SINOPSIS MOHABBATEIN episode 321 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 321 by. Sally Diandra Di rumah Ashok, Mihika sedang berdebat dengan Raman dan Ishita sambil membela Ashok begitu melihat Ashok di hajar habis habisan oleh Raman “Kakak ! Lebih baik kak Raman sekarang pergi dari sini dan jangan pukul suamiku !” bentak Mihika “Bagus ! Luar biasa, Ashok telah melakukan hal yang sama pada Shagun dan sekarang dia telah mencampakkannya begitu saja dan kamu telah memainkan permainan yang sama pula ! Mihika, keputusanmu ini tidak tepat, kamu pasti akan menyesalinya sepanjang hidupmu untuk kesalahanmu ini, kamu tahu kan kalau Ashok telah meninggalkan seorang perempuan yang telah memberikan waktunya selama 6 tahun untuk tinggal bersamanya, seorang anak yang memanggil dia dengan sebutan ayah dan seorang laki laki yang cintanya telah kamu ambil, mereka semua akan mengutuk kamu dan aku juga akan mengutuk kamu tidak akan hidup bahagia ! Mihika disini bukan tempatmu tapi ini adalah tempatnya Shagun, kamu telah melakukan kesalahan padanya dan pada dirimu sendiri juga !” ujar Ishita sambil menangis, 

Raman mencoba menghibur Ishita yang sedang menangis dan mengajaknya pergi dari sana, mereka bergegas pergi dengan perasaan sedih, begitu Raman dan Ishita sudah tidak terlihat, Ashok berkata “Inilah mengapa aku mencintaimu, Mihika ,,, yang kamu lakukan hari ini sungguh hebat” ujar Ashok sambil memegang tangan Mihika namun Mihika segera melepaskannya “Jangan sentuh aku ! Menjauhlah dariku !” bentak Mihika kemudia berlalu ke kamarnya 

Ashok segera memberitahu Suraj tentang apa yang terjadi barusan dirumahnya via telfon “Itu sungguh menyenangkan, Suraj ,,, aku telah dihajar habis habisan sama Raman tapi tidak ada apa apa dan akhirnya sampah itu kembali ke rumah Raman lagi, itulah mengapa mereka mengetahui tentang hal ini” ujar Ashok senang “Mereka kira aku sedang coma, padahal aku sangat menikmati keberadaanku disini dan dramamu ini telah mengenai dua sasaran, kamu berhasil menyingkirkan Shagun dan Raman yang akan menghadapi masalah dikemudian hari” Ashok dan Suraj tersenyum puas “Iyaa, Mihika adalah istriku dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi ketika Shagun tinggal dirumah Raman” ujar Ashok dengan senyum liciknya 

Nyonya dan tuan Bhalla sedang membahas tentang kamar untuk tempat tinggal Adi “Biar kak Adi tidur dikamarku saja, kak Adi mau kan tidur dikamarku ? Ibu Ishi bilang kalau kita harus saling berbagi“ Romi lalu meminta Adi ikut bersama Ruhi, Ruhi segera mengajak Adi untuk ikut dengannya ke kamarnya, begitu mereka pergi “Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Ruhi, Adi itu sangat ketakutan” ujar nyonya Bhalla “Jangan terlalu tegang, Toshi ,,, saat ini Adi bersama kita dan kita yang akan mengurusnya, lihat saja Ruhi, dia bahkan berbagi kamar dengan kakaknya meskipun Adi tidak pernah bicara dengan baik padanya, ini yang dinamakan bagaimana membesarkan seorang anak” ujar tuan Bhalla “Ishita memang telah melakukan kebaikan untuk semua orang tapi hal yang buruk terjadi padanya, dia telah membawa Adi dan Shagun ke rumah ini bersama sama, aku tidak berharap Shagun akan tinggal disini selamanya dan aku juga berdoa untuk kehidupan Raman dan Ishita agar selalu bahagia” ujar nyonya Bhalla haru 

