SINOPSIS VEERA episode 286 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 286 by. Sally Diandra Di rumah Balwant, Balwant sedang berdiri di koridor rumahnya sedang menunggu istrinya, Bansuri yang sedang berdandan, Balwant bergumam “Bansuri, kamu telah membesarkan anak anakmu, sebelumnya kamu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berdandan karena kamu mulai terlihat tua seperti seekor kuda yang tua” gumam Balwant, di lain sisi Bansuri sedang mengusapkan maskara hitam untuk menutupi rambutnya yang beruban “Beruntungnya aku, aku adalah seseorang yang tidak pernah tua meskipun anak anakku sudah tumbuh dewasa sekarang” Bansuri memuji dirinya sendiri, 


Sementara itu di ruang tamu rumah tuan Balwant, dari balik pintu tiba tiba terdengar suara “Haruskah aku bilang pada bibi Bansuri kalau paman menyebutnya seperti seekor kuda yang tua ?” Balwant terkejut ketika mendengar suara itu dan dilihatnya Veera berdiri disana, Balwant langsung menyambutnya dan memintanya masuk ke dalam “Waaah ,,, harimau betinaku yang pemberani sudah tumbuh sangat besar sekarang” puji Balwant senang kemudian mereka berdua saling berpelukan “Veera, kalau kamu datang agak awal tadi, kamu akan bisa bertemu dengan Gunjan tapi sekarang dia sudah pergi, tapi itu tidak menjadi masalah, kamu harus bertemu dengan Baldev” ujar Balwant senang “Yaaa iyaa sejak aku datang disini, aku sudah bertengkar dengannya, paman” Balwant tertegun dengan segudang pertanyaan. 

Kemudian Veera menceritakan tentang Baldev pada Balwant yang telah mendirikan sebuah panggung ditengah jalan “Apakah dia tidak bisa mendirikannya ditempat lain didesa ini ? Kan ada banyak lahan kosong, paman” saat itu Bansuri turun dari lantai atas, mukanya mulai menunjukkan kemarahan karena begitu mendengarkan pembicaraan Veera dan Balwant tentang keluhan Veera yang melawan Baldev “Paman, aku tahu kenapa tidak ada satupun yang mengeluh tentang Baldev, ada dua alasan untuk itu, yang pertama karena dia itu anaknya kepala desa dan yang kedua Baldev dan teman temannya selalu menguasai semua orang” ujar Veera santai “Paman, apakah Baldev boleh mendirikan panggung di sembarang tempat atau tidak ?” ketika Balwant mencoba mengatakan sesuatu ke Veera, Bansuri segera memberikan kode dengan bahasa tubuhnya untuk mengatakan tidak, Balwant pun menuruti ucapan Bansuri “Tentu saja tidak, Veera ,,, jika dia berani untuk mendirikan panggung disembarang tempat, ketidaksenangan beberapa orang bisa saja timbul jadi lebih baik mereka meninggalkan semuanya disana” ujar Balwant 

Sementara itu Ratan dan Ranvi sedang membeli sayuran, tiba tiba ada sebuah pengumuman dari mikrofon “Baldev, anak kepala desa telah mengatur sebuah perayaan Mata ki Chowki seperti tahun tahun yang lalu dan seluruh warga desa harus menghadirinya, bagi mereka yang tidak menghadirinya akan disebut sebagai pendosa atas diri mereka sendiri“ ujar teman Baldev “Itu adalah keinginan mereka sendiri jika mereka mau datang atau tidak, kenapa dia melakukan hal ini ?” ujar Ratan geram begitu mendengar pengumuman tersebut “Biarkan saja, bu ,,, sekarang kita harus ke pergi pasar, untuk membeli kopi bubuk untuk Veera, dia telah kehilangan kebiasaan meminum teh dan biasanya seseorang yang teratur minum minuman seperti itu akan terkena sakit kepala jika mereka tidak meminumnya dalam sehari, jadi cepat kita pergi, bu” pinta Ranvi terburu buru 

Sementara itu, dekorasi untuk perayaan Chowki masih berlangsung, Baldev datang untuk melihat persiapannya, tiba tiba Baldev membentak pada semua pekerja dan memerintah teman temannya “Hari ini tuan Surjeet Singh adalah tamu kehormatan kita jadi seharusnya tidak boleh ada kesalahan, dia adalah anak tangga untuk mencapai langit impianku” ujar Baldev lantang, saat itu ada seorang laki laki yang ingin menyebrang jalan tersebut namun Baldev segera mengusirnya dari sana, Veera melihatnya dari kejauhan dan merasa kasihan pada orang itu “Aku harus memberikan sebuah pelajaran pada Baldev” ujar Veera sambil tersenyum dan memikirkan sesuatu, 

