SINOPSIS MAHAPUTRA episode 249 (28 July 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 249 (28 July 2014) by. Sally Diandra Di halaman kerajaan Alwar, semua orang mengelu elukan nama Pratap “Hidup pangeran Pratap ! Hidup pangeran Pratap ! Hidup pangeran Pratap !” Raja Udai Singh dan Raja Mamrat Ji juga Rawat Ji sangat bangga dengan tindakan Pratap yang gagah berani “Pangeran Pratap, kamu memang benar benar telah melakukan suatu tugas yang mulia di masa mudamu, kamu telah kembali bisa menguasai Ajmer dan Alwar, tidak ada seorangpun yang akan terlihat di negeri Mewar kita !” puji Raja Mamrat Ji bangga “Ini adalah daerah kekuasaan kita ! Dan kita telah melakukannya untuk tanah air kita” ujar Pratap lantang “Inilah saatnya untuk memperluas daerah kekuasaanmu, pangeran ,,, kamu telah menguasai benteng ini dan mengambil alih supervision” sela Raja Mamrat Ji “Mereka adalah teman kita dan motif utamaku adalah membuat tanah air kita aman dan bebas dari siapapun !” ujar Pratap lagi “Waah, Pratap ! Ayah fikir ayah tidak bisa mengambil keputusan ini dengan memenangkan benteng ini !” timpal Raja Udai Singh 

Sementara itu di kerajaan Marwar, Phool menemui kakek dan neneknya yang saat itu sedang ngobrol berdua “Kakek, aku akan bilang ke pangeran Pratap, aku yakin dia akan menerima ucapanku ini” tiba tiba salah satu prajurit mereka muncul dan mengabarkan pada Raja Maldev Singh kalau Pratap telah mengumumkan kalau kerajaan Marwar akan menguasai Ajmer, Phool sangat senang mendengarnya “Lihat kan, kakek ? Apa yang aku lihat ? Dia memang benar benar sangat sederhana dan berhati mulia” puji Phool untuk Pratap “Aku fikir, aku mungkin memang benar benar salah dalam menilai pangeran Pratap” sela Raja Maldev Singh “Sekarang, kita akan ngobrol dengan kedua orangtuanya pangeran Pratap tentang pernikahan kalian berdua” Phool langsung tersipu malu ketika mendengar ucapan neneknya, Ratu Uma Devi “Sekarang pangeran Pratap sudah semakin dewasa dan ketenarannya semakin bertambah dari hari ke hari” puji Ratu Uma Devi lagi, Phool hanya bisa diam dan tersipu malu sambil membayangkan semua kenangan yang pernah dilaluinya bersama Pratap “Apa yang kamu katakan benar, Maharani Uma Devi, kita tidak akan mengalah sama Pratap maka kita akan mengambil alih daerah kekuasaan kita bagaimanapun caranya, sekarang pergilah dan kirimlah surat tentang pernikahan Phool dan pangeran Pratap” Phool segera meninggalkan kakek dan neneknya dengan perasaan gembira 

Di Agra, Jalal sedang berjalan di pasir yang sangat panas tanpa alas kaki apapun yang membungkus kakinya, Jalal berjalan menyusuri pasir panas itu sambil mengingat semua perbuatan Pratap padanya “Pasir ini tidak begitu hangat jadi taruhlah lagi pasir panas yang banyak !” perintah Jalal pada pelayannya, saat itu Ratu Hamida, ibu kandung Jalal menemuinya dan bertanya “Jalal, apa yang sedang kamu lakukan ? Hentikan tindakanmu ini karena kakimu bisa terbakar !”, “Ibu, aku mohon jangan hentikan latihanku ini karena dengan berjalan di pasir yang panas ini, aku akan menang melawan seluruh Rajputana seperti yang telah kami lakukan dengan menaruh simbol kerajaan kita di kerajaan Ajmer dan Alwar” Jalal kemudian berjalan lagi di sepanjang pasir panas tersebut, Ratu Hamida hanya bisa menghela nafas kesal dan segera berlalu meninggalkan Jalal dan berjalan ke arah Bhairam Khan yang saat itu juga ada di ruangan tersebut “Panglima Bhairam Khan, Jalal sepertinya benar benar frustasi sama Pratap, dia tidak tahu apa yang dilakukannya, dia tidak peduli”, “Ratu Hamida, sekarang kita harus mengalihkan perhatian Jalal dari perang ke kehidupan sosialnya” usul Bhairam Khan 

Di kerajaan Mewar, pelayan setia Ratu Jaiwanta, Girja Bai mengabarkan kalau Pratap dan Raja Udai Singh sudah mencapai benteng Chittor dan tidak lama lagi mereka akan segera kembali ke Mewar, Ratu Jaiwanta yang saat itu sedang beristirahat di kamarnya segera bangun dan sangat antusias mendengar kabar ini “Kalau begitu pergilah, kita akan menyiapkan segalanya untuk mereka” ujar Ratu Jaiwanta ke pelayannya “Pratap telah bertarung dalam keadaan terluka maka kenapa aku tidak melakukan hal ini untuk Pratap ?” ujar Ratu Jaiwanta pada dirinya sendiri kemudian Ratu Jaiwanta memasuki kamar Raja Udai Singh dan melihat semuanya telah dipersiapkan dengan begitu indah dan sempurna, Ratu Jaiwanta melihat Ratu Veer Bai sedang menyiapkan semuanya “Aku pikir, kamu akan beristirahat lebih lama, makanya aku menyiapkan semua ini” Ratu Jaiwanta hanya tersenyum begitu mendengar ucapan Ratu Veer Bai, tak lama kemudian Ratu Bhatyani masuk ke kamar Raja Udai Singh dan mulai mengejek mereka dengan nada sinisnya “Semuanya telah di persiapkan sama seperti ketika kita menyiapkannya seperti biasa” bela Ratu Jaiwanta, karena kesal akhirnya Ratu Bhatyani keluar dari kamar itu dan meninggalkan mereka berdua “Rani Veer Bai, aku sangat senang dengan pekerjaanmu ini, katakan padaku, apa yang kamu ingingkan ?” dengan malu malu Ratu Veer Bai berkata “Maharani Jaiwanta, apakah aku boleh melakukan tilak pada pangeran Pratap ketika dia datang nanti ?” Ratu Jaiwanta langsung mengangguk mengiyakan permintaan Ratu Veer Bai 

Dalam perjalanan menuju ke kerajaan Mewar, tiba tiba Raja Udai Singh menghentikan kudanya dan berkata pada Raja Mamrat Ji “Raja Mamrat Ji, kami sangat berterima kasih padamu, sekarang kita telah menang lagi bersama sama”, “Iya betul dan sampaikan salamku untuk Ratu Hansa Bai, Raja Mamrat Ji” sela Pratap “Heii, kenapa kalian tidak mampir saja ke Bijolia malam ini ?” awalnya Pratap menolak ajakan Raja Mamrat Ji namun tiba Raja Udai Singh menerima ajakan Raja Mamrat Ji “Bagaimana pangeran Pratap, apakah kamu mau ikut dengan kami ?” wajah Pratap langsung berseri seri senang begitu mendengar ucapan ayahnya karena itu artinya Pratap akan kembali bertemu dengan Ajabde, gadis yang dicintainya selama ini SINOPSIS MAHAPUTRA episode 250
Bagikan :
Back To Top