SINOPSIS MOHABBATEIN episode 279 “TARIAN HOT & SEXY ISHITA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 279 “TARIAN HOT & SEXY ISHITA” by. Sally Diandra Di tempat tunangan Ashok dan Shagun, Mani datang dan mengucapkan selamat pada Ashok dan Shagun “Tuan Ashok, kami memang sudah tahu tentang kisah cinta kalian berdua, untuk itulah aku meminta padamu untuk melamar Shagun sekali lagi” Ashok berusaha menolak “Tapi aku mau menikah dengannya”, “Iyaa, tapi untuk senang senang saja, sebuah lamaran yang romantis, ayolah” pinta Mani menimpali ucapan Ashok, Shagun tersenyum senang, kemudian mereka berdua, Ashok dan Shagun berjalan maju ke depan ditengah tengah kerumunan semua tamu yang hadir disana, Ashok kemudian berlutut dan mulai melamar Shagun “Shagun, tidak ada seorangpun yang bisa membawa aku berlutut seperti ini kecuali kamu, apakah kamu menerima lamaranku ?” tanya Ashok, 

Dari kejauhan Ishita merasa antusias sekali, hingga tanpa sadar Ishita menggenggam tangan Raman erat, Raman kaget namun membiarkannya “Mau kah kamu menikah denganku ?” tanya Ashok lagi sambil menunjukkan sebuah cincin berlian ke Shagun “Katakan iya, katakan iyaa” Ishita bersemangat sekali melihat drama lamaran Ashok dan Shagun “Ini sangat manis sekali, baiklah ,,, aku mau” semua orang bertepuk tangan untuk Shagun dan Ashok, Ishita masih memegang tangan Raman, Raman merasa kesal dan berkata “Lepaskan tanganku, kita harus bertepuk tangan untuk mereka” Raman dan Ishita saling melepaskan pegangan tangan mereka lalu mereka bertepuk tangan untuk Shagun dan Ashok 

Tak lama kemudian, Mani mengundang semua pasangan untuk berdansa, semua orang segera maju ke depan untuk berdansa bersama, Raman dan Ishita hanya berdiri dan tidak ikut berdansa, Mani mengundang Raman dan Ishita untuk ikut berdansa “Tidak bisa, Mani ,,, karena nanti aku menginjak kain sareenya, ini akan menjadi masalah”, “Raman, tidak akan terjadi apa apa, aku kan juga pernah dansa dengan memakai kain saree sebelumnya” pinta Ishita “Apa yang kamu lakukan itu bukan disebut dansa” namun Ishita bersikeras dan juga Mani, akhirnya Raman dan Ishita berdansa bersama, disebelah mereka nampak Shagun sangat bahagia berdansa dengan Ashok, Mihir dan Mihika juga ikut berdansa, 

Raman dan Ishita sangat menikmati dansa mereka berdua, hingga akhirnya Raman menginjak kain saree Ishita, mereka berdua segera pergi, Raman mengajak Ishita untuk menepi, Ishita segera merapikan kain sareenya, Mani menghampiri mereka “Lihat Abhi, ini sungguh sangat memalukan, dia datang ke pesta dengan mengenakan kain saree, padahal aku sudah membelikannya gaun, jika hal ini sampai ketahuan media, bagaimana ?”, “Ini terjadi karena kamu tidak menari dengan benar” Raman tertegun “Apakah kita selalu berdansa dirumah setiap hari ?” Mani langsung menyela “Tenang, tenang, Raman ,,, relax, santai” Mani mencoba menenangkan Raman, Raman pun bergegas ke meja bar untuk minum “Ishu, Raman akhirnya bicara dengan caranya” ujar Mani, 

Ishita berusaha mengatakan sesuatu dengan bahasa tubuhnya ke Mani, namun tidak jadi karena ternyata Raman melihat kearahnya dan Raman langsung menggunakan bahasa tubuhnya dengan berkata kalau Ishita sudah gila dan mulai mengejek Ishita dengan perasaan kesal “Kamu tahu, Mani ,,, kegelisahannya itu karena aku mengejek rambut putihnya dan dia berusaha membalas dendam” Mani dan Ishita tertawa senang “Itu artinya kamu baik baik saja, Ishu” Ishita mengangguk dan tersenyumm kemudian Mani meninggalkannya, Ishita berkata pada dirinya sendiri sambil memandang ke arah Raman yang sedang menikmati minuman di depan meja bar “Ravan Kumar kamu tidak tahu siapa aku sesungguhnya” Raman menatap Ishita dengan bahasa tubuhnya agar Ishita terus menerus bicara sendiri 

Tak lama kemudian pesta cocktail Shagun pun berakhir, Raman meninggalkan tempat itu sambil berpamitan pada semua orang “Raman, dimana Ishu ?”, “Ishu ? Ooh dia sudah pulang duluan, mungkin ada telfon darurat dari klinik” Raman menimpali ucapan Mani, saat itu ada Mihir dan Mihika dipintu keluar “Ayooo Mihika, mau ikut denganku ?”, “Biarkan dia pulang nanti saja, Raman” sela Mani “Baiklah, antar dia pulang nanti, Mihir” pinta Raman, Raman pun pergi meninggalkan tempat itu Sesampainya dirumah, ternyata lampu rumahnya mati “Kenapa lampunya mati ? Ini apartemen baru, aku akan mengecek sekeringnya” ujar Raman kemudian masuk ke dalam rumah, dilihatnya banyak lilin bertebaran disekitar rumah, tiba tiba ada seseorang yang mendorong Raman hingga Raman jatuh terduduk di sofa, dilihatnya Ishita dengan baju yang sexy, span hitam dan kemeja putih plus vest hitam dengan stocking hitamnya juga topi, 

Ishita terlihat hot dengan bajunya itu, kemudian Ishita menari untuk menyenangkan hati Raman, Raman terkejut menatap kearahnya, Raman benar benar tidak percaya melihat Ishita menari dengan sangat sexy dan hot untuknya, hingga akhirnya tarian Ishita berhenti ketika tuan dan nyonya Bhalla masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampunya, mereka melihat Ishita dan Raman begitu dekat satu sama lain sambil saling memandang sambil tersenyum, tuan dan nyonya Bhalla tertawa melihat keromantisan mereka berdua, Ishita dan Raman kaget lalu saling melepaskan diri mereka sati sama lain, Ishita benar benar malu karena kepergok mertuanya, Ishita segera berlari ke kamarnya, sementara Raman mulai membuat alasan pada ayah dan ibunya “Dia itu sudah gila, ayah, ibu ,,, dia itu bukan dokter, kenapa kalian tertawa ? Paling tidak pikirkan tentang aku” tuan dan nyonya Bhalla tidak menggubris ucapan Raman, mereka tetap saja tertawa 

Raman mendatangi kamarnya, saat itu Ishita sedang mengambil baju untuk ganti, mereka berdua kemudian ngobrol bersama “Rasanya tidak perlu memperlihatkan keseksian, seorang perempuan bisa terlihat sexy dalam balutan kain saree dan aku suka mengenakan kain saree, ini adalah pilihanku untuk terlihat sexy di depan semua orang atau dikamar didepan suamiku” Raman tersenyum mendengar ucapan Ishita, sementara itu nyonya Bhalla dan tuan Bhalla juga sedang ngobrol dikamar “Kita tadi melihat betapa romantisnya mereka berdua” ujar nyonya Bhalla sambil melepas perhiasannya “Mereka memang seharusnya selalu tersenyum”, “Iyaaa dan kita datang pada saat yang salah, kamu lihat kan suamiku, bagaimana Raman menatap ke arah Ishita, rupanya keluarga Iyer suka bermesraan seperti itu, kamu sendiri tidak pernah menggendongku” tuan Bhalla langsung menghampiri nyonya Bhalla dan memeluknya dari belakang, nyonya Bhalla tertawa senang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 280 by. Sally Diandra 

PREV    NEXT
Bagikan :
Back To Top