SINOPSIS MAHAPUTRA episode 256 (07 Agustus 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 256 (07 Agustus 2014) by. Vany Desky Ratu Jaywanta ingin berbicara dgn Bathiani yg setuju memberi jawaban dgn syarat Veer Bai harus pergi dari sana. VeerBaai yg mendengar itu, segera pergi dari sana. Setelah itu Ratu Bathiani mencoba utk meyakinkan Ratu Jaywanta tentang keuntungan pernikahan antara Phool & Pangeran Pratap. Jaywanta tdak cenderung dgn idenya itu. "Ajabde adalah gadis yg sederhana, bodoh & emosional. Saya tahu bahwa Pangeran Pratap terlalu banyak memikirkan hatinya. Apakah Anda tdak ingin pasangannya utk menjadi kuat & cerdas ketika ia merasa lemah? Phool cukup kuat. Anda melihat apa yg dia lakukan ketika dia harus tahu tentang perasaan Ajabde & Pangeran Pratap. Phool memutuskan hubungan dia dgn sahabatnya. Ajabde mengambil semua kesalahan & dibiarkan pulang ke Bijolia. bahkan dia tdak mencoba sama sekali utk mendapatkan cinta dalam hidupnya. Saya juga memahami bahwa suatu hari Pangeran Pratap pasti akan memerintah Mewar satu. Dia perlu Mangalya Bal utk keamanannya (seperti yg diceritakan oleh tetua mereka). Dia akan mendapatkannya dari Phool. Sebuah hubungan dgn kerajaan yg kuat seperti Marwar hanya bisa mengamankan masa depannya. Kita bisa bertarung sebanyak yg kita inginkan tapi kita seharusnya tdak terpengaruh oleh hal-hal ini ketika datang utk menemukan pasangan utk pangeran masa depan Mewar." Ucap Bathiani yg mencoba menjelaskan semuanya Pada Jaywanta. Ratu Jaywanta tdak mau berbicara dgn Bathiani mengenai topik ini & ia segera pergi meninggalkan Bathiani sendirian. 
 
Di Bijolia, Chakrapani menyarankan pada Pangeran Pratap utk memberi makanan padanya hari ini. Pangeran Pratap menanyakan mengapa. Chakrapani menjawab kalau ia juga melakukan hal yg sama ketika Pangeran Pratap sakit. Pangeran Pratap beralasan bahwa karena Cakrapani & Saubhagyawati sudah menikah. Chakrapani terdiam tdak bisa berbuat apa2 lagi. Pangeran Pratap segera pergi dari sana. & Saubhagyawati datang utk berbicara dgn Chakrapani yg masih berdiri disana. "Keduanya mencoba utk menjauh satu sama lain." Ucap Saubhagyawati pada Chakrapani. Malam Harinya, Pangeran Pratap gelisah dalam tidurnya saat ia teringat Ajabde kesakitan oleh gigitan Kelabang berbisa. Dia tdak tahan dgn semua bayangan itu. Hingga Chakrapani datang mengetuk pintu yg ingin berbicara dgnnya. Dan kini Cakrapani sudah masuk kedalam Kamar Pangeran Pratap, Cakrapani ingin mengatakan pada Pangeran Pratap kalau ia merasa demam & juga merasa dingin. "Dapatkan kau memberi saya beberapa obat-obatan.?" Tanya Chakrapani, Pangeran Pratap bertanya apakah dia terlihat seperti Vaid ji dihadapanya. Chakrapani menunjukkan bahwa ia telah membuat begitu banyak obat-obatan utk Ajabde. Pangeran Pratap menyebutnya hal yg berbeda. Lukanya sangat serius bahwa ia harus dirawat secepatnya. Chakrapani berhenti saat dia mencoba utk berbicara kepada Pangeran Pratap tentang Vaid ji. "Ada begitu banyak orang lain juga utk merawatnya, tapi mengapa Anda membuat obat-obatan utknya sendiri. Mengapa kau tetap berada disisinya utk sepanjang malam?" Tanya Cakrapani menjebak, & Pangeran Pratap langsung tdak ingin berbicara tentang topik ini.

