SINOPSIS MOHABBATEIN episode 491 “ KEJUTAN MUMBAI YANG BERANTAKAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 491 “KEJUTAN MUMBAI YANG BERANTAKAN” by. Sally Diandra Malam itu hujan turun cukup deras, Romi sedang mencari para preman dan mulai mencari cari di jalan, saat itu Romi melihat beberapa preman yang mengambil uangnya, Romi meminta mereka mengembalikan uangnya yang telah dihasilkannya dari kerja kerasnya, namun mereka menolak dan menyuruh Romi pergi, Romi langsung mengambil uangnya dan mereka segera menghajar Romi hingga babak belur namun Romi tidak melepaskan uangnya itu, sedangkan masih terus menghajar Romi, tepat pada saat itu Sarika kebetulan melintas disana dan melihat Romi yang sedang di hajar oleh para preman, Sarika sangat khawatir dan segera turun dari mobil sambil berteriak memanggil Romi dan menangis, dilihatnya wajah Romi berdarah, Sarika segera menghampiri Romi dan semua preman bergegas pergi meninggalkan Romi ditengah jalan, Romi lalu berkata “Anakku ,,, uangku ,,,” Romi mulai meracau “Tidak akan terjadi apa apa padamu, Romi ,,, toloooong !” teriak Sarika, semua orang yang ada disana bergegas menolong Romi 

Sementara itu Abhishek bertemu dengan Mihika di sebuah cafe “Aku akan pergi ke Chandigarh”, “Bisakah kamu mengatakan padaku kenapa kamu mau pergi ?” tanya Mihika penasaran “Aku berasal dari Haryana dan aku ingin menjadi seorang polisi sejak aku masih kecil”, “Bagaimana dengan keluargamu ?” tanya Mihika “Aku biasanya tidak suka membicarakan hal ini, orangtuaku itu orang yang sederhana, harag diri yang tinggi adalah suatu hal yang terbesar bagi ayahku”, “Sangat bersemangat sekali, kepercayaan yang kuat” sela Mihika “Pertemanan yang kuat, balas dendam yang mendalam dan cinta yang menggairahkan, aku sedang khawatir memikirkan adikku, sampai sampai aku tidak bisa memikirkan diriku sendiri, adikku itu mempunyai seorang teman, kita lihat saja sampai kemana pertemanan ini akan membawa mereka berdua”, “Ya sudah, sekarang kamu makan saja dulu” pinta Mihika sambil tersenyum 

Di Mumbai, Raman dan Ishita mendatangi kantor polisi dan bertanya tentang Shagun Arora “Shagun itu bukan seorang wanita penghibur”, “Tapi tidak ada orang yang bernama Shagun, nyonya” ujar polisi tersebut “Dimana inspektur polisi Shinde”, “Dia sedang sibuk saat ini, pergilah sana !” bentak polisi itu lagi, kemudian salah satu polisi memberitahu sesuatu ke Raman, polisi itu menghentikan Raman dan bertanya namanya “Namaku Raman Bhalla”, “Ada surat untukmu dari Shagun” Raman dan Ishita tertegun “Apakah dia mengatakan sesuatu ?” polisi itu hanya menggeleng dan berkata “Hanya supirnya saja yang memberikan ini” ujar polisi lalu pergi meninggalkan Raman dan Ishita, Raman kemudian membuka surat Shagun dan membacanya, Raman marah ketika selesai membaca surat Shagun yang berisi “Jangan berusaha mencari aku, Raman ,,, aku tidak melakukan sesuatu yang salah, aku baik baik saja dimana aku berada” 

Raman sangat kesal dengan Shagun “Lihat, Ishita ,,, bagaimana sikap Shagun ?”, “Aku rasa mungkin dia tadi datang untuk bicara denganmu tapi langsung pergi dari hotel begitu melihat aku juga ada disana” sela Ishita “Dia itu memang nasib buruk untuk kita”, “Raman, tenang ,,, kita tidak tahu apa yang salah, santai” hibur Ishita “Maafkan aku, Ishita ,,, kenapa kamu datang kesini ?” Ishita tersenyum dan berkata “Aku datang kesini untuk memberikan kejutan untuk kamu”, “Kejutan apa ?” senyum Ishita semakin mengembang “Aku dipaksa oleh ibu mertua dan mendapatkan alamatmu disini sebagai hadiah untukku”, “Kamu harus belajar hal seperti ini dari ibuku, kenapa kamu menyia nyiakan waktu ?” tanya Raman sambil tersenyum “Kita akan pergi ke hotel” Raman dan Ishita lalu meninggalkan kantor polisi 

Di Delhi, Abhishek mengantar Mihika ke apartemen keluarga Bhalla dan Iyer, Mihika sangat berterima kasih pada Abhishek untuk makan malam mereka, Abhishek sedikit menggoda Mihika namun kemudian meralatnya, kalau mereka hanya berteman saja “Kamu ini seperti di film film saja, ya sudah aku pergi dulu yaaa, selamat tinggal” Mihika pun berlalu, Abhishek hanya tersenyum melihat kepergian Mihika, ketika Abhishek hendak pergi dengan mobilnya, dilihatnya Sarika datang ke apartemen tersebut bersama Romi, Sarika tertegun melihat Abhishek, Abhishek lalu mengecek mobilnya dan turun dari mobilnya untuk menyingkirkan batuan yang ada didepannya, kemudian berlalu dari sana, ketika Sarika berbalik, dilihatnya Abhishek sudah tidak ada lagi disana 

