SINOPSIS VEERA episode 456 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 456 by. Sally Diandra Di Polandia, di bangunan kayu kincir angin, Baldev masih memeluk Veera erat sambil berkata “Semoga selalu ada keberuntungan terbaik yang bisa membuat kamu semakin kuat” Veera tersenyum mendengarnya “Aku meminta kamu menutup mata kamu karena kamu ini seorang perempuan dan seorang perempuan biasanya malu kalau dipeluk oleh seorang laki laki” Veera hanya tersenyum “Apakah kamu sudah tahu bagaimana caranya kincir angin itu bekerja ?” Veera langsung menganggukkan kepala dan menjelaskan pada Baldev “Tapi bagaimana caranya roda roda ini bekerja ?” Veera kemudian melihat ke sekeliling alat alat penggilingan tersebut dan melihat ada sebuah tuas yang besar namun tidak bisa ditariknya “Aku rasa bukan yang ini, pasti ada yang lain, 


Saat itu dilihatnya seutas tali yang menggelantung, Veera berusaha untuk menariknya, ternyata benar kincir angin itupun mulai bergerak, Baldev sangat senang melihatnya “Veera, kincir angin itu bergerak ! Kamu hebat !” Baldev bersorak sorai kegirangan, Veera hanya tersenyum dan menarik tali itu semakin cepat “Sekarang aku akan memasukkan gandum ini ke dalamnya” Veera segera menuangkan semua gandum itu dan mengosongkan karung gandum tersebut kemudian kembali menarik tali itu “Sahil, tepungnya telah keluar kan dibawah ?” teriak Baldev girang “Iyaaa, bagus ! Teruslah bekerja” ujar Sahil dari bawah, Veera terus menerus menarik tali itu hingga terlihat lelah, Baldev tidak tega melihatnya, Baldev kemudian menghampiri Veera dan berusaha membantu Veera, Veera melihat kearah Baldev, mereka berdua saling memandang satu sama lain 

Tak lama kemudian, tanpa mereka sadari ternyata tuan Niel datang ke bangunan kincir angin tersebut, begitu melihat Veera mendapat bantuan dari Baldev, tuan Niel sangat marah karena Veera tidak mematuhi aturan “Sahil, aku sudah bilang sama kamu kan kalau tugas ini hanya dilakukan oleh Veera” Baldev dan Veera terkejut ketika melihat kehadiran tuan Niel, tak lama kemudian Baldev dan Sahil mendapat tugas memotong dan membersihkan pelataran diluar bangunan kayu tersebut, sementara Veera terus bekerja menarik tali di dalam bangunan kayu agar kincir anginnya bergerak dan bisa menggiling gandum menjadi tepung “Tuan Niel benar benar sangat kejam, kenapa dia menghukum aku ?” ujar Baldev sambil terus memotong rumput 

Di desa Pritampura, Gunjan akhirnya membawa Sonia ke rumahnya sendiri “Gunjan, aku tidak apa apa, kamu sebaiknya pulang ke rumahmu saja” namun Gunjan menolak “Kamu ini adalah temanku, Sonia ,,, katakan padaku jika kamu membutuhkan sesuatu” Sonia menggelengkan kepalanya “Tidak ada, kamu bisa pergi sekarang” Gunjan hanya bisa tersenyum “Baiklah, Ranvi juga mungkin sudah pulang ke rumah, dia mungkin mengkhawatirkan kita” Gunjan merasa cemas kembali “Aku minta maaf, Gunjan” Sonia berpura pura sedih “Sudah tidak apa apa, jaga diri kamu baik baik yaa, telfon aku saja kalau kamu butuh sesuatu, aku pasti akan datang” Gunjan kemudian berlalu dari rumah Sonia “Mulai hari ini, tidak ada seorangpun yang akan meragukan kamu Gunjan, tapi tidak lama lagi kamu tidak akan bisa selamat !” ujar Sonia sinis sambil membuka perban yang membalut kakinya yang pura pura sakit

Di desa Pritampura, Ratan dan bibi Chaiji sedang ngobrol “Kakak, aku berharap semuanya bisa berjalan dengan baik” bibi Chaiji memintanya untuk tidak memikirkan hal itu dan memintanya untuk beristirahat saja, tepat pada saat itu Ranvi dan Balwant sudah sampai dirumah dan bertanya tentang Gunjan “Memangnya apa yang terjadi ?” Ratan mulai panik “Sonia dan Gunjan meninggalkan kami tapi mereka tidak sampai disana, Ranvilah yang melakukan peresmiannya” Ratan tercengang begitu mendengar ucapan Balwant “Lalu kemana dia pergi ?” Ranvi langsung menyahut ucapan Ratan “Ponselnya malah mati, bu” Ratan sangat khawatir dan mulai berdoa “Aku akan pergi ke rumah sakit, bu” tepat pada saat itu Gunjan datang dan semua melihat kearahnya “Gunjan, apakah kamu baik baik saja ?” 

