SINOPSIS MAHAPUTRA episode 259 (13 Agustus 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 259 (13 Agustus 2014) by. Vany Desky Pangeran Pratap keluar dari istana dgn wajah yg sedih, semuanya yg ada diluar hanya diam menatap kearah Pangeran Pratap. Raja Uday menanyakan apa yg terjadi padanya, Pangeran Pratap mengatakan tdak ada apa2 & mengajak ayahnya utk segera berangkat. Kemudian Pangeran Pratap & Raja Uday pamit pada Mamrat Ji & Hansa Bai. Ajabde yg berada dibalkon istananya tampak menangis saat melihat mereka akan pergi. Ajabde teringat saat-saat kenangan yg menyenangkan antara mereka berdua & begitu pula undangan pernikahan Pangeran Pratap yg diberikan utknya. Pangeran Pratap melirik ke atas balkon mencari2 sosok Ajabde yg tdak bisa ia lihat, & Raja Uday menyadari itu & memahami situasinya. Raja Uday terus mengingatkan kepada Pangeran Pratap bahwa mereka harus meninggalkan Bojolia secepat mungkin, keduanya langsung menuju kuda mereka. Ajabde semakin menangis karena mereka akhirnya berangkat dari Bijolia. Saat Pangeran Pratap sudah berada diatas kuda, ia kembali melirik kearah balkon kamar Ajabde, & Raja Uday kembali memanggilnya berkali2, hingga akhirnya mereka mulai berjalan meninggalkan Bijolia.

Melihat itu, Ajabde langsung terduduk & menyandarkan dirinya ketempat tidur. Ajabde menangis terisak2, Hansa Bai datang menghampirinya & Ajabde langsung memeluk ibunya. Hansa Bai menyeka air mata putrinya. "Ma, aku sangatlah bodoh & emosional. Aku berpikir setelah ini aku akan mendapatkan ketenangan emosi & pikiranku. tetapi ini tdak seperti itu. Setelah begitu banyak mempelajarinya & bahkan setelah ini kepercayaanku tdak bisa mengendalikannya sendiri. Aku tahu bahwa Kunwar Pangeran Pratap & aku tdak akan pernah bisa bersama-sama. Setiap kali dia datang di depanku, aku mulai melihat mimpi yg tdak pernah bisa menjadi kenyataan, tapi hatiku tdak siap utk memahaminya. Kadang-kadang, aku ingin mimpi ini menjadi kenyataan. Sebagai kecil Aku ingin dia menikah dgn Phool agar mimpi ini akan berhenti. Aku & ibu mimpi itu berhenti dikemudian hari." Isak Ajabde didepan ibunya dgn berlinangan air mata. Hansa Bai merasa sedih mendengar penuturan Putrinya itu, kemudian ia mencium dahi Ajabde dgn lembut. "Semua orang bisa bermimpi. Kau tdak harus menyalahkan diri sendiri utk itu. itu adalah permainan takdir tapi kali ini aku merasa bahwa keputusan terakhir telah diambil. Tdak tahu apa nasib selanjutnya yg akan diberikan utk kita." Jelas Hansa Bai pada Ajabde, & Ajabde langsung memeluk ibunya dalam isak tangisnya. Saat itulah, Terlihat Surat Phool masih tergeletak dilantai.

Di Marwar, Uma Devi manarik Phool, karena ia ingin menunjukkan pada Phool semua persiapan yg telah ia lakukan utk pernikahannya, Phool menanyakan utk apa semuanya. "Aku akan mengirim ini semua ke tempat mertua kamu." Tutur Uma Devi Pada Phool. Dia telah menyiapkan pakaian khusus utk semua orang kecuali VeerBaai. "Aku ingin mereka (Rani Mewar) semua menjadi bahagia bersama kamu." Jelas Uma Devi sambil menarik Phool, kemudian Dia juga menunjukkan perhiasan2 yg telah ia persiapkan. Phool langsung menghentikan neneknya itu. "Dadaji,kenapa kau melakukan semua ini?" Tanya Phool pada Uma Devi. Uma Devi menjelaskan padanya tentang pernikahannya dgn Pangeran Pratap. Phool mengatakan pada Uma Devi utk tdak mengirimkannya ke Mewar. "Saya ingin kau menunggu utk sementara waktu karena aku sedang menunggu jawaban dari seseorang." Jawab Phool pada uma Devi, Phool teringat suratnya yg ia kasih kepada Ajabde. Uma Devi merasa bingung dgn ucapan Phool, kemudian Phool mencoba memberinya alasan lain.