Raman meminta Ishita duduk di dalam mobil, Ishita masih saja menangis meratapi sikap Mihika yang telah berubah drastis “Ada apa ?” tanya Raman sambil mengusap arimata Ishita dengan lembut “Aku tidak terima Mihika menikah dengan Ashok” ujar Ishita sedih “Apakah hal ini akan berubah dengan kamu menangis seperti ini ? Shagun sendiri juga tidak suka hal ini, Ashok telah mengubahnya dengan uangnya, dia mengakhiri satu permainan dan membidik Mihika, aku tidak bisa berbuat apa apa” ujar Raman kesal “Raman, lalu bagaimana dengan Mihir ? Bagaimana kita akan mengatakan padanya ?”, “Kita akan mengatakan padanya, biar aku saja yang mengurusnya” ujar Raman “Aku mempunyai kunci rumahnya Mihir, ayoo kita kesana dan ambil semua barang barang Shagun dan Adi” pinta Ishita “Apakah kamu sudah gila berkata seperti ini ?” Raman heran “Adi pasti akan mengerkan PR nya” Raman akhirnya tersenyum dan berkata “Baiklah, ayoo kita pergi tapi apakah kamu yakin dengan hal ini ?” Ishita mengangguk mengiyakan pertanyaan Raman, kemudian mereka pergi dari sana 

Di rumah keluarga Bhalla, Adi menemui Shagun dan mengajaknya bicara “Adi, apakah kamu baik baik saja ? Bagaimana keadaanmu sayang ?”, “Aku baik baik saja, ibu sendiri juga baik baik saja kan ?” Shagun mengangguk “Ibu jangan menangis, kalau ibu menangis, aku juga merasa ingin menangis”, “Apakah kita berada dirumah ayahmu ?” tanya Shagun heran “Iyaa, ibu jangan memikirkan hal ini dulu, aku sangat takut melihat ibu tadi dan ibu harus berjanji padaku kalau ibu tidak akan kembali lagi ke rumahnya paman Ashok” ujar Adi sambil menangis “Tenang sayang, ibu tidak akan pergi ke sana”, “Ketika ibu tidur tidur tadi, bibi Ishita bilang ke aku kalau aku tidak usah cemas karena ini adalah rumahku juga, aku bukan gelandangan dan Ruhi juga berbagi kamarnya denganku, semua orang mengurusi aku dengan baik disini, mereka semua menyayangi aku, aku kira kalau bibi Ishita itu jahat tapi ternyata tidak, dia bahkan sangat baik, dialah yang mengurusi ibu tadi” ujar Adi penuh semangat 

“Diam kamu, Adi ! Bagaimana bisa kamu tidak melihat kenyataan yang sebenarnya tentang dirinya, Ashok menikahi Mihika karena perempuan itu ! Ashok meninggalkan ibu dan kamu juga menghancurkan kehidupan kita !” ujar Shagun kesal “Ishita itu berbohong untuk memberikan kesan baik didepan ayahmu, kamu ini adalah anakku dan ingat, Ishitalah yang bertanggung jawab atas semua ini !” Adi langsung menyela “Tapi ,,,”, “Apa itu tapi tapi ? Kamu kira ibu tinggal disini karena belas kasihan mereka ? Tidak !” ujar Shagun sambil melihat foto Ishita dan Raman “Buat apa dia meminta aku tinggal dirumah ini ? Aku datang kesini untuk merebut rumahnya, lihat saja nanti, Adi ,,, bagaimana ibumu ini akan memberikan pelajaran pada mereka, ketika seseorang jatuh terpuruk sangat dalam maka orang itu akan bangkit, ibu hanya terbaring di dekat bak sampah dan ibu akan melempar keluar Ishita dari sini, kamu adalah anakku, ibumu akan memberikan kamu segalanya, tunggu dan lihat saja nanti Ishita !” ujar Shagun dendam 

Nyonya Bhalla sedang ngobrol dengan suaminya tentang Ruhi dan Adi “Aku tadi menyuruh Adi menemui ibunya tapi aku merasa khawatir” ujar nyonya Bhalla sambil menangis “Adi itu cucu kita dan dia bersikap seolah olah seperti orang asing dirumah ini”, “Adi telah diracuni pikirannya selama ini tapi semua itu akan lenyap dengan berlalu waktu” sahut tuan Bhalla “Dulu kita mengirimnya ke asrama, kemudian ke rumahnya Ashok, lalu ke rumahnya Mihir, aku tidak tahu apalagi yang akan dia hadapi karena Shagun”, “Toshi, dulu kamu biasanya selalu menangis kalau memikirkan Adi, sekarang dia ada disini, sayangi dia ketika dia mendapat kasih sayang, dia pasti akan menjadi Adi kita yang dulu, anak anak lebih mengerti bahasa cinta, Shagun itu selalu saja tidak bisa mengajarkan yang benar pada Adi” nyonya Bhalla mengangguk “Ini memang tidak mudah, Shagun pasti tidak akan tinggal diam dan terus akan meracuni pikiran Adi, aku berharap aku bisa menjelaskan pada Adi tentang Shagun tapi pasti Adi tidak mau mengerti, apa yang seharusnya aku lakukan ?” ujar nyonya Bhalla sedih 