Dikamar lain, terlihat Ajabde sedang memeriksa obat yg dibuat Pangeran Pratap sambil mengingatnya terluka saat membuat obat itu. Saubhagyawati yg ada dikamar Ajabde, bertanya padanya apakah obat ini berbeda. Ajabde segera membantahnya, & Saubhagyawati mengatakan Pangeran Pratap yg membuat obat itu. Kembali kekamar Pangeran Pratap, dimana Pangeran Pratap memeriksa Chakrapani yg sama sekali tdak sakit. & Cakrapani menjawab kalau sebenarnya dia tdak sakit, & Pangeran Pratap akhirnya tahu tujuan Cakrapani. "Kau datang ke sini hanya utk menanyakan semua pertanyaan tentang Ajabde pada jam segini? Aku tdak seperti itu sama sekali. Biarkan aku tidur." Ucap Pangeran Pratap. & Chakrapani langsung duduk diatas kasur Pangeran Pratap ia ingin tahu terlebih dulu jawaban dari Pangeran Pratap. "Mengapa kalian berdua tiba2 berperilaku begitu ganjil?" tanya Cakrapani pada Pangeran Pratap yg terdiam mendengarnya. 
 
Dikamar Ajabde, Ajabde mengatakan pada Saubhagyawati bahwa dia tdak peduli siapa yg telah membuat obatnya. Saubhagyawati mencoba mengatakan, "Pangeran Pratap terus memberikan instruksi kepada dayang, saat mereka mencampur semua bahan utk membuat obatmu." Jelas Saubhagyawati, Ajabde merasa bahagia & terjebak dgn ucapan Saubhagyawati, namun Ajabde segera tersadar & menjadi salah tingkah. Kembali pada Pangeran Pratap, dimana Chakrapani mencoba mengatakan pada Pangeran Pratap, "Pangeran, kau harus melupakan masa lalumu. Lihatlah kedepan. Ajabde mencoba utk menjauh sehingga Phool tdak terluka." Jelas Chakrapani Pada Pangeran Pratap yg hanya diam saja mendengarnya. Begitu juga dgn Saubhagyawati yg merasa bahwa Phool akan lupa segalanya sekarang. Sekilas Ajabde mengingat tentang Phool yg marah padanya. "Kau menghindari Pangeran Pratap dgn cara bermain menjadi seorang gadis lugu di depannya." Tutur Saubhagyawati, "baik Phool atau Pangeran Pratap tdak akan pernah senang dgn satu sama lain. Bagaimana Anda akan melakukan sesuatu utk Phool,pikirkan semua ini?  Keputusanmu utk menjauh dari Pangeran Pratap telah menyakiti semua orang & akan terus melukai bagi kehidupannya." Tutur Sabhagyawati pada Ajabde. Sedangkan Pangeran Pratap langsung mengatakan cukup pada Cakrapani agar tdak berbicara lagi, ia akan setuju utk berbagi perasaannya dgn Ajabde, Cakrapani senang mendengarnya, & keduanya langsung berpelukan. Sedangkan Saubhagyawati masih mencoba utk meyakinkan Ajabde agar membagi perasaannya dgn Pangeran Pratap. & dia akhirnya setuju utk memberitahu kepadanya besok pagi.
 
