SINOPSIS MOHABBATEIN episode 333 “PENGORBANAN ISHITA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 333 “PENGORBANAN ISHITA” by. Sally Diandra Malam itu masih di pesta tahu baru 2015, seluruh keluarga Bhalla sedang berfoto bersama, Raman mengajak Adi untuk berfoto bersama mereka, saat itu Adi sama sekali tidak tersenyum, meskipun semua orang memintanya untuk tersenyum namun Adi tetap tidak tersenyum bahkan Shagun memberikan kode pada Adi untuk tersenyum dari kejauhan tapi Adi tidak mau tersenyum, Ishita bisa membaca pikiran Adi yang terlihat sedih, Ishita teringat ucapan Raman, kemudian Ishita menghampiri Shagun dan mengajaknya untuk berdiri di sebelah Adi “Kita belum mempunyai fotonya Adi, aku memerlukan sebuah foto keluarga yang bagus” ujar Ishita sambil menyingkir dari sana dan meminta fotografer memotret mereka, 

Raman merasa bingung dan meminta Ishita ikut namun Ishita tidak mau, fotografer kembali memotret mereka dimana Adi berada diantara Raman dan Shagun, kemudian Raman dan Shagun diminta untuk mencium kedua pipi Adi, Ishita ikut memotretnya dengan ponselnya dan berkata “Ini dia keluarganya Adi yang bahagia” lalu menunjukkan foto itu ke Raman “Kita akan melihatnya nanti, ayoo sini kamu” ujar Raman sambil memegangi lengan Ishita “Terima kasih untuk foto keluarganya bersama Adi dan kedua orangtuanya” ujar Shagun yang kemudian bergeser menjauh dari mereka bersama Adi, Raman masih memegang lengan Ishita dan memeluknya dari belakang dan membuatnya berdiri disebelahnya, mereka melakukan pemotretan foto keluarga lagi, Adi tersenyum senang, sedangkan dalam benak Shagun berencana untuk menyingkirkan Ishita dari keluarga Bhalla 

Mihir sedang memegang lengan Mihika erat dan bertanya “Apakah kamu bahagia bersama Ashok ? Laki laki yang biasanya aku benci, ternyata kamu mencintainya, apakah kamu tidak pernah mencintai aku ? Apakah selama 4 tahun ini kamu berbohong padaku ? Bagaimana bisa kamu tidak memikirkan aku ? Apakah cintaku begitu lemah ?” Mihir terlihat sangat frustasi “Lepaskan aku, Mihir ! Aku ini istrinya Ashok, beraninya kamu menyentuh aku ! Apakah kamu tidak malu ?” bentak Mihika “Kamu akan menjadi istriku ! Katakan padaku yang sebenarnya, Mihika !” Vandu segera menghampiri mereka dan menghentikan Mihir “Mihika, sudah hentikan dramamu ini ! Karena kami semua tahu kalau kamu itu tidak bahagia !” ujar Vandu cemas “Kakak yang berhenti bersandiwara ! Aku ini bahagia dengan pernikahan ini” Mihir langsung menyela ucapan Mihika “Dia berbohong ! Kenapa dia melakukan hal ini padaku ? Aku mencintainya sepenuh hati dan apakah dia tidak mencintai aku ?” ujar Mihir sambil menangis sedih “Tenang, tenang, Mihir ,,, kendalikan dirimu, jangan minum terlalu banyak” pinta Vandu 

Sementara itu Ashok menemui Shagun “Apa kabar, Shagun ,,, jangan begitu kaku, apakah kamu sudah bertemu dengan istriku ? Aku akan memanggilnya” Shagun hanya terdiam, saat itu Ashok melihat Ishita sedang sibuk dengan telfonnya, Ashok lalu menemui Ishita dan menyapanya “Apa kabar, nyonya Raman Bhalla, kamu adalah kakak iparku sekarang, kita tidak mengira kalau Raman dan aku akan menjadi kerabat dekat” Raman langsung menghampiri mereka dan mulai memarahi Ashok “Ashok, menjauhlah dari keluargaku !”, “Aku ini bagian dari keluargamu juga, Raman ,,, aku ini suaminya adiknya istrimu, kita ini sebuah keluarga yang bahagia” Raman semakin marah mendengar ucapan Ashok “Diam kamu, Ashok !” mereka berdua kemudian bertengkar, Ashok bahkan mengingatkan Raman kalau dia menyimpan sampah dirumahnya 

