SINOPSIS MAHAPUTRA episode 248 (24 July 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 248 (24 July 2014) by. Sally Diandra Ketika Bhairam Khan dan Jalal sedang dalam perjalanan pulang ke Agra, tiba tiba di tengah perjalanan, tidak jauh dari benteng kerajaan Alwar, mereka mendengar suara dentuman meriam dari arah belakang, Jalal dan Bhairam Khan segera menoleh kebelakang untuk melihat apa yang terjadi, dilihatnya asap mengepul di benteng kerajaan Alwar “Khan Baba, apa yang terjadi itu ? Suara apa itu ?” tanya Jalal penasaran “Aku fikir, hari baik kita akan segera berakhir, Yang Mulia” ujar salah satu prajurit Mughal “Maksudnya, mulai saat ini hari hari buruk akan datang pada bangsa Rajputana” jelas Bhairam Khan kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Agra, 

Sementara itu di kerajaan Alwar, salah satu prajurit mengabarkan pada Nasir Khan kalau prajurit Mewar menyereng benteng Alwar, saat itu Pratap dan Haji Khan memasuki penjara di kerajaan Alwar, para prajurit Mughal sedang memecuti para prajurit Alwar, Pratap dan Haji Khan menyerang mereka lalu mereka memberikan hukuman pada pasukan Mughal, semua orang mengelu elukan nama Haji Khan “Hidup Raja Haji Khan ! Hidup Raja Haji Khan ! Hidup Raja Haji Khan !” kemudian Haji Khan menghentikan para prajuritnya tersebut dan berkata “Berikan pujian untuk pangeran Pratap ! Karena pangeran Pratap lah yang membantu kita” semua orang menuruti perintah Raja Haji Khan dan mulai mengelu elukan nama Pratap “Hidup pangeran Pratap ! Hidup pangeran Pratap ! Hidup pangeran Pratap !” tak lama kemudian Pratap mencapai tempat harta benda, pada awalnya, prajurit yang berjaga menolak memberikan kuncinya, Pratap mengenalkan dirinya pada mereka, akhirnya para penjaga memberikan kunci tersebut dan mereka pun dapat menguasai seluruh benteng. 

Pratap memasuki ruang singgasana kerajaan Alwar, ketika sedang memperhatikan singgasana tersebut, tiba tiba Nasir Khan yang berhasil di lumpuhkan oleh prajurit Mewar segera di hadapkan pada Pratap beserta seluruh prajuritnya yang tersisa, mereka segera menjatuhkan senjata mereka masing masing, Pratap memberikan kunci itu ke Haji Khan dan meminta Haji Khan untuk duduk di singgasana kerajaan Alwar semua orang merasa senang sambil mengelu elukan namanya “Hidup Raja Haji Khan ! Hidup Raja Haji Khan ! Hidup Raja Haji Khan !” tiba tiba Raja Mamrat Ji menyela kebahagiaan mereka “Pangeran Pratap, lalu kemana kita akan pergi selanjutnya ?” dengan penuh rasa percaya diri, Pratap berkata “Kita akan membebaskan Ajmer !”, “Yaaa, itu betul !” sela Raja Udai Singh “Kita akan menguasai Ajmer kembali tapi pertama tama kita akan pura pura menyerah dulu dan kemudian barulah kita melumpuhkan mereka !” 

Di Agra, akhirnya rombongan Jalal sampai juga di Agra, penyambutan untuk Jalal telah di persiapkan, Ratu Hamida, ibu kandung Jalal dan Maham Anga telah menanti Jalal kembali, begitu melihat ibunya, Jalal segera turun dari kudanya dan berjalan ke arah Ratu Hamida dan segera memberikan salam khas orang Mughal, kemudian beralih ke Maham Anga, ibu asuhnya selama ini, Maham Anga langsung memeluk Jalal erat, Jalal pun membalas pelukkannya, 

Sementara itu di kerajaan Alwar, Raja Udai Singh sedang menyusun sebuah rencana bersama anak buahnya dan Pratap “Pertama tama, kita akan menyerahkan diri di depan para prajurit yang berjaga di Ajmer setelah itu kamu bisa mendatangi kepala penjaganya !” semua orang mendengarkan rencana Raja Udai Singh dengan seksama 

Di kerajaan Ajmer, Pratap dan rombongannya akhirnya sampai disana, Pratap menemui kepala penjaga kerajaan Ajmer “Apakah kalian akan menyerahkan diri atau kami yang akan membunuh kalian !” Pratap mencoba menjebak kepala penjaga itu dengan mengajaknya ngobrol, 

Sementara itu di Agra, salah satu prajurit menghampiri Bhairam Khan dan mengabarkan ada sesuatu yang penting, Bhairam Khan segera menepi bersama prajurit tersebut dengan maksud agar Jalal tidak mendengar dulu kabar itu, prajurit mengabarkan kalau Pratap telah menguasai kembali benteng yang berhasil mereka lumpuhkan, Bhairam Khan sangat murka dibuatnya, sementara itu Jalal sedang menceritakan perjalanannya selama ini ke Ratu Hamida dan Maham Anga 

Di kerajaan Ajmer, Pratap meminta kepala penjaga itu untuk menyerahkan diri sendiri akhirnya kepala penjaga kerajaan Ajmer dan semua prajuritnya menyerahkan diri mereka, 

Sedangkan di Agra, Maham Anga berkata pada Jalal “Jalal, kamu kelihatan sangat lelah, lebih baik pergilah dan istirahatlah terlebih dulu, agar badanmu fresh kembali” Jalal pun menuruti perintah ibu asuhnya itu dan berjalan masuk ke dalam istana, sepeninggal Jalal, Maham Anga yang sedikit curiga dengan kedatangan prajurit tadi segera menghentikan Bhairam Khan yang saat itu juga hendak masuk ke dalam istana “Panglima Bhairam Khan, ada masalah apa ? Aku lihat Jalal sangat bahagia tapi kamu sendiri kelihatan tegang dan cemas” tanya Maham Anga “Sangat disayangkan karena kita telah kehilangan kerajaan bagian kita yang telah kami menangkan kemarin, dan itu semua karena perbuatan konyol Jalal”, “Kalau begitu, kami akan memberitahu Jalal tentang hal itu” Ratu Hamida hanya terdiam mendengarkan pembicaraan mereka berdua “Jika kamu mengabarkan hal ini padanya maka dia akan membunuh kamu, karena bagaimanapun juga Jalal telah melibatkan dirinya dalam bahaya, jadi kalau kamu ingin melibatkan dirinya dalam bahaya maka katakan saja padanya !” ujar Bhairam Khan lantang “Apakah kamu benar benar ingin melibatkan Jalal dalam bahaya ?”, “Jangan !” tiba tiba Ratu Hamida yang sedari tadi diam segera angkat bicara “Jangan katakan apapun pada Jalal, itu