SINOPSIS MOHABBATEIN episode 332 “TARIAN SENSUAL PENGANTIN BARU” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 332 “TARIAN SENSUAL PENGANTIN BARU” by. Sally Diandra Malam itu di pesta tahun baru 2015, Ashok dan Mihika menari dengan lagu Aaj phir tumpe pyaar aaya hai… Mereka berdua menari dengan sangat intim dan sensual, semua orang menatap ke arah mereka, hal ini tentu saja membuat seluruh keluarga Iyer dan keluarga Bhalla malu melihat tarian mereka yang begitu menggairahkan, Mihir juga semakin terluka melihatnya dan tak henti hentinya Mihir menenggak wine di meja bar, sementara Ashok semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Mihika sambil melirik ke arah Mihir, sedangkan Mihika berpura pura intim dan mesra dengan Ashok didepan seluruh keluarganya, semua orang bertepuk tangan untuk pasangan pengantin baru tersebut, 

Saat itu Shagun dan Adi masuk ke dalam ruang pesta, mereka juga sempat melihat tarian erotis Ashok dan Mihika, Shagun sangat marah melihatnya, Ishita juga sangat sedih melihat tingkah Mihika “Teganya dia berbuat seperti itu ?”, “Sudahah, abaikan saja, Ishita” ujar Raman menimpali ucapan Ishita “Aku bisa saja mengabaikannya tapi bagaimana dengan ibuku, ibu pasti tidak akan bisa mengabaikannya, lihat dia” ujar Ishita yang kemudian berlalu menghampiri Amma, Amma bergegas menyeka airmatanya 

Beberapa perempuan membicarakan soal Mihika yang berselingkuh dengan Ashok dan mereka kepergok di sebuah kamar hotel pada hari pernikahan Ashok, mereka bahkan bergosip kalau Mihika telah menghancurkan kehidupan pacarnya sendiri demi seorang pria kaya seperti Ashok, kebetulan saat itu Ishita mendengar semua gunjingan miring mereka tentang Mihika, sementara itu Vandu dan Bala melihat Mihir sedang menangis, Vandu merasa iba melihat kondisi Mihir “Aku benar benar tidak percaya bagaimana bisa Mihika bersikap seperti ini, aku akan bicara dengannya nanti” Bala menyela ucapan Vandu “Vandu, dia itu sudah menikah, kita tidak bisa menghentikannya begitu saja” ujar Bala 

Setelah selesai menari, Mihika langsung memarahi Ashok “Aku hanya ingin memamerkan piala istriku saja, kamu bisa menyiksa aku di rumah, kalau disini kamu harus berpura pura di depan semua orang kalau kamu itu adalah istriku yang sempurna, ayooo kita minum” ujar Ashok sambil memaksakan minuman ke Mihika karena Mihika menolaknya, Mihika lalu mengajak Ashok ke pojok ruangan, setelah sampai disana Mihika memarahi Ashok “Aku harus melakukan hal ini didepan semua orang jika kamu tidak mengijinkan aku melakukannya dirumah, sudah jangan menangis, hal itu tidak cocok denganmu, ayooo tersenyumlah sekarang” hibur Ashok namun Mihika menangis “Lihat seluruh keluargamu ada disini, apa yang akan mereka pikirkan ? Sekarang pergilah dan tersenyumlah, semua harus berfikir kalau kita ini adalah pasangan pengantin baru yang berbahagia” tanpa mereka sadari Vandu mendengar semua pembicaraan mereka dan melihat Mihika sedang menangis kemudian Mihika berlalu dari sana, dalam hati Vandu berkata “Mihika rupanya hanya pura pura saja bahagia, kenapa dia mengambil keputusan yang besar seperti ini ?” Vandu merasa heran 