“Kamu ini laki laki yang sudah menikah secara sah tapi kamu mempunyai dua orang wanita dalam rumahmu” Raman sangat marah mendengar ucapan Ashok namun Ishita segera mencegahnya “Ishita, lihatlah kalau Raman itu masih saja mencintai Shagun dan dia sangat bahagia bisa didekat Shagun, cinta lama mereka berdua bisa bersemi kembali dan apalagi jika berkaitan dengan Shagun yang seksi ini” Shagun langsung menyela “Menjijikkan ! Kamu kira aku ini begitu rendah hingga ingin menyulut api dirumah orang yang telah membantuku ? Aku sangat menghormati Raman dan Ishita sebagai suami dan istri, Raman itu hanya ayah dari anak anakku saja” ujar Shagun yang berpura pura berkata seperti itu di depan Ashok “Ashok, lebih baik pikirkan tentang pernikahanmu, kamu itu tidak tahu apa artinya sebuah hubungan” Ishita ikut ikutan memarahi Ashok 

“Shagun itu penting dan masih penting dalam kehidupan Raman, dia itu ibunya anak anak Raman dan hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka, lalu kenapa ? Kami akan merayakannya hari ini, jika mereka tidak bertemu maka kami tidak akan mempunyai Ruhi dan Adi dan aku ini bukan lambang pengorbanan semata, aku tidak cemburu dan merasa tidak aman karena suamiku itu luar biasa, kesetiaan Raman itu untukku, kamu ini tidak ada setengahnya dari Raman jadi tolong jangan katakan pada siapapun tentang pernikahan, Raman itu tidak seperti kamu yang mendepak keluar hubunganmu yang telah berjalan 6 tahun dan mulai berubah, ayooolah Raman kita pergi, ayoo Shagun” ujar Ishita sambil meninggalkan tempat tersebut “Aku katakan yang terakhir kalinya, aku tidak akan membiarkan kamu hidup, berubahlah kalau tidak kamu akan lenyap, selamat tahun baru” ujar Raman “Hal seperti ini sering terjadi dalam keluarga” ujar Ashok  sinis

Sementara itu Vandu membawa Mihika ke kamar mandi dan bertanya “Ada apa denganmu, Mihika ?”, “Pikirkan sendiri urusanmu, kak” ujar Mihika lantang “Katakan padaku yang sebenarnya atau aku tahu apa yang aku lakukan” Vandu segera mengunci Mihika dikamar mandi dan menunggunya di luar “Kakak, kamu tahu kan kalau aku punya phobia pada ruangan tertutup seperti ini ? aku tidak bisa bernafas, kak” teriak Mihika dari balik kamar mandi “Iyaaa, aku tahu, aku biasa menggunakan hal ini untuk membuatmu mengatakan yang sebenarnya sejak kamu masih kecil dulu, ayooo katakan yang sebenarnya atau kamu tetap tinggal disini !” sahut Vandu lantang dari luar kamar mandi “Kakak, aku mohon, buka pintunya ! Baiklah, aku akan mengatakan yang sebenarnya” akhirnya Mihika menyerah dan Vandu membuka pintu kamar mandi, 

Mihika segera keluar dan memeluk Vandu “Katakan padaku yang sebenarnya sekarang” pinta Vandu, Mihika menangis dan berkata “Baik, ayoo ikut aku” Mihika lalu membawa Vandu Ishita sedang berfikir kalau dirinya tidak ingin menjadi alasan dari penderitaan Adi, sementara itu Mihika menceritakan semuanya ke Vandu tentang Mihir “Ashok telah memerasku, kak ,,, dia bilang, jika aku tidak menikahinya, maka dia akan menjatuhkan hukuman mati untuk Mihir, Suraj telah bersandiwara dan melakukan drama ini, kak ,,, dia telah menyuap semua orang dan melakukan sandiwara dengan berpura pura coma” Vandu hanya terdiam mendengarkan “Aku terjebak diantara mereka, ini juga mengenai hak asuhnya Ruhi yang dimenangkan kak Ishita kemarin, aku tahu kalau Ashok merencanakan sesuatu, dia akan memisahkan kak Ishita dan Ruhi, jadi aku tidak punya pilihan lain, aku minta maaf, kak” ujar Mihika sambil menangis 

“Mihika, kamu telah dewasa sekarang, kamu telah melakukan pengorbanan yang begitu besar dan menghadapi semua penderitaan ini sendirian” ujar Vandu bangga “Kakak, berjanjilah padaku, kalau kakak tidak akan menceritakan pada siapapun” Mihika dan Vandu menangis bersama dan saling berpelukkan satu sama lain Mihika kemudian menemui Ashok “Mihika, ayooo kita pulang, aku bosan dengan pesta ini” akhirnya Mihika pergi meninggalkan pesta itu bersama Ashok, Mihir yang melihat kebersamaan mereka berdua, semakin terluka perasaannya, 

Kemudian host acara tersebut mengundang para pasangan untuk menari bersama di lantai dansa, Raman mengajak Ishita untuk berdansa, Ishita kemudian menghampiri Adi dan mengajaknya untuk ikut berdansa bersama Shagun, Adi tersenyum senang dan mengajak ibunya berdansa bersama dirinya, kemudian Raman dan Ishita berdansa dengan lagu bin kuch kahe, bin kuch sune………… Mereka berdua terlihat sangat menikmati dansa mereka, tak henti hentinya Raman memandang wajah Ishita yang ayu, Ishita juga tersenyum senang menikmati acara pesta tahun baru kali ini, hingga akhirnya Ishita berputar putar kemudian berganti pasangan, Shagun berdansa dengan Raman, sedangkan Ishita berdansa dengan Adi, seluruh keluarga Bhalla dan Iyer yang menontonnya terkejut tapi kemudian mereka memuji kebesaran hati Ishita, Adi juga tersenyum senang melihat ayah dan ibunya berdansa bersama, 

Namun Raman tidak menikmati dansa tersebut, tidak seperti ketika bersama Ishita, kedua bola matanya selalu menatap kearah Ishita yang ada disebrang sana yang tersenyum ke arahnya, Raman kikuk berdansa dengan Shagun, begitu pula Shagun yang nampak malu malu kucing di depan Raman namun sebenarnya sangat menikmati kebersamaannya dengan Raman, hingga akhirnya dansa pun berakhir, Ishita segera menghilang dari sana dan Raman merasa kehilangan dan berusaha mencari cari Ishita diantara kerumunan banyak orang dan tak lama kemudian tahun baru pun berganti tepat pada pukul 12 malam, semua orang bertepuk tangan menyambut tahun baru 2015, Shagun dan Raman saling mengucapkan selamat tahun baru dengan saling berpelukkan dengan gaya yang canggung, semua orang juga merayakannya namun Ishita masih belum juga kelihatan batang hidungnya, 

Host acara tersebut kembali memberitahu pada semua orang yang datang kalau ada satu perayaan lagi “Kami akan mengadakan satu perayaan lagi yaitu ulang tahun pernikahan kedua orangtua Aditya Bhalla” tepat pada saat itu Ishita datang kesana dengan membawa sebuah kue ulang tahun yang di taruhnya di meja dorong, Raman terkejut melihatnya, seluruh keluarga Iyer dan keluarga Bhalla juga tidak habis pikir dan benar benar tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan oleh Ishita, sedangkan Ishita tersenyum tulus untuk Raman “Ishu, apa ini ?” tanya Raman heran “Raman, ini semua untuk Adi, selama ini dia tidak pernah merayakan ulang tahun pernikahan kedua orangtuanya bukan ? Dia sangat berharap bisa melakukan hal ini” Shagun langsung menyela ucapan Ishita “Terima kasih Ishita untuk semua ini” ujar Shagun yang pura pura bersikap baik pada Ishita kemudian Shagun dan Raman memotong kue ulang tahun, Adi tersenyum senang dan menyuapkan kue itu pada kedua orangtuanya “Sekarang hadiahnya ?” Raman semakin tertegun 

“Hadiah ?” Ishita mengangguk dan memberikan anting anting pemberian Raman tadi, Raman semakin heran dan bingung sambil menyibakkan rambut Ishita dan melihat Ishita tidak mengenakan anting anting itu “Tidak, Ishu !” Ishita kemudian berbisik ke Raman “Raman, anting anting ini bukan untukku tapi untuk Adi, anting anting ini adalah rasa hormat dan cinta ibunya, hubungan kita berdua lebih tinggi daripada anting anting ini, Adi pasti akan menyukainya, aku mohon ,,, pleeaseee” pinta Ishita manja, akhirnya Raman setuju dengan permintaan Ishita dan memberikan anting anting itu ke Shagun langsung dengan tangannya, Shagun dan Adi sangat senang menerimanya “Apakah kalian yakin ?” tanya Shagun yang pura pura kaget, Raman hanya mengangguk mengiyakan, Shagun segera mengambilnya dengan perasaan bahagia, begitu pula Adi SINOPSIS MOHABBATEIN episode 334 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top