SINOPSIS MAHAPUTRA episode 263 part. 1 (20 Agustus 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 263 part. 1 (20 Agustus 2014) by. Sally Diandra Di kerajaan Bijolia, ketika Pratap hendak menemui Ajabde di kamarnya, di depan pintu kamar Ajabde, Pratap bertemu dengan Ratu Uma Devi yang baru saja keluar dari kamar Ajabde “Ajabde sangat cantik hari ini, dia mengenakan semua perhiasan untuk bertemu dengan mertuanya, aku sangat senang sekali” ujar Ratu Uma Devi kemudian berlalu meninggalkan Pratap, kemudian Pratap memasuki kamar Ajabde, saat itu Ajabde masih terduduk di depan meja riasnya, Ajabde teringat akan kata kata Ratu Uma Devi yang mengatakan kalau Phool sangat antusias sekali pada pernikahannya dengan Pratap, Ajabde menyeka airmatanya yang mulai membasahi pipinya ketika melihat Pratap sudah berdiri dibelakangnya melalui pantulan kaca riasnya “Ajabde, kamu tidak bisa meneruskan pernikahan ini !” ujar Pratap lantang, Ajabde langsung berdiri dan beranjak mendekati Pratap “Aku ingin tahu, kenapa dan apa imbasnya padaku ?” tanya Ajabde kesal “Laki laki itu telah berbohong, Ajabde ! Masalahnya kamu adalah temanku, aku tahu kamu sangat membenci seorang pembohong lalu bagaimana bisa kamu menikahi seorang pembohong seperti dia ?” Ajabde semakin penasaran dengan ucapan Pratap “Apa kamu bilang ? Kamu bilang kalau calon suamiku itu seorang pembohong ? Tapi dia tetap berada disini !” ujar Ajabde kesal

“Kamu tahu, dia bahkan tidak melihat pantulan wajahmu di atas air, tapi dia sudah mengagumi kecantikanmu dan menyetujui hubungan pernikahan ini” Ajabde mencoba mengalihkan pembicaraan Pratap tapi Pratap terus menerus membahas soal itu “Aayoo, kamu ikut denganku dan katakan pada semua orang kalau kamu tidak akan menikah dengan seorang pembohong !”, “Berkali kali kamu menyebut calon suamiku sebagai seorang pembohong, aku tidak akan mengikuti perintahmu ! Kamu bilang kamu ini temanku jadi seharusnya kamu tidak boleh menunjukkan padaku jalan yang salah, semua ini bukan kamu, pangeran !” Ajabde semakin kesal dengan Pratap “Kamu ini adalah tamu kami, jadi kita seharusnya menjaga martabat kita masing masing” Pratap tertawa terpingkal pingkal “Aku bisa mengerti, kamu memang telah melakukan hal ini dari dulu dengan baik, meskipun kamu mencoba menjauhkan aku dari dirimu tapi kamu bicaranya seperti ini, dan aku tidak akan kalah untuk kali ini” Pratap tetap bersikeras ingin menggagalkan pernikahan Ajabde “Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku ?” Pratap langsung menatapa kedua bola mata Ajabde tajam “Aku ingin menikah denganmu, dan aku yakin kamu juga ingin menikah denganku” Ajabde langsung menolak ucapan Pratap namun Pratap tahu apa arti dibalik ucapannya itu “Aku adalah pangeran Pratap Singh dan aku selalu mengatakan kejujuran ! Aku akan mendukung kejujuranmu hari ini dengan baik !” Ajabde berusaha mengatakan sesuatu ke Pratap namun Pratap langsung pergi berlalu meninggalkan Ajabde 

Di kamar tamu, Ratu Jaiwanta sedang duduk di ayunan yang berada di dalam kamar, Ratu Jaiwanta merasa sedih memikirkan anaknya yang mencintai Ajabde, apalagi ketika suaminya setuju dengan hubungan Pratap dan Ajabde dan sekarang hubungan Ajabde dengan Toranmal, salah seorang pelayannya bertanya pada Ratu Jaiwanta tentang mahar yang mereka bawa yang masih berada di gerobak, Ratu Jaiwanta menjawab pertanyaan pelayannya dengan kata kata pedas “Mereka semua seharusnya di lempar saja keluar, aku tidak mempunyai ide apapun mau di apakan benda benda itu” tepat pada saat itu Raja Udai Singh memasuki kamarnya dan berkata “Maharani Jaiwanta, sebaiknya ambil semua hadiah hadiah itu yang berada di dalam gerobak, kita akan menyedekahkan semuanya pada kuil” para pelayan pun segera pergi untuk mengambil hadiah tersebut 

“Rana Ji, aku minta maaf atas semua perbuatanku”, “Akulah yang bersalah selama ini, Maharani Jaiwanta ,,, aku datang kesini tanpa memberikan pesan apapun, bahkan tanpa berfikir terlebih dahulu, kita seharusnya mengirimkan sebuah pesan terlebih dulu, aku telah mengambil sebuah keputusan dan mengabaikan perasaan kita” Ratu Jaiwanta tahu kalau suaminya sedang menderita kali ini “Aku bisa merasakan kalau kamu sedang terluka saat ini” Raja Udai Singh setuju kalau perasaannya merasa terhina “Aku merasa tidak berdaya, aku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya dalam hidupku, aku tidak pernah berfikir kalau aku akan kembali dari tempat ini dengan tangan kosong dimana aku datang dengan mahar untuk anakkku, aku tidak tahu mengapa Dewa menghukum kita kali ini, kita seharusnya segera meninggalkan tempat ini secepat mungkin” Ratu Jaiwanta terus mendengarkan perintah suaminya “Aku tahu kalau kamu bisa mengatasi Ratu Hansa Bai tapi kita harus segera pergi dari sini, pastikan tidak ada seorangpun yang tahu tentang tujuan kita yang sebenarnya datang kesini, apapun rasa hormat yang ada saat ini, akan berubah menjadi penghinaan masyarakat” ujar Raja Udai Singh sedih 

Toranmal memasuki ruangan dimana terletak sebuah bejana besar yang berisi air, Toranmal teringat ketika dirinya sedang menunggu Ajabde muncul di jendela, Toranmal sempat melihat wajah Ajabde sekilas sebelum sebuah kerikil dilemparkan ke dalam air, Toranmal kemudian memasukan kerikil ke dalam air hingga membuat sebuah gelombang air disana, tepat pada saat itu, Chakrapani menghampiri Toranmal dan mulai meracuni pikirannya, Toranmal mulai merasa ragu ragu “Siapa orangnya yang tidak ingin kamu menikah dengan Ajabde ? Dia pasti seseorang yang lebih kuat denganmu ! Bisa jadi seseorang yang bisa mengakhiri keberadaanmu dalam hitungan detik” Toranmal terlihat sangat ketakutan, tepat pada saat itu Pratap memasuki ruangan itu dan menatap kearah mereka berdua, Toranmal semakin ketakutan dengan kehadiran Pratap dan Chakrapani menggunakan kesempatan ini untuk meracuni kembali pikiran Toranmal, tiba tiba tanpa berkata sepatah katapun, Toranmal langsung pergi dari hadapan Pratap, Pratap memperhatikan kepergian Toranmal sambil mendekati Chakrapani “Chakrapani, apa yang sedang kamu lakukan ? Aku tahu kalau kamu sangat kecewa dengan hubungan ini tapi aku tidak akan melakukan sesuatu yang menentang kode etik dalam membimbing kita untuk mendapatkan cinta dalam kehidupan kita” Chakrapani mengangguk menyetujui ucapan Pratap, Pratap ingin memikirkan beberapa rencana yang tepat dan mulia. 

Di kamar Ratu Uma Devi, Ratu Bhatyani sedang melakukan ritual menyingkirkan roh jahat dari tubuh kakaknya, kemudian semua pelayan mereka segera meninggalkan mereka berdua, Ratu Bhatyani memuji skenario yang dibuat oleh kakaknya “Aku baru saja mengatakannya padamu kemarin dan kamu telah mengatur semuanya dengan cepat, kamu telah mengubah keseluruhan rencana permainan, kamu bersandiwara seolah olah kamu adalah juru bicara terbaik untuk Ajabde dan kedua orangtuanya” Ratu Uma Devi tersenyum senang mendengar ucapan Ratu Bhatyani “Aku tidak menyadari kalau Ajabde itu adalah tipe orang yang bisa berkorban apapun untuk cintanya, kamu cuma tinggal mengatakan padanya kalau sahabat baiknya akan patah hati bila melihat pernikahannya dengan Pratap jadi dia lebih baik memilih mundur, aku bangga padamu, kak” puji Bhatyani tulus “Kamu tunggu dan lihat saja nanti ketika Ajabde duduk di mandap dengan perasaan bahagia dan menikah dengan Toranmal” namun Ratu Bhatyani ketakutan jika Toranmal tahu tentang hubungan Pratap dan Ajabde “Dia pasti akan melarikan diri, kak ,,, kalau dia tahu tentang hubungan mereka”, “Aku tidak akan membiarkannya, Bhatyani ,,, ayahnya telah berhutang banyak sekali pada kami sehingga dia tidak akan melarikan diri kemanapun, mereka masih dalam kendaliku, aku telah jelas jelas mengatakan padanya kalau dia tidak mempunyai pilihan lain jadi dia harus terus melanjutkan hubungan pernikahan ini atau membayar semua hutang hutang mereka !” salah satu pelayan mereka datang dan mengatakan pada mereka kalau Surajmal, ayah Toranmal ingin bertemu dengannya “Suruh dia masuk !” ujar Ratu Uma Devi 

Di dapur, Ratu Hansa Bai sangat terkejut ketika melihat Ajabde sedang berada di dapur “Ibu, aku harus tahu semua yang disukai olehnya” Ratu Hansa Bai tertegun “Maksud kamu, pangeran Toranmal ?” Ajabde langsung menganggukkan kepalanya “Aku ingin membuat manisan kesukaannya dengan tanganku sendiri, aku pikir kalau aku seharusnya membuatkan makanan kesukaannya karena kami sebentar lagi akan menikah, dia pasti akan menyukainya” Ratu Hansa Bai sangat menghargai perbuatan Ajabde “Ibu sangat senang kalau kamu sendiri telah siap dengan perubahan terbarumu, lalu apa yang akan kamu buat ?” Ajabde segera menyebutkan semua makanan yang akan dibuatnya yang telah di tulisnya di dalam secarik kertas, Ratu Hansa Bai mulai membacanya “Ajabde, bukankah semua makanan ini adalah makanan kesukaan pangeran Pratap ?” Ajabde langsung mengambil kertas itu dan mengeceknya kembali dan mengembaikannya di meja “Ajabde, kamu ternyata belum juga membuat satu macampun dari daftar yang kamu buat ini ?” Ajabde tidak menjawab pertanyaan ibunya, malah bergegas pergi meninggalkan Ratu Hansa Bai 

Rao Surajmal mengabarkan pada Ratu Uma Devi kalau anaknya telah tahu sesuatu tentang Pratap “Maharana Udai Singh datang kesini bersama seluruh keluarganya, anakku sangat ketakutan” Ratu Uma Devi kemudian memberikannya sejumlah koin emas untuk mendapatkan pakaian pakaian baru, perhiasan untuk semua keluarganya “Orang orang Bijolia ini harus tahu kalau Samant dari Marwar ada disini” ujar Ratu Uma Devi namun Rao Surajmal tetap khawatir tentang kisah percintaan Pratap dan Ajabde “Kamu harus bertingkah seperti layaknya ayah seorang pengantin laki laki, tunjukkan sedikit kekuatanmu ! Aku ingin pernikahan ini terjadi maka harus terjadi ! Tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan kamu dari kemarahan Maharana Maldev Singh jika kamu melakukan sesuatu yang bodoh saat ini ! Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi ! Pergi dan lakukan persiapannya untuk pertunangan mereka !” bentak Ratu Uma Devi lantang, Ratu Bhatyani sangat terkesan dengan sikap kakaknya ini SINOPSIS MAHAPUTRA episode 263 part. 2 (20 Agustus 2014) by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top