SINOPSIS MOHABBATEIN episode 159 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 159 by. Sally Diandra Mereka akhirnya sampai juga dirumah bibinya Ishita, Ishita melihat Raman berusaha bersikap baik pada semua orang “Raman, bagaimana rasanya bersikap baik pada orang lain ?” tanya Ishita heran, rupanya Raman merasa nyaman nyaman saja, saat itu Mihika berencana untuk mempermainkan Raman dengan bantuan Vibhu “Raman, apakah kamu merasa nyaman dengan duduk dilantai seperti ini sambil makan, aku akan ambilkan kursi kalau kamu mau”, “Tidak apa apa, aku baik baik saja, Ishita” Raman berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang kebanyakan keturunan Tamil “Aku berharap aku bisa mempercayai aktingmu ini”, “Ini bukan akting, ini kenyataan” ujar Raman dengan sikap manisnya, 

Kemudian Mihika dan Vibhu mencoba mempermainkan Raman dengan meminta Raman untuk memangku Ishita dalam pangkuannya sambil menikmati makanan persembahan (prasadam), Ishita tahu kalau ini cuma akal akalannya Mihika saja “Raman, ritual seperti ini untuk meningkatkan perasaan cinta”, “Baiklah, duduklah dipangkuanku, Ishita ,,, karena ini ritual” dengan malu malu akhirnya Ishita duduk di pangkuan Raman, sedangkan Raman mencoba menahan berat tubuh Ishita dengan ekspresi wajahnya yang lucu, semua orang bertepuk tangan, Raman melakukan ritualnya dengan meminumkan air untuk Ishita dan menyuapinya, mereka berdua saling memandang satu sama lain, sementara Appa bertanya pada Amma “Madhu, apa yang Raman lakukan itu ?”, “Suamiku, lihat saja mereka, dia menyuapkan prasadam untuk Ishita dengan penuh cinta” sahut Amma senang, 

Ishita mencoba bertanya pada suaminya ini “Raman, kamu baik baik saja ?”, “Iyaa aku baik baik saja” Raman lalu bertanya tentang ritual ini “Ini bagian yang terpenting, Raman” ujar Ishita sambil tertawa geli “Baru beberapa jam sekarang, lebih baik kurangi makanmu atau kamu akan semakin berat” ujar Raman 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla sedang sakit kepala dan bertanya pada Simmi apakah Raman dan Ishita sudah pulang ? “Belum, ibu ,,, oh iya, ibu aku mempunyai sebuah pekerjaan untuk ibu”, “Pekerjaan apa ?” nyonya Bhalla heran “Aku harus pergi ke bank, biasanya Parmeet yang mengurusi semuanya, tapi sekarang aku harus melakukannya jadi aku tidak bisa membawa Ananya bersamaku”, “Ya sudah, biar ibu yang menjaganya, Ishita sebentar lagi juga akan datang” dalam hati Simmi berkata “Maafkan aku, ibu ,,, aku harus berbohong sama ibu karena kalian semua tidak suka dengan Parmeet” bathin Simmi 

Dirumah bibinya Ishita, bibi merasa senang dan meminta mereka untuk datang lagi lain waktu, bibi juga mengucapkan rasa terima kasih yang special pada Raman “Raman ini bisa memenangkan hati semua orang dalam waktu yang sedikit ini, pilihan Ishita memang sangat baik” puji bibi “Menantu itu sama seperti anak sendiri, bibi ,,, dan ibu mertua juga sudah seperti ibuku sendiri” Amma tersenyum bahagia mendengarnya, Mihika berbisik ke Ishita “Kakak, posisimu saat ini 10 banding 10 sama dia, dia tidak menyindirmu kan ? Tapi ngomong ngomong apakah dia itu Raman atau orang lain ?” goda Mihika

“Aku juga tidak tahu, Mihika ,,, dia benar benar mengejutkan aku, dia telah melakukan banyak hal hari ini, dia melakukan sesuatu yang dia benci, dia bisa menerima semua ini dengan tetap diam, ini semua hanya untuk pendidikan Adi, anaknya, tapi aku malah memperpanjang masalah ini” mereka berdua kemudian tersenyum “Kamu tahu, Mihika ,,, dia sebenarnya sangat manis kan ?” bisik Ishita, Ishita kemudian meminta maaf ke Raman “Kenapa harus minta maaf ?”, “Karena aku tidak melakukan hal ini dengan benar kan ? Aku tahu tentang les itu dan aku sudah menyetujuinya, aku juga sudah meyakinkan kak Bala, aku rasa aku telah mempermainkan kamu tapi ternyata aku salah, kamu melakukan banyak hal selama 24 jam dengan melawan kebiasaanmu sendiri” Raman langsung memasang muka masam 

“Ini terlalu berlebihan, Raman ,,, tapi kamu melakukannya hanya untuk Adi, sedangkan aku malah memperpanjangnya, lelucon ini tidaklah baik”, “Cukup, Ishita ! Aku melakukan semua ini untuk kamu bukan untuk Adi” Ishita kaget mendengar ucapan Raman “Untuk aku ?”, “Iyaa, aku sudah tahu kalau kamu sudah mengatakan iya ke Bala, dia sudah mengatakannya padaku kemarin malam” Ishita tertegun “Lalu kenapa kamu tetap menerima tantangan ini ?”, “Seperti yang kamu bilang kan, lakukan sesuatu yang membuat orang lain bahagia, jika kamu bisa menyentuh ayam untuk aku maka aku juga bisa melakukan hal ini” Ishita tersenyum manis “Kamu terlihat tampan dengan penampilanmu seperti ini, aku jadi lebih menyukai Ravan Kumar lagi” mereka berdua tersenyum bersama kemudian berlalu dari sana 

Simmi akhirnya bisa bertemu dengan Parmeet disebuah cafe, Parmeet memberikan hadiah anting antingnya untuknya, Simmi merasa senang “Anting anting ini sangat bagus”, “Satu untukmu dan satunya lagi untuk bayi kita” ujar Parmeet “Parmeet, aku harus pergi, atau semua orang dirumah akan bertanya tanya nanti, ayah tidak ingin aku bertemu denganmu”, “Aku tidak begitu buruk” bela Parmeet “Iyaaa, aku tahu kamu memang sangat baik”, “Kalau begitu bantu aku jika kamu percaya padaku dan Raman akan sangat terluka kali ini” Simmi heran “Kenapa ?”, “Ashok mencoba menjebak Raman untuk permasalahan besar kali ini, jika aku mengatakannya pada Raman maka dia pasti tidak akan mendengarkan aku tapi kita tetap harus mengatakan padanya” Simmi merasa cemas begitu mendengar kabar dari Parmeet “Apa yang bisa kita lakukan ?”, “Ambilkan dokumen Raman untukku maka dengan begitu aku bisa menolong Raman, aku memang bekerja untuk Ashok untuk membantu Raman” Simmi percaya saja dengan mulut manis suaminya 

“Apakah aku bisa bertanya padanya tentang dokumen itu ?” Parmeet langsung menggeleng “Jangan ! Dia pasti berfikir kalau aku ini musuhnya”, “Apakah mereka tidak bisa melihat kamu seperti ini ?” ujar Simmi sambil menangis “Tidak usah menangis Simmi, mereka tidak akan mempercayai aku selama Ishita masih ada disana, berikan saja dokumen itu padaku, aku akan menyelamatkan Raman, dia itu kan kakakmu dan itu adalah rumahku juga, jaga diri baik baik, aku sangat mencintai kamu, Simmi”, “Aku juga mencintaimu, Parmeet” kemudian Simmi berlalu dari sana “Bahkan orang yang paling licik sekalipun gagal oleh keluarganya sendiri, tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan Raman kali ini, kita lihat bagaimana Raman akan menghentikan kami dari proyek ini ?” ujar Parmeet sambil tersenyum licik 

Raman mendatangi kantor customer care SIM cardnya, disana Raman baru tahu kalau nomer tersebut baru aktif 3 bulan yang lalu “Kami juga mempunyai tanda tangan anda, tuan Raman”, “Rupanya ada seseorang yang memalsukan tanda tanganku” dalam hati Raman bertanya tanya “Siapa yang bisa melakukan hal ini ?” Raman mulai mencurigai sesuatu, sementara itu Simmi sedang mencari cari dokumennya Raman dikamarnya Raman, saat itu Raman pulang kerumah dan bertanya pada ibunya “Ibu, dimana Ishita dan Simmi ?” saat itu Simmi masih berada dikamarnya Raman “Aku melakukan hal ini untuk kamu Parmeet” ujar Simmi, Ishita kemudian datang dan bertanya ke Raman “Ishita, aku perlu bicara denganmu, ayoo ikut aku” tepat pada saat itu Simmi mendapatkan dokumen itu sambil berkata 

“Kami akan selamat dari kebangkrutan kami, terima kasih Parmeet” Raman dan Ishita lalu masuk ke kamar mereka dan Simmi bergegas menyembunyikan dokumen itu “Simmi, kamu disini ?” Simmi menggeleng “Tidak”, “Ibu yang menyuruhnya ke kamarmu untuk mengambil balsem untuk kepala ibu yang pusing”, “Tapi aku tidak mendapatkannya disini” Simmi buru buru keluar dari kamar Raman “Raman, ada masalah apa ?”, “Tutup pintunya” Ishita menuruti permintaan Raman “Rupanya ada seseorang yang memalsukanforged tanda tanganku dan mengambil nomer SIM card tersebut dengan memberikan dokumenku, hanya Simmi yang bisa melakukan hal ini”, “Apa ?” Ishita kaget 

Di ruang tengah nyonya Bhalla bertanya pada Simmi “Simmi, kenapa kamu masuk ke kamarnya Raman ?”, “Aku harus menyelamatkan kak Raman dari Ashok, ibu ,,, aku membutuhkan sesuatu” Simmi bergegas pergi dari sana “Ada apa lagi sekarang ?” nyonya Bhalla merasa heran, sementara itu di dalam kamar Raman “Aku tahu Simmi, dia selalu meniru tulisanku, hanya dia yang bisa membuat tanda tanganku”, “Tapi kenapa dia melakukan hal ini, ini masalah yang serius, Raman ,,, kenapa dia mengambil resiko yang besar seperti ini ?” tanya Ishita heran “Hanya dia yang bisa menjawabnya, Ishita”, “Tapi ini bukan dugaan yang mudah, Raman” ujar Ishita “Bisa jadi Simmi bertemu dengan Parmeet secara diam diam tiga bulan sebelumnya jadi dia melakukan hal ini untuk Parmeet tapi Parmeet menggunakannya untuk pekerjaan khusus” Ishita dan Raman sama sama kesal

“Parmeet memang cerdik dan memikirkan ini dengan baik tapi dia tidak menduga kalau kita akan mengetahui tentang hal ini” ujar Raman geram “Hal ini jadi semakin serius, Simmi melakukannya untuk Parmeet”, “Iyaa, dia menggunakannya untuk menjebak aku” Raman benar benar kesal Sementara itu Parmeet mengucapkan terima kasih pada Simmi, dalam hati Parmeet berkata “Bisnis Raman akan hancur dan tidak ada seorangpun yang akan bisa menghentikannya, aku minta maaf, Raman ,,, aku ingin menjadi pahlawan tapi kamu membuat aku menjadi seorang penjahat, aku tidak terima penghinaan ini” bathin Parmeet, sedangkan Raman masih ngobrol dengan Ishita cukup serius 

“Parmeet mengira kalau dia bisa menjebak aku dengan menggunakan namaku untuk SIM card itu”, “Aku rasa dia yang telah melakukan kecelakaan itu, dia memiliki semua alasan itu, Raman” ujar Ishita geram “Jika Parmeet yang melakukan hal ini, dia pasti akan menyembunyikannya”, “Tapi mobil siapa ini ? Mobil itu sangat mahal dan mirip dengan mobilmu” Raman teringat sesuatu “Parmeet adalah anak buah Ashok, coba kamu pikir Ashok memberikan hadiah sebuah mobil untuk Adi yang persis seperti punyaku jadi itu artinya Parmeet menggunakan mobilnya Adi”, “Raman, jangan katakan hal ini sama Simmi dulu, dia pasti akan terluka” pinta Ishita 

Ishita juga meminta nyonya Bhalla untuk tidak menceritakan hal ini pada Simmi ketika Raman dan Ishita menceritakan pada keluarganya “Aku berfikir apakah ada cara lain ? Cara ini pasti akan membuat Simmi terluka” nyonya Bhalla merasa sedih “Kita harus menjaganya” sela tuan Bhalla “Aku akan memberitahu inspektur polisi, dia pasti akan membantu kita, Parmeet selamatkan dirimu sendiri, seseorang yang melakukan kecelakaan pada ibu mertua tidak akan selamat !” ujar Raman geram SINOPSIS MOHABBATEIN episode 160 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top