SINOPSIS VEERA episode 128 by. Sally Diandra

SINOPSIS VEERA episode 128 by. Sally Diandra Ranvi sedang berada di kamarnya, Ranvi sedang duduk diatas ranjangnya sambil memperhatikan foto Sampooran yang dibawanya ketika pergi dari rumah mencari ayahnya, Ranvi mulai mengajak ngobrol foto ayahnya “Ayah, kenapa ayah meninggalkan kami hanya karena sebuah pertengkaran kecil dengan ibu ? Kenapa ayah tidak memikirkan kami, ibu, aku dan Veera dan kapan ayah akan kembali ?” Ranvi mulai menangis sambil terus mengajak ngobrol foto ayahnya “Ayah dulu pernah berkata kalau cinta akan semakin kuat setelah melalui sebuah pertengkaran, tapi bagaimana ayah melupakan hal itu ? Aku sangat berharap ayah segera kembali sehingga ayah dan ibu bisa saling memaafkan satu sama lain dan berbaikan kembali seperti dulu” tepat pada saat itu Veera memasuki kamar dengan topeng diatas kepalanya dan sebuah tongkat yang dipegangnya di pundak, Veera sekilas mendengar ucapan Ranvi “Kakak, kenapa ayah dan ibu harus saling memaafkan satu sama lain ? Mereka kan tidak melakukan sesuatu yang salah” ujar Veera dengan rasa penasarannya yang tinggi, Ranvi langsung menaruh foto ayahnya disebelahnya dan menurunkan kakinya kebawah ranjang sehingga bisa menghadap ke arah Veera yang saat itu berdiri didepannya 

“Veera, kita berdua tidak akan pernah bertengkar satu sama lain, meskipun nanti kita bertengkar, kita seharusnya saling memaafkan satu sama lain dan memperbaiki hubungan kita, kamu setuju ?” ujar Ranvi sambil mengulurkan tangannya, Veera pun setuju dengan permintaan Ranvi dan menyambut uluran tangan Ranvi, sehingga tangan mereka bertumpukkan satu sama lain, kemudian Ranvi memeluk adik satu satunya ini sambil melirik ke arah kaca rias di kamarnya, Ranvi lalu pergi ke depan kaca rias tersebut dan merasa kecewa karena diatas bibirnya belum tumbuh kumis, Veera yang melihat hal ini merasa geli dan berkata “Jangan khawatir, kakak ,,, aku pasti akan menemukan kumismu” ujar Veera dengan senyum manisnya 

Malam harinya, ketika Ranvi sedang tertidur pulas dikamarnya, tiba tiba Veera yang tertidur di sebelahnya terbangun dan berjalan berjingkat jingkat agar tidak bersuara melalui koridor dan turun ke bawah, setelah sampai dibawah Veera mulai membuka laci laci lemari yang berada dibawah, hingga akhirnya Veera menemukan sebuah gunting, Veera merasa senang ketika melihat gunting tersebut 

Dan keesokan harinya, Ranvi yang masih tertidur mulai terbangun, Ranvi kemudian melihat ke arah kaca riasnya dan langsung kaget begitu melihat ada sebuah kumis diatas bibirnya, Ranvi segera berteriak memanggil ibu dan bibinya dengan keras, bibi Moti dan Ratan yang berlari ke arah kamarnya langsung tertawa begitu melihat kumis Ranvi yang aneh, Veera juga memasuki kamar dan tertawa senang, mereka semua baru menyadari kalau semua ini adalah perbuatan iseng dan kenakalan Veera, Ranvi segera menegur Veera yang telah memotong rambutnya sendiri lalu membuatnya menjadi sebuah kumis di atas bibirnya “Tenang tenang, kakak” ujar Veera yang berusaha meredam kemarahan kakaknya ketika dilihatnya ada kekesalan di wajah Ranvi, kemudian mereka berduapun berpelukkan, bibi Moti yang masih berdiri disana bersama Ratan mulai menggoda Veera karena kenakalan Veera yang cerdas 

Di rumah Baldev, saat itu Baldev masih tertidur di ranjangnya, Bansuri yang sangat memanjakan Baldev menemaninya, sementara itu Balwant, ayah Baldev memasuki kamar Baldev “Dia demam” ujar Bansuri sedih, tadinya Balwant mempercayainya tapi ketika Baldev hendak bangun tiba tiba sebuah bawang merah jatuh dari kaosnya, Balwant mulai mengerti bagaimana suhu tubuh Baldev meningkat tinggi, Balwant segera mengambil bawang merah itu sambil menegur Baldev yang telah melewati batasannya, Bansuri mencoba membela anak sulungnya ini “Dia ini masih anak anak” namun Balwant segera menghentikan ucapan istrinya “Kamu ini selalu saja memanjakan dia, contoh itu Ranvi ! Dia itu seorang anak yang ideal dan bertanggungjawab !” ucapan Balwant benar benar membuat Bansuri dan Baldev tidak suka, setelah Balwant pergi meninggalkan mereka berdua “Ibu, suatu hari nanti aku juga akan lari dari rumah, dengan begitu aku akan disebut sebagai anak yang bertanggungjawab seperti Ranvi” Bansuri kaget mendengarnnya 

Sementara itu, Nihal yang masih berada di rumah bibi Moti, mulai merasa tidak berdaya “Aku telah melakukan hal yang tidak benar dengan menyembunyikan kenyataan yang pahit dibelakang Ratan dan mengapa aku tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan hal ini padanya ?” tiba tiba seseorang menelfon ponselnya, ternyata Veera yang menelefon, Nihal segera mengangkat telfonnya “Paman Nihal, kamu tahu kalau aku ini sedang berbicara dengan utusan Tuhan" suara Veera terdengar diujung sana "Aku ini sangat menyukai paman Nihal, apalagi paman Nihal telah menjaga aku layaknya seperti yang dilakukan oleh seorang ayah lainnya” Nihal hanya terdiam mendengarkan suara Veera yang terdengar berbisik bisik karena memang saat itu Veera sedang menelfon Nihal sambil memperhatikan disekelilingnya, kalau saja ada yang mendengar pembicaraan mereka “Paman Nihal, tapi kenapa paman Nihal tidak tinggal bersama kami disini ? Paman Nihal tahu, kalau aku mempunyai satu keinginan terbesar yaitu membuat paman Nihal tinggal bersamaku dirumah ini” ujar Veera polos namun Nihal hanya terdiam mendengarkan ucapan Veera tanpa memberikan respon apapun, tak lama kemudian Ratan mengambil alih telfon Veera dan menyuruh Veera untuk menyelesaikan tugas sekolahnya, Ratan melanjutkan telfon Veera ke Nihal “Nihal, apakah kamu bisa menemani aku menjual hasil panen kita besok ?” tanya Ratan “Iyaaa, aku akan menemani kamu”, “Baiklah, aku tunggu besok ya, selamat malam” setelah sambungan telfon mereka terputus, Nihal kembali terduduk lemas “Yaaa Tuhan, berilah aku petunjuk untuk menghadapi semua permasalahan ini, aku tidak mungkin bisa pergi menjauh dari mereka” ujar Nihal gelisah SINOPSIS VEERA episode 129 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top