan saja membawa mayat Shagun”, “Mihir, bawalah mayat Shagun kerumah ini saja” pinta nyonya Bhalla, saat itu Mihir mendengar ucapan Amma “Toshi, kenapa ? Kenapa harus dibawa kesini mayatnya ?” tanya Amma cemas

Mihir bisa mendengar suara Amma yang berkata tentang keinginan yang masih belum terpenuhi, ketika seseorang memutuskan untuk bunuh diri, arwahnya akan bergentayangan “Toshi, kita sudah kehilangan Rinki dan kali ini Shagun, kamu tahu jika dua kematian terjadi di rumah yang sama maka kematian ketiga akan terjadi juga” saat itu Ishita datang dan mendengar pembicaraan mereka lalu berkata “Apa yang kalian bicarakan ?” tanya Ishita sambil mengambil telfonnya “Mihir, bawa mayat Shagun ke rumah keluarga Bhalla, dia adalah ibu kandungnya Adi dan Ruhi, kita akan mengantarnya karena dia adalah anggota keluarga kita juga”, “Baik, Ishita” ujar Mihir sambil menangis 

Ruhi dan Adi akhirnya pulang ke rumah dan bertanya tentang Ishita, Ishita mendengar suara mereka dan menghampiri mereka kemudian memeluk kedua anaknya ini dengan perasaan sedih “Ibu Ishi, kenapa semua orang membicarakan tentang ibu Ishi ?” Sarika langsung menyela “Mereka membicarakan Shagun” anak anak pun menangis dan bertanya tentang Shagun “Ibu Shagun tidak bisa bertahan, ibu minta maaf” Ishita berusaha menghibur anak anak agar tidak begitu bersedih dengan kematian Shagun, Simmi lalu mengajak Ruhi ke kamar, Ishita mencoba menghibur Adi “Ibu Ishi minta maaf, Adi ,,, kamu sudah mencoba untuk menghentikannya tapi gagal”, “Ini semua karena aku, aku minta maaf, ini adalah kesalahanku, aku ini memang anak yang buruk” ujar Adi, Ishita dan Raman mencoba menghibur Adi “Ini bukan karena kamu, nak” ujar Raman dan Ishita sedih 

Tak lama kemudian seluruh keluarga sedang menyelenggarakan upacara pemakaman Shagun, pendeta berkata “Apakah perempuan ini sudah menikah atau masih gadis, jika dia sudah menikah, maka dia harus didandani seperti pengantin wanita” Ishita pun menyela “Shagun sudha menikah, dia adalah istri pertamanya Raman dan ibu kandung dari anak anakku, dia akan pergi seperti pengantin perempuan, aku yang akan menyiapkannya” ujar Ishita, Amma mencoba mencegah Ishita tapi Ishita meminta mereka semua membawa Shagun ke kamarnya, Ishita bergegas menuju ke kamarnya untuk menyiapkan semua perlengkapan untuk Shagun, dibawah Amma sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla “Toshi, ini tidak baik”, “Ishita memiliki banyak keberanian, Madhu” sahut nyonya Bhalla, Amma sangat cemas, saat itu Ishita sedang menyiapkan Shagun mengenakan pakaian pengantin, 

Setelah selesai semuanya, mereka mulai mempersiapkan acara kremasi, pemakaman Shagun yang terakhir, saat itu Ishita melihat tangan Shagun keluar dari tumpukan kayu kayu, Ishita bergegas memasukan tangan Shagun ke dalam dan berbalik ke tempatnya tapi tiba tiba Ishita merasa tangan Shagun mencengkram tangannya, Ishita berbalik lagi dengan perasaan terkejut dan dilihatnya diantara tumpukan kayu itu, tapi tidak ada tangan yang keluar disana, Raman kemudian menghampiri Ishita “Ada apa, Ishita ?”, “Aku merasa sepertinya tadi tangan Shagun memegang tanganku, Raman” Raman berusaha menenangkan Ishita, sementara Amma memberitahu nyonya Bhalla kalau dirinya merasa akan ada sesuatu yang buruk yang terjadi 

Kemudian Adi menyalakan api di kayu yang menumpuk menutupi mayat Shagun, Adi melakukan upacara pemakaman yang terakhir untuk ibunya, Ishita menangis sambil menatap kearah tumpukkan kayu yang terbakar itu, Raman meminta Ishita untuk pulang, karena semua orang sudah mulai meninggalkan tempat tersebut, tapi Ishita rupanya menolak dengan terdiam menatap kearah tumpukkan kayu yang terbakar itu sambil berkata “Shagun adalah ibu kandungnya Ruhi dan Adi, aku akan tinggal disini dulu sementara waktu” ujar Ishita sambil melihat tanda cengkraman tangan di tangannya sambil teringat ketika tangan Shagun keluar dan mencengkram tangannya 

Malam harinya, Ishita sedang tertidur dan bermimpi tentang kejadian bunuh dirinya Shagun, tiba tiba Ishita terbangun dengan perasaan cemas, Raman yang masih terjaga disebelah Ishita, mencoba menenangkan Ishita “Ishita, apakah kamu baik baik saja ?”, “Aku akan memgambil air dulu” Raman mencoba mencegah Ishita tapi Ishita sudah berlalu menuju ke dapur untuk mengambil air, ketika hendak kembali ke kamarnya Ishita melihat ada seorang perempuan yang duduk dilantai sambil menelungkupkan wajahnya didekat pintu utama, perempuan itu rupanya sedang menangis sambil menyembunyikan wajahnya, Ishita kaget dan berteriak ketika melihat perempuan tersebut, Raman segera menghampirinya dan bertanya “Ishita, ada apa ?”, “Raman, ada seseorang yang duduk disana” ujar Ishita ketakutan namun Raman tidak melihatnya 

“Dimana ?” Ishita langsung menunjuk pada perempuan yang mengenakan pakaian pengantin yang duduk dilantai, tapi Raman tetap tidak melihatnya, tiba tiba Ishita pingsan, Raman segera memegangi Ishita, Raman tidak bisa melihat perempuan misterius tersebut, Raman hanya melihat tempat yang kosong, tidak ada apa apa “Tidak ada siapapun disana” Raman segera membawa Ishita ke kamar, kemudian Raman kembali lagi ke bawah untuk melihat tempat ditunjuk oleh Ishita tadi sambil menyalakan lampu tapi tetap saja Raman tidak melihat siapapun disana, Raman kemudian mematikan lampu dan kembali ke kamarnya, sementara di tempat perempuan misterius itu berada, nampak berserakan beberapa gelang berwarna merah yang sudah rusak SINOPSIS MOHABBATEIN episode 583 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top