SINOPSIS MOHABBATEIN episode 539 “VIRUS BAYI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 539 “VIRUS BAYI” by. Sally Diandra Seluruh keluarga Bhalla sedang menikmati makanan mereka di ruang makan, Sarika memberitahu Ishita kalau dia akan mengambil kursus tentang manajemen rumah sakit, nyonya Bhalla langsung menghentikan ucapan Sarika “Sarika, warna mehendimu saja belum pudar, kenapa kamu sudah berencana untuk sekolah ? Pikirkan saja nanti” ujar nyonya Bhalla kesal, Raman meminta Ishita untuk tidak pergi keluar kemana mana dan hanya beristirahat saja, tiba tiba Ruhi keceplosan ngomong “Ayah sekarang tidak mengijinkan ibu Ishi pergi kemana mana karena ibu Ishi sedang hamil” mereka semua kaget dan tidak percaya 

“Iyaaa benar, ibu Ishi akan mempunyai bayi”, “Raman, apakah ini benar ?” tanya nyonya Bhalla penasaran, Raman tersenyum dan berkata “Bukan, itu bukan bayi tapi virus bayi, itu adalah gejala yang aneh”, “Iyaa seperti itulah, maafkan aku, ayah” sahut Ruhi, Raman lalu membuat alasan dan berkata “Ruhi ingin seorang bayi, ketika kami ngobrol tentang virus, Ruhi mendengarnya dan dia salah paham” ujar Raman “Dasar tolol !” sindir Adi ke adiknya, tuan Bhalla menyela “Virus bayi apa itu ? Aku belum pernah mendengar sebelumnya”, “Aku yang menamakannya seperti itu, ayah ,,, sekarang sudah terkenal, kami akan pergi dulu dan membeli ice cream” ujar Raman menyela ucapan ayahnya “Apakah kalian boleh makan ice cream dalam kondisi virus bayi itu seperti itu ?”, “Sudah, kamu makan saja, Romi ,,, aku akan membelikannya untukmu juga nanti” ujar Raman menimpali ucapan Romi, 

Kemudian Raman pergi keluar bareng Ruhi dan menjelaskan pada Ruhi kalau kasus Ishita ini sangat special dan meminta Ruhi untuk membiarkan ibu Ishinya beristirahat “Kita pasti akan memberitahu mereka suatu saat nanti” ujar Raman, saat itu Raman menerima telfon dari dokter Manoj “Tuan Raman, bagaimana keadaan nyonya Ishita ?”, “Dia baik baik saja, kami akan menemuimu nanti malam” ujar Raman “Tuan Raman, kondisi nyonya Ishita sebenarnya sangat riskan, dia memiliki komplikasi, tolong jaga baik baik nyonya Ishita dan bayinya, fisik dan mentalnya yang baik dan sehat sangat diperlukan dalam hal ini” ujar dokter Manoj, Ishita dan Adi tiba disana “Aku sedang mengajak Ishita dan anak anak makan ice cream diluar” tak lama kemudian, mereka sudah sampai di toko ice cream, Raman tersenyum melihat seorang laki laki dengan anak anaknya, Raman memuji mereka, karena anak anaknya sangat manis “Aaah tidak juga, tuan ,,, anak anakku ini sangat nakal, mereka selalu saja manja, anak anak memang selalu saja membuat aku gila, istriku yang membuatku mengurusi anak anak”, “Nasib seseorang memang tidaklah sama” ujar Raman 

Dokter Manoj akhirnya pulang kerumah, Shagun langsung menyambutnya dengan berkata “Kamu pulang cepat rupanya, akan aku buatkan kopi untukmu”, “Tidak usah, tunggu ,,, aku sedikit bingung, apakah aku harus memanggilmu Ruhi atau Shagun Arora ?” Shagun tertegun “Apakah kamu kenal dengan orang yang bernama Ashok Khanna ?”, “Iyaaa aku kenal dia, lalu kenapa ? Kenapa kamu bertanya padaku ?” tanya Shagun heran “Bagaimana kamu kenal dengan Ashok ?”, “Kenapa aku harus mengatakannya padamu ?” ujar Shagun kesal “Kamu telah bohong tentang namamu sendiri, aku ingin tahu semua kebohongan ini, siapa itu Ashok ?” desak dokter Manoj

“Aku telah bercerai dari suamiku dan akan menikah dengan Ashok, aku mempunyai dua orang anak dari mantan suamiku itu, aku dulunya tinggal di Delhi dan pergi jauh untuk memperbaiki hidupku, sekarang aku telah hidup dengan tenang, aku ini bukan Shagun, aku adalah Ruhi sekarang, apakah ada yang lain lagi yang ingin kamu ketahui ?” jelas Shagun “Terima kasih, karena kamu telah mau menceritakan semua ini padaku” ujar dokter Manoj sambil memegang tangan Shagun “Lihat, cuacanya bagus juga, apakah aku bisa mendapatkan secangkir kopi ?”, “Tidak !” ujar Shagun kesal “Jangan membuat alasan, kamu bisa minum kopi bersamaku”, “Baiklah, aku akan ganti baju dan ikut denganmu” ujar Shagun 