Ketika Sarika sudah masuk ke apartemen keluarga Bhalla, yang ada saat itu hanya Ruhi “Bu Sarika, kenapa paman Romi bisa terluka ?”, “Dia baik baik saja, tadi paman Romi jatuh dari sepeda motornya” sahut Sarika “Iyaa, Ruhi, paman baik baik saja”, “Paman Romi hanya pura pura saja kan untuk menyelematkan diri, paman biasanya kan memang suka seperti ini kalau paman kena demam” ujar Ruhi, saat itu Sarika sedang mengobati luka Romi, ketika Sarika masuk ke dalam kamar, Romi bertanya pada Ruhi “Ruhi, kenapa kamu memberitahu bibi Sarika tentang paman Romi ? Dia jadi tahu semuanya tentang paman, dia itu bibimu” ujar Romi

“Aku akan memanggil istrimu bibi tapi bukan dia” sahut Ruhi “Dia itu benar benar bibimu” Sarika mendengar pembicaraan Romi dan Ruhi sambil tersenyum “Aku harus bilang sama ibu Ishi dulu” ujar Ruhi lalu pergi dari sana, tak lama kemudian Sarika menghampiri Romi, Romi meminta maaf pada Sarika “Apakah kamu mau menjadi bibinya Ruhi ?” Sarika tersenyum mendengarnya, Romi sangat senang dan berterima kasih pada Sarika, tiba tiba lukanya terasa sakit, Sarika segera memeluknya “Aku merasa lebih baik sekarang” ujar Romi senang 

Vandu bangun dari tidurnya karena pijatan Bala dikakinya “Aku benar benar sangat beruntung karena kamu adalah suamiku, aku membaca sebuah buku, tertulis disana bahwa suami kadang kehilangan ketertarikannya pada istri setelah kelahiran anak kedua karena sang istri banyak disibukkan dengan anak anak mereka”, “Omong kosong apa itu, aku malah merasa kamu lebih dekat denganku sekarang, ini sangat menakjubkan karena kamu mengurus semuanya, aku jadi jatuh cinta lagi padamu sekali lagi” Vandu langsung memeluk Bala dengan penuh cinta dan berkata “Aku memang sangat beruntung, kamu ini selalu bisa mengerti, peduli dan manis”, “Iyaa, kamu memang beruntung” timpal Bala 

“Bahkan Ishita juga beruntung mendapatkan Raman dan Mihika seharusnya juga mendapatkan seseorang yang seperti Raman” Bala nampak tidak suka dengan ucapan Vandu “Kenapa kamu malah membawa bawa mereka dalam pembicaraan kita, aku cemburu sama Raman, paling tidak katakan kalau Mihika seharausnya mendapatkan seseorang seperti Bala”, “Kamu memang yang terbaik, Bala” Bala pun tersenyum senang “Tapi aku benar benar berharap Ishita dan Raman akan mempunyai cinta seperti kita berdua, mereka pasti akan mendapatkannya di Mumbai” ujar Vandu senang 

Saat itu Ruhi menelfon Ishita “Ibu Ishi, apakah bu Sarika itu istrinya paman Romi ?” Ishita dan Raman sangat senang mendengarnya dan menjawab pertanyaan Ruhi “Mungkin paman Romi berkata seperti karena dia memang menginginkannya”, “Tapi semua orang saat ini pergi untuk menemui ibu Ishi dan ayah” Ishita dan Raman tertegun apalagi tepat pada saat itu dilihatnya nyonya dan tuan Bhalla, Mihir dan Rinki ada didepan mereka, Ishita dan Raman kaget, nyonya Bhalla langsung memarahi Raman dan menyuruhnya untuk meminta maaf pada Ishita, tuan Bhalla langsung membela Raman dan berada dipihaknya, mereka pun mulai berdebat “Ibu mertua ingin datang kesini, Raman ,,, dan aku datang kesini untuk mengucapkan selamat atas kontrakmu dengan tuan Bansal” sela Mihir “Aku juga datang kesini untuk shopping, kak” sahut Rinki “Tapi pertengkaran kami telah terselesaikan” sela Ishita “Aku sudah bilang kan kalau Ishita itu baik baik saja, mereka berdua pasti bisa menyelesaikan permasalahan mereka” sahut tuan Bhalla “Kalau begitu kita pulang saja !” ujar nyonya Bhalla 

“Jangan, lebih baik kalian istirahat saja dulu disini”, “Kami akan memesan kamar” sela Mihir menimpali ucapan Ishita “Tinggal saja disini, sudah tidak ada kamar kosong di hotel ini” ujar Ishita, Raman terlihat kecewa kembali “Kalian tidur saja disini, aku akan meminta kasur lagi, aku dan Mihir akan tidur di balkon, apakah ada tetangga yang lain datag bersama kalian ?” sindir Raman “Waaah Raman marah rupanya” sahut nyonya Bhalla sambil tertawa, Raman kemudian meminta kasur tambahan untuk mereka tiduri, nyonya Bhalla lalu meminta maaf pada Ishita “Kamu tidak usah mengkhawatirkan soal anak anak” ujar nyonya Bhalla, Raman melirik ke arah Ishita sambil memberika kode padanya, Ishita pun membalas kode Raman “Apa yang harus aku lakukan ?” akhirnya mereka berdua tidur berjauhan, Ishita diatas tempat tidur bersama Rinki dan nyonya Bhalla, sedangkan Raman tidur dibawah bersama tuan Bhalla dan Mihir SINOPSIS MOHABBATEIN episode 492 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top