Simmi menemui Adi yang saat itu masih bersama Shagun “Adi, apakah kamu tidak tidur ?”, “Dia belum begitu mengantuk makanya dia kesini” sahut Shagun “Baiklah”, “Simmi, aku akan segera meninggalkan rumah ini, aku tidak ingin mencampuri kehidupan kalian semua dan aku juga tidak ingin menjadi beban disini” ujar Shagun “Kami memang tidak mempercayai kamu, tapi apa yang akan kamu lakukan ? Kamu tidak mempunyai pengalaman pekerjaan apapun, kamu hanya menjadi simpanan seorang laki laki” Adi langsung bangun dan menatap ke arah Simmi “Aku mempunyai beberapa teman, salah satu dari mereka pasti akan membantuku dan aku pasti akan mendapatkan pekerjaan” ujar Shagun

Saat itu Raman dan Ishita sudah tiba disana dan berdiri di depan pintu melihat kearah mereka, Raman menyela dan berkata pada Simmi “Simmi, tolong ambilkan barang barang mereka dan bawa kemari”, “Kami akan tidur diruang tamu saja” sahut Shagun “Jangan ! Kami sudah membawa semua barang barang Adi, kamu bisa santai disini, anggaplah rumah sendiri” ujar Ishita “Biar kami tidur di ruang tamu saja, ini kan kamar kalian”, “Ini kamar Ruhi dan Adi juga, kamu bisa tinggal disini” sela Ishita meimpali ucapan Shagun “Biar aku saja yang tidur diruang tamu, Adi kamu bisa tidur disini bersama ibumu dan bibi Ishita” pinta Raman, saat itu Simmi yang sudah membawakan barang barang Shagun dan Adi bergumam “Kedatangan Shagun kesini hanya untuk menyebarkan racun dirumah ini” gumam Simmi kesal 

Malam harinya, ketika semua orang sudah tidur, Ishita menemui Raman diruang tamu “Aku bisa tidur disini juga tapi apakah kamu tidak sakit punggung lagi ?” tanya Ishita cemas “Aku kesini karena aku rasa Adi mungkin merasa tidak nyaman kalau aku tidur disana” Raman tersenyum dan mendapat sebuah ide “Aku baik baik saja tapi sebenarnya ada beberapa bagian tubuhku yang sakit”, “Kenapa kamu tidak mengatakan padaku ?” Ishita bergegas mengambil balsem, Raman tersenyum senang “Di bagian sini” ujar Raman sambil menunjuk ke arah bahunya sambil tersenyum nakal, kemudian Ishita mengoleskan balsem di pundak Raman, Raman pura pura kesakitan “Aduuuh, lakukan dengan penuh kasih sayang, kamu tahu tanganmu itu mempunyai sihir, ketika kamu menyentuhnya maka rasa sakit itupun hilang begitu saja” Ishita tertawa geli 

“Sebelah sini juga, aku bilang kan rasa sakitnya di sebelah kiri juga”, “Apakah kamu yakin ? Sepertinya kamu hanya mengerjai aku saja” Raman tersenyum mendengar ucapan Ishita lalu memegang tangan Ishita kemudian menarik tangan Ishita hingga tubuh Ishita jatuh tepat diatas tubuh Raman, mereka berdua saling memandang satu sama lain dengan tatapan penuh cinta, dengan posisi yang masih seperti itu, mereka berdua ngobrol soal kencan romantis mereka yang berhenti ditengah jalan, mereka berdua saling tersenyum satu sama lain, mata mereka yang berbicara tentang perasaan mereka berdua namun tanpa mereka duga ternyata Adi turun dan tiba diruang tamu, Adi melihat ke arah Raman dan Ishita yang masih dengan posisi yang aneh seperti itu, Adi pun terkejut SINOPSIS MOHABBATEIN episode 321 by. Sally Diandra 

PREV    NEXT
Bagikan :
Back To Top