Ishita sedang ngobrol di telfon, sedangkan Adi bertanya ke Ruhi “Ruhi, bagaimana bisa kamu bisa bilang seperti tadi tentang seorang bayi ?”, “Aku mengatakan yang sebenarnya, kak ,,, pak dokter telah mengecek ibu Ishi lagi dan berkata kalau ibu Ishi mempunyai bayi” jelas Ruhi “Tapi itu adalah virus bayi”, “Kakak, ini adalah rahasia kita, pak dokter bilang agar kita jangan mengatakannya pada siapapun dulu” ujar Ruhi lirih “Apakah itu benar, Ruhi ?” Ruhi mengangguk “Iyaaa” Adi merasa senang, Raman lalu meminta mereka untuk makan ice cream “Kakak, ingat ! Jangan katakan pada siapapun yaaa” pinta Ruhi, Raman lalu mengajak Ishita untuk ikut “Aku sangat gelisah dan tegang, Raman ,,, ibumu pasti tidak akan percaya dengan virus bayi ini”, “Kita ini selalu bersama sama, jangan tegang begitu” hibur Raman, sementara Adi dan Ruhi sedang menikmati ice cream kesukaan mereka 

Nyonya Bhalla memberitahu Amma tentang Raman yang mengatakan kalau Ishita menderita virus bayi “Sepertinya aku belum pernah mendengar tentang penyakit seperti itu sebelumnya sampai sekarang, kita akan coba mencari tahu melalui internet” ujar Amma penasaran, sementara itu Bala sedang mencoba menidurkan Shitija “Aku akan membuatkan susu” ujar Vandu dan bergegas keluar kamar, ketika sudah membuatkan susu, Vandu lalu mengambil bayinya, Bala merasa lega dan langsung terbaring tidur dengan senyum diwajahnya, Vandu tiba tiba memintanya untuk mengambilkan popok, Bala langsung bangun dan mengambil popok tersebut, kemudian Bala mengambil bantal dan keluar dari kamar, 

Sedangkan dirumah keluarga Bhalla, Sarika memberitahu Romi kalau dirinya menyukai bunga “Lalu apa yang kamu sukai, Romi ?”, “Kamu pasti akan tertawa, aku sangat suka pakoda yang hancur, aku biasanya memakannya ketika aku kuliah dulu sambil melihat gadis gadis disana” Sarika sangat marah mendengar ucapan Romi “Tapi sekarang aku sudah tidak melirik ke gadis gadis lagi, Sarika ! Aku hanya menatap pada satu gadis saja sekarang”, “Kamu bohong !” bentak Sarika kesal, kedua bola mata mereka saling memandang satu sama lain dan mereka berdua pun saling mendekat, tiba tiba seseorang mengetuk pintu kamar mereka “Coba kamu lihat, siapa yang datang, Romi” ujar Sarika, rupanya yang datang adalah nyonya Bhalla dan Amma yang mau pinjam laptopnya Romi dan sekaligus meminta Romi untuk ikut bersama mereka 

Ashok sedang memberikan manisan pada pembantunya “Ashok, kenapa kamu membagi bagikan manisan ini pada semua orang ? Kabar menggembirakan apa yang kamu dapatkan ?” tanya Suraj heran “Kakak ipar Ishita saat ini sedang hamil, sejak dia menjebak aku dalam kasus perkosaan, aku telah memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan kakak ipar”, “Lalu dimana kebahagiaan kita dalam hal ini ?” tanya Suraj heran “Raman sedang berbahagia saat ini dan dia pasti akan menjadi kurang waras begitu aku mendapatkan kesempatan untuk membuat kebahagiaannya ini berbalik menjadi kesedihan” Ashok dan Suraj tersenyum senang 

Raman dan Ishita akhirnya pulang kerumah bersama ana anak, mereka melihat Bala datang ke area parkir apartemen sambil membawa bantal, Raman dan Ishita merasa heran dan bertanya padanya “Hidupku berubah setelah ada Shitija, tidak ada kemesraan antara aku dan Vandu sekarang, Vandu tidak peduli lagi padaku, aku sarankan pada kalian untuk tidak usah melakukan treatment apapun untuk mendapatkan anak, nikmati saja hidup kalian, apalagi kalian sudah punya dua orang anak, kamu tahu ,,, bayi yang mungil akan mengakhiri keromantisan, aku telah melakukan kesalahan dengan mempunyai seorang bayi sekarang” ujar Bala sedih, Raman jadi teringat ucapan laki laki yang dijumpainya tadi di toko ice cream kalau ana anak telah membuatnya gila “Aku rasa kak Bala sedang setres saat ini, kamu harus bisa menjelaskan padanya, Raman”, “Iyaaa, anak anak adalah sebuah berkah” ujar Raman sambil memikirkan sesuatu SINOPSIS MOHABBATEIN episode 540 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top