Ranvi sangat cemas memikirkan istrinya itu “Iya, aku baik baik saja” ujar Gunjan lirih “Memangnya kamu dari mana ? Kami semua disini sangat khawatir memikirkan kamu, lalu kenapa telfon kamu mati ?” Gunjan lalu menceritakan kejadian yang dialami barusan “Kaki Sonia terkilir dan aku membawanya ke rumah sakit, aku minta maaf, terutama pada ibu, maafkan aku, ibu ,,, karena aku tidak bisa melaksanakan tugas yang ibu berikan” Ratan menggelengkan kepalanya “Tidak, Gunjan ,,, apa yang kamu lakukan itu adalah benar, kamu melakukan hal yang baik” Ratan memuji menantunya ini tulus “Iyaa, aku juga bangga padamu, Gunjan” Gunjan tersenyum begitu mendengar ucapan Ranvi dan Ratan “Iyaaa, kami semua sangat senang, nak” timpal Balwant 

Malam harinya di Polandia, ketika Veera dan Baldev tertidur, Veera nampak kurang sehat dan merintih kesakitan, Baldev yang tidur di tempat tidur atas mendengar rintihan Veera, Baldev segera turun dan mengecek kondisi Veera “Veera, kamu ini demam tinggi” Baldev merasa khawatir pada Veera “Aku tidak apa apa, Baldev” namun Baldev tetap bersikeras untuk merawat Veera “Baldev, sudahlah lebih baik kamu itu tidur saja karena kamu juga kan sudah bekerja keras seharian” Veera mencoba menolak “Sudah diam saja, Veera ,,, biarkan aku melakukan apa yang akan aku kerjakan, aku tidak akan pergi dari sini sampai demam kamu reda” Veera hanya bisa melihat kearahnya sambil tersenyum “Jangan khawatir, Veera ,,, aku ada disini” sepanjang malam itu Baldev terus menerus mengganti kain yang basah untuk mengompres dahi Veera dan duduk disamping Veera 

Keesokan harinya, Sonia menemui Ratan di balai desa “Selamat pagi nyonya Ratan, bagaimana kesehatanmu ? Aku membutuhkan tanda tanganmu untuk rumah sakit” Ratan kaget begitu melihat kemunculan Sonia di balai desa “Dokter Sonia, bukannya kaki kamu terkilir kemarin ?” Sonia pura pura kaget mendengar ucapan Ratan “Apa ? Aku rasa tidak ada yang terjadi padaku, lihat aku, aku baik baik saja, aku bisa melangkah kemanapun aku suka” Sonia kemudian berdiri dan berjalan maju mundur di depan Ratan, Ratan merasa heran dan berkata “Lalu mengapa Gunjan mengatakan kalau kakimu terkilir ?” Ratan mulai penasaran, 

Di Polandia, Veera sedang duduk di bangku sambil menunggu Baldev, tak lama Baldev datang dengan baju yang sama seperti yang kemarin dipakainya “Baldev, apakah kamu tidak punya baju lagi, sehingga mengenakan baju yang kemarin ?” tepat pada saat itu Sahil datang menemui mereka dengan membawa dua keranjang yang berisi penuh dengan buah buahan, Baldev merasa ragu dengan apa yang dibawa oleh Sahil “Kalian berdua harus menjual buah buahan ini dan mencari uang 60 Zloty lalu berikan padaku” Baldev kaget dengan kata Zloty, kemudian Veera menjelaskan ke Baldev kalau Zloty itu adalah mata uang negara Polandia “Saat ini tuan Niel sedang sibuk, jadi ayooo kita berangkat ke pasar sekarang” Veera merasa ada yang aneh pada tuan Niel “Kenapa tuan Niel selalu menghindar dari kami ? Kenapa dia tidak menemui kami atau setidaknya berbicara sesuatu pada kami ?” Veera semakin penasaran SINOPSIS VEERA episode 457 by. Sally Diandra 

                                  sebelumnya              selanjutnya
Bagikan :
Back To Top