Veera memutuskan kalau dirinya harus segera mengakhiri semua ini “Tidak ada seorangpun disini yang benar benar mempunyai sebuah ide untuk mengatasi masalah ini” bathin Veera dalam hati kemudian Veera mengambil ponselnya untuk menelfonnya tapi gengsinya sangat tinggi dan berkata “Kenapa aku harus menelfonnya duluan ? Biarkan saja !” bathin Veera kesal, tepat pada saat itu ponselnya berdering dan walaa ,,, ternyata benar yang menelfonnya adalah Karan, laki laki yang dipikirkannya selama ini, Veera membiarkan ponselnya terus berdering hingga mati kemudian Karan menelfon kembali, akhirnya Veera mengangkat ponselnya dan mereka berdua mulai ngobrol via ponsel, setelah mereka berdua selesai ngobrol, Veera menceritakan tentang Baldev “Kamu biasanya bisa memecahkan semua masalah” ujar Karan diujung telfon, saat itu Baldev sedang mencoba mikrofon, tiba tiba Veera mendapatkan sebuah ide “Terima kasih, Karan ,,, I love u” ujar Veera sambil menggigit bibirnya karena keceplosan ngomong “Maksudku ,,, I hate u” saat itu juga Karan memutuskan telfonnya, kemudian Veera memencet tombol ponselnya dan berkata “Hallo, kakak Balbeer” ujar Veera 

Ranvi sedang berada di toko dan meminta pada penjual toko untuk menyiapkan kopi bubuknya “Ranvi, kopinya sudah tidak ada lagi sekarang, aku sudah tidak menjualnya sejak tidak ada seorangpun di desa ini yang meminum kopi, kamu bisa membelinya di toko yang berada dijalan raya sana” ujar si penjual toko, Ranvi kemudian meminta ibunya untuk pergi duluan “Lebih baik ibu pulanglah dulu, aku mempunyai beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan” Ratan tahu kalau Ranvi bohong padanya “Untuk pertama kalinya kamu berbohong pada ibumu ini demi Veera ?” tanya Ratan kesal “Ibu, mengertilah, Veera hanya meminta sesuatu hal yang sepele jadi aku harus bisa memberikan padanya” ujar Ranvi cemas 

Di tempat Veera, Veera sedang memperbaiki motornya “Veera, apa yang kamu lakukan disini ? Pergi dan bersiaplah, kita akan menghadiri perayaan Chowki di panggung” ujar bibi Chaiji “Iyaa iya, bibi ,,, aku pasti datang tapi aku mau menunggu kakak dulu” ujar Veera “Dia pasti akan segera datang, kamu bersiaplah saja” pinta bibi Chaiji, 

Akhirnya Veera dan keluarganya sampai juga di panggung dan menundukkan kepala mereka didepan para dewa, Baldev tersenyum licik ke arah Veera, Veera kemudian mengikat Mata ki chunri dengan erat di kepalanya sebagai tanda dirinya menantang Baldev, tak lama kemudian suara klakson sebuah mobil jeep nampak terdengar, Surjeet Singh dan Bakhtawar datang dengan penuh gaya, Baldev dan teman temannya menyambut tamu agungnya ini dengan kalung rangkaian bunga, Baldev memuji Surjeet Singh setinggi langit “Tuan Surjeet, berkat anda, jantung 10 desa disekitar kita mulai terbakar, karena kedatangan anda atmosfir disini menjadi sangat mulia” puji Baldev bangga, Veera berfikir “Wajahmu tidak akan berseri seri lagui seperti ini untuk waktu yang cukup lama,Baldev ,,, lihat saja apa yang akan aku lakukan !” saat itu Balbeer dan salah seorang temannya melihat mereka dari balik tirai 

Tak lama kemudian, ketika Surjeet hendak pergi, Ratan mencoba mencegahnya dan berkata “Tuan Surjeet, kami hampir saja mengumpulkan kekurangan jumlah hutang kami untuk kamu berikut dengan bunganya sekitar 25.000 dan itu akan dibayarkan selama 10 tahun mulai bulan depan” ujar Ratan geram “Nyonya Ratan, rasanya ini bukan tempat yang tepat untuk membicarakan persoalan uang, sebelumnya pertama kali kamu harus mengurusi keuanganmu itu dulu baru bicara denganku” Veera mendengarkan semua pembicaraan mereka dan dia menjadi sangat tegang dan gelisah, bibi Chaiji kemudian mengatakn padanya “Mereka harus menjaminkan ladang untuk beberapa permintaan dan kamu tidak perlu sangat mengkhawatirkannya, Veera” hibur bibi Chaiji SINOPSIS VEERA episode 286 by. Sally Diandra 

                                               PREV    NEXT
Bagikan :
Back To Top