Mihika baru saja keluar dari kamar mandi dan tanpa sengaja Mihika berpapasan dengan Ishita di kamar mandi, Ishita bergegas menghampiri Mihika dan berkata “Mihika, semua orang melihatnya tadi, kamu telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa hari ini yang tunjukkan pada kami tadi, Mihir, Amma, Appa dan semua orang membicarakan tentang kamu, kenapa kamu mau menikahi Ashok ?” ujar Ishita kesal “Biarkan saja mereka”, “Kalau kamu sangat mencintai suamimu, lakukan hal itu dirumah, jangan perlihatkan di depan publik, apalagi di depan Mihir dan keluarga besar, apakah tujuanmu datang kesini untuk menaruh garam di lukanya Mihir ? Agar dia semakin terluka ? Kamu telah berhubungan dengannya selama 4 tahun !” Vandu menghampiri kedua adiknya ini dan berusaha merelai “Ishu, sudah cukup !”, “Aayoo, kak ,,, ikut denganku” namun Vandu segera mencegahnya “Ishu, aku ini sedang hamil, aku ingin ke kamar mandi”, “Maafkan aku, kak” ujar Ishita “Sudah pergilah sana dulu nanti aku menyusul” Ishita segera berlalu dari sana 

Amma masih saja menangis meratapi perilaku Mihika “Sudahlah, Madhu ,,, tidak usah menangis” hibur Appa, saat itu nyonya Bhalla mencampurkan wine ke dalam minuman sirop dan memberikannya ke Amma tanpa sepengetahuan Amma untuk menghentikan tangisannya, nyonya Bhalla berusaha menghibur Amma “Sudahlah, Madhu, tidak usah kamu tangisi terus itu si Mihika, lupakan dia dan minum ini” tuan Bhalla bertanya apa itu dengan kodenya ke nyonya Bhalla, nyonya Bhalla hanya mengedipkan matanya saja, kemudian tuan Bhalla mengajak Appa pergi bersamanya meninggalkan Amma dan nyonya Bhalla, 

Sementara itu Vandu mulai mengajak ngobrol Mihika “Mihika, aku tahu kalau kamu itu tidak bahagia, Ishu ingin sekali membuat kamu mengatakan yang sebenarnya, aku bisa melihat hal itu, aku ini kakakmu, apakah kamu tidak ingin menceritakannya pada kakakmu ini ?” tanya Vandu sedih, kemudian mereka berdua menangis Nyonya Bhalla berusaha menghibur Amma “Mihika itu tidak akan bisa bahagia dengan laki laki jahat seperti dia” ujar nyonya Bhalla “Aku ingin meinum kopi” pinta Amma namun nyonya Bhalla bersikeras menyuruh Amma untuk meminum sirop yang di bawanya tadi, 

Sedangkan Adi sedang mencari Shagun di luar halaman hotel “Adi, ayo ikut dengan kakek, kita masuk ke dalam, kita akab makan kabab atau tikas”, “Aku sedang mencari ibu dulu, kakek” ujar Adi cemas dan segera berlalu dari sana “Mungkin dia sudah mulai merasa bosan disini karena Ruhi dan Shravan tidak ada disini” ujar tuan Bhalla cemas “Tenang saja, dia pasti akan kembali nanti, dia baik baik saja” ujar Appa, saat itu Adi bertanya pada seorang pelayan hotel yang kebetulan ada di taman hotel “Apakah kamu melihat ibuku ?” tanya Adi sambil menggambarkan bagaimana penampilan Shagun “Oh iya, dia sepertinya ada di sana, mungkin sedang mabuk” Adi bergegas berlari ke arah Shagun seperti yang dikatakan oleh pelayan hotel tadi 

Di dalam ruang pesta, Raman bertanya ke ibunya tentang Adi “Ibu tidak tahu, Raman”, “Baiklah, aku akan mencarinya” ujar Raman, kemudian Raman bertanya pada ayahnya tentang Adi “Dia sedang pergi menemui Shagun diluar, ayah doakan semoga kamu bisa menikmati kebersamaanmu dengan Adi karena dulu ayah juga sangat menikmati kebersamaan ayah bersamamu diusiamu saat ini” ujar tuan Bhalla, sementara itu Adi sudah berhasil menemukan Shagun yang sedang duduk di bangku taman “Ibu baik baik saja, Adi”, “Ayooo, ibu ,,, ikutlah denganku” pinta Adi “Tidak, Adi ,,, teman teman ibu semuanya mengejek ibu, mereka bilang apakah kami harus memanggilmu dengan sebutan nyonya Khanna, nyonya Bhalla atau nona Arora ? Ibu datang ke pesta ini hanya untuk kamu, kalau tidak Ishita dan Mihika ,,, aku tidak bisa menerima perbuatan mereka, ibu ingin duduk sendirian disini” ujar Shagun sambil menunjukkan foto lama dirinya dan Raman ”Hari ini, ibu benar benar sendirian” ujar Shagun sambil menangis mencari perhatian Adi “Ishita pasti akan menyuruh ayahmu untuk melawan ibu, lebih baik kamu masuklah dulu sana, ibu akan menyusul nanti” Adi lalu pergi meninggalkan Shagun, dalam hati Shagun berkata “Adi pasti akan mendapatkan tempatku dalam kehidupan Raman, inilah yang sangat aku inginkan” bathin Shagun dengan senyum liciknya 