Di Marwar, Phool melihat semua tulisanya didalam surat yg ia buat, sementara itu ia teringat dgn kata-kata neneknya. Kemudian Ajabde menyuruh daayangnya utk menyampaikan suratnya kepada Ajabde, Datang itu mengambil suratnya & segera pergi melaksanakan perintah Phool. Pagi Harinya, Ajabde sedang berdiri dibalkon kamarnya, ketika ia melirik kebawah, Ajabde langsung melihat Pangeran Pratap. & keduanya merasa gugup karena melihat satu sama lain, Ajabde berusaha mengelak walaupun berkali2 tatapan mata mereka saling bertemu. & setelah itu keduanya mulai melakukan Puja utk kekuatan mereka, keduanya menuangkan Air secara bersamaan dgn jarak yg cukup jauh. Setelah selesai melakukan Puja, Mereka berdua melihat satu sama lain sekali lagi. Keduanya saling melontarkan senyuman diwajah mereka. Hingga akhirnya Ajabde kembali masuk kedalam. Keduanya saling berjalan disisi yg berbeda. & Ajabde bertemu ibunya saat di tengah jalan. Hansa Bai menatap wajah putrinya, tak lama setelah itu Pangeran Pratap juga sampai disana. & Hansa Bai mengatakan pada Ajabde kalau ia bisa merasakan warna pada wajah Ajabde, Ajabde menjawab bahwa dia tdak pernah merasa lebih baik. Hansa Bai pun akhirnya pergi dari sana. Setelah kepergian Hansa Bai, perlahan Pangeran Pratap hendak mendekati Ajabde namun Seorang Prajurit datang membawakan info utk Pangeran Pratap saat itu juga. Kala Rana ji ingin bertemu dgnya. Ajabde & Pangeran Pratap melihat satu sama lain utk sementara waktu, & setelah itu Pangeran Pratap segera meninggalkan Ajabde utk memenuhi panggilan ayahnya. Ajabde merasa sedih. Dia berbalik utk pergi ke kamarnya. 
 
Di Hutan, Bairam Khan menghentikan Akbar dari mengambil rute tertentu saat melintasi dari Rajputana. Namun Akbar ingin pergi dari rute ini saat lewat dari Ajmer & Alwar. Bairam Khan mencoba utk mengalihkannya. Akbar bertanya-tanya jika tentara yg ditunjuk oleh dia di Ajmer & Alwar tdak mampu melakukan tugasnya. & Bairam Khan mencoba utk menyembunyikannya dari Jalal. Bairam Khan setuju dgn enggan. Dia khawatir jika Jalal telah mendapat keraguan pada dirinya. & akhirnya, Akbar memutuskan utk menginap di dekat danau favoritnya malam ini. Jalal kembali melanjutkan perjalanannya, sedangkan Bhairam Khan berdo'a atas kekhawatirannya.
 
Kembali ke Bijolia, Terlihat Hansa Bai & Mamrat Ji berjalan bersamaan. Hansa Bai meminta Mamrat ji utk berbicara dgn Raja Uday sekali lagi tentang perasaan Ajabde & Pangeran Pratap utk satu sama lain. Mamrat mencoba menjelaskan kalau ia lebih memilih membahas beberapa isu penting dari pada mengenai ini. Mamrat Ji tdak bisa bicara tentang masalah pribadi ini kepada Raja Udai. Namun Hansa Bai mencoba menegaskannya sehingga Mamrat Ji setuju utk mencoba membicarakan Hal ini kepada Raja Uday, Mamrat Ji segera pergi dgn tatapan lega dari Hansa Bai. Dipintu masuk Pangeran Pratap & Mamrat ji saling bertemu pada waktu yg sama. Setelah keduanya saling memberi salam, akhirnya mereka masuk secara bersamaan utk menemui Raja Uday. Uday Singh yg melihat kedatangan putranya langsung mengatakan pada Pangeran Pratap tentang surat yg dikirim oleh Ratu Bathiani. Ratu Bathiani juga telah mengirimkan pesan dari Raja Maldev. Raja Uday membaca keras-keras suratnya utk mereka. Surat itu berisi tentang persiapan pernikahan antara Pangeran Pratap & Phool. Ketiganya terkejut setelah mengetahui isi surat itu, terutama Mamrat ji yg sangat terkejut mengetahui hal ini. SINOPSIS MAHAPUTRA episode 257

 
Bagikan :
Back To Top