Kedatangan Raja Uday & Pangeran Pratap disambut di istana Mewar oleh Rawat ji. VeerBai terlihat senang bahwa Raja Uday selamat. Kilas balik kemenangan Pangeran Pratap ditampilkan saat mengambil Alwar & Ajmer dari tangan Mughal. Setelah flashback berakhir, Raja Uday & Pangeran Pratap melangkah menghampiri Ratu2 mewar yg juga ikut menyambut kedatangan mereka. Sesampainya di depan Ratu Jaywanta, Pangeran Pratap langsung mengambil berkah dari ibunya, kemudian ia juga mengambil berkah ke semua Ratu Mewar. Ratu Jaywanta melakukan aarti pada Raja Uday. Ratu Jaywanta terlihat senang melihat Raja Uday baik2 saja. Jaywanta mengatakan kepada Raja Uday bahwa semua kebahagiaannya saling berhubungan dgn kebahagiaan dia. Ratu Bathiani ikut berbicara & langsung membahas tentang periapan utk pernikahan Pangeran Pratap. Suasana pun menjadi tegang. Raja Uday berusaha mengalihkan topik & menyuruh Pangeran Pratap utk menceritakan kemenangannya pada Ratu Jaywanta. 

Pangeran Pratap menghampiri ibunya & mengatakan pada Jaywanta. "Rani Ma, sebenarnya aku mendapat dua peluang utk membunuh Raja Mughal tapi itu semua hilang di antara kesempatanku." Jelas Pangeran Pratap pada ibunya. Ratu Jaywanta senang mendengarnya, Jaywanta mengatakan kalau Pangeran Pratap telah mengikuti dharmanya. "Kau dapat meninggalkan musuhmu 100 kali, jika kau harus berpikir tentang dharmamu." Jelas Jaywanta pada putranya itu. Pangeran Pratap mengangguk mengetahui sepenuhnya dgn baik. Ratu Jaywanta ingin memberkati Pangeran Pratap dgn tilak, tapi dia tdak melakukan tilak itu hari ini & memberinya sebuah kejutan. Ratu Jaywanta ingin VeerBaai melakukan tilak kali ini. Ratu Bathiani terlihat tdak begitu bahagia, tetapi ia berusaha menyembunyikan itu. "dia adalah bagian dari keluarga kita juga." Jelas Bathiani dgn pura2 bahagia dihadapan Raja Uday. VeerBaai pun melakukan tilak & Aarti pada Pangeran Pratap. Setelah itu Bathiani kembali membicarakan tentang persiapan pada Pangeran Pratap, & dia juga mengatakan bahwa dia telah melakukan persiapan itu utk Pangeran Pratap.

Saat mereka sudah berada didalam istana, Raja Uday & Pangeran Pratap terkejut ketika melihat ada emas di atas timbangan, Rawat Ji langsung menjelaskan bahwa itu semua adalah hadiah dari Maldev ji. Pangeran Pratap terkejut mendengarnya, & Rawat Ji kembali menjelaskan, "Maldev Ji ingin mengucapkan terima kasih utk ajmer & Alwar dgn emas ini." Mendengar itu Pangeran Pratap langsung menjelaskan pada ayahnya, "Saya tdak memberikan Ajmer kepada Marwar utk dibalas kembali dgn sesuatu. Saya melakukan apa yg seharusnya dilakukan." Jelas Pangeran Pratap pada Raja Uday. Ratu Bathiani meminta Pangeran Pratap utk mempertimbangkan perasaan Maldev ji, karena dia akan menjadi marah jika hadiah itu tdak diterima.kemudian Uday Sing mengatakan pada Pangeran Pratap utk duduk di timbangan itu. Pangeran Pratap menuruti perintah Ayahnya, setelah proses penimbangan itu selesai, Pangeran Pratap langsung memberitahu Rawat ji utk mendistribusikan emas itu kepada Rakyat mereka. Rawat ji mengangguk & berteriak memberi pujian pada Pangeran Pratap, semua orang tampak senang dgn hal tersebut.
 
Kini terlihat Ratu Jaywanta sedang membersihkan kaki Raja Uday dgn air mawar. Bathiani yg juga ada disana langsung mengungkapkan pemikirannya pada Raja Uday. "Sepertinya saya membuat kesalahan dgn berbicara tentang pernikahan Pangeran Pratap di depan anda diwaktu yg tdak tepat, tapi saya ingin mendengar jawaban yg benar. Saya harus mengirim undangan ke seluruh negara Rajputana. Saya harus membuat daftar utk segalanya." Jelas Bathiani. Raja Uday hanya diam saja, & beralih pada Ratu Jaywanta yg sedang mengelap kakinya. Raja Uday menjelaskan pada Jaywata Bai bahwa dia terkejut mengetahui bahwa Jaywanta setuju utk aliansi ini dgn begitu cepat. "itu sangat bermanfaat utk seluruh Rajputana. Bagaimana saya bisa melawan Rajputana?" Jelas Jaywanta pada Raja Uday, kemudian Jaywata segera pergi dari sana dgn ekspresi yg kaku. Ratu Bathiani ingin berbicara lagi tentang undangan itu tapi Udai Singh langsungmenyela pembicaraannya. "Saya senang melihat kegembiraan anda, tetapi sekarang saya ingin beristirahat." Bathiani mengangguk mendengar ucapan Raja Uday. Kemudian Raja Uday segera pergi meninggalkan Ratu Bathiani. Dia tampak khawatir tentang reaksi Raja Uday. "seharusnya Rana Ji senang dgn aliansi ini, tetapi kenapa dia tdak terlihat senang." Gumam Bathiani atas ekspresi Raja Uday yg mencoba mengelak mengenai pernikahan Pangeran Pratap.

Di perbatasan Mughal, terlihat pasukan Mughal berada di atas bukit. Bairam Khan menunjukkan kepada Jalal tentang pemberontakan mereka. Jalal ingin membuktikan kemampuannya di sini & mengambil Gujarat sebanyak yg ia bisa. "Hal ini akan membantu saya dalam mendapatkan maksimum Rajputana. Ini akan memberikan pelajaran bagi semua orang Rajputana yg telah mendukung Mewar." Ucap Jalal dgn geramnya, & Bairam Khan terlihat berpikir atas ucapan Jalal itu. "Saya tdak tahu bahwa Anda punya rencana besar."Jelas Bhairam Bingung pada Jalal. & Jalal menjelaskan semuanya. "Ini adalah perencanaan yg besar ketika datang utk menang atas Rajputana. Saya keluar utk berburu singa, maka saya harus mengurus seluruh keluarganya juga. Saya tdak akan menyisakan siapa pu!" Jelas Jalal dgn bangga. & Bairam Khan mulai membimbing Jalal utk memulai formasi mereka.
 
Di Mewar, terlihat Pangeran Pratap sedang mempertajam pedangnya dgn menggunakan batu, sambil mengingat kejadian baru-baru ini di Bijolia. Pangeran Pratap semakin membolak balik pedangnya diatas batu itu dgn penuh emosi, hingga akhirnya Pangeran Pratap menghentikan kegiatannya itu & berbalik kebelakang, memandang Hadiah dari Ajabde yg terletak dia atas kasur. Pangeran Pratap menghampirinya & mengambil hadiah Ajabde itu. Ketika ia akan melepaskan Tali yg mengikat pembungkus itu, Pangeran Pratap segera berhenti di tengah jalan karena ia ingat kata-kata Ajabde tentang bagaimana kedekatan mereka telah mempengaruhi hubungan orang lain yg akan tersakiti. Pangeran Pratap bertanya-tanya dalam diam tentang masalah / dilemanya SINOPSIS MAHAPUTRA episode 260
 
Bagikan :
Back To Top