Di dalam ruangan pesta, pelayan hotel memberikan minuman pada nyonya Bhalla “Nyonya, tuan itu mengirimkan minuman ini untuk anda” nyonya Bhalla melirik ke arah tuan Bhalla yang saat itu sedang mengangkat gelasnya untuk nyonya Bhalla, nyonya Bhalla berterima kasih atas minuman tersebut dan meminumnya bersama sama dengan Amma, tiba tiba Amma berkata “Aku ini Amma dan kamu adalah mami, anak anak kita, mereka itu bersikap seperti itu, apa yang akan kita lakukan ? “, “Tampar saja mereka dan bawa mereka ke jalan yang benar” hibur nyonya Bhalla, tiba tiba Amma mulai mengamuk dan berkata “Aku akan pergi dan menampar Mihika seperti yang kamu katakan” nyonya Bhalla langsung mencegah 

“Madhu, kamu ini terjebak pada satu tujuan, ayoo duduklah, dia itu tidak pantas untuk dibawa pada jalan yang benar, dia telah kehilangan akal” Amma lalu menangis begitu mendengar ucapan nyonya Bhalla “Aku tidak bisa melihat Mihika seperti ini” ujar Amma sambil minum lagi dan nyonya Bhalla juga minum lagi “Madhu, serahkan saja semuanya pada Tuhan !” hibur nyonya Bhalla, kemudian Amma mencium kening nyonya Bhalla dan berterima kasih padanya “Kamu tahu aku merasa lega sekarang”, “Lihat kan ? Seperti apa yang aku bilang tadi, itu akan baik” kemudian Amma dan nyonya Bhalla saling berpelukkan dan tersenyum bersama sama 

Pada saat yang bersamaan di kamar mandi, Vandu mencegah Mihika yang hendak pergi meninggalkannya “Mihika, kita harus bicara !”, “Aku tidak harus mengatakan apa apa, kak ,,, aku harus pergi menemui suamiku, kakak dan kak Ishu tidak bisa mengejekku terus, aku tidak akan menerima ini ! Aku sudah besar dan aku bisa mengambil keputusanku sendiri” ujar Mihika yang kemudian bergegas menemui Ashok dan  menyuapkan minuman untuknya, Vandu dan Mihir melihat kemesraan mereka dengan perasaan yang kecewa, Romi kemudian meminta Mihir berhenti minum, tapi Mihir terus menerus minum begitu melihat Mihika yang berduaan dengan Ashok, 

Sedangkan Ishita melihat Adi sedang merasa cemas, Ishita bergegas menemuinya “Adi, ada apa ? Apakah ada seseorang yang mengatakan sesuatu padamu ?” tanya Ishita cemas, Adi teringat pada ucapan Shagun tentang Ishita, Ishita kemudian bertanya lagi tentang Shagun “Sudahlah ! Tidak usah berpura pura peduli padaku, bukankah kamu tidak ingin kami hidup kan ?” ujar Adi sambil membela ibunya habis habisan didepan Ishita “Kamu telah merampas ayahku dan Ruhi dan kali ini Mihika juga merampas Ashok dari ibuku, kamu memang tidak tahu malu mendapatkan anting anting milik ibuku, tidak ada seorangpun yang mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan pada ibuku, kamu memang memalukan !” bentak Adi dan bergegas berlalu dari sana, Ishita teringat ucapan Raman yang mengatakan apa yang psikiater katakan pada mereka agar membuat Adi merasa nyaman dan aman dan mereka harus menunjukkan pada Adi kalau dirinya dan Shagun diterima di keluarga Bhalla dan meyakinkan Adi kalau mereka ada untuknya, maka dengan begitu Adi akan bisa menjadi lebih baik SINOPSIS MOHABBATEIN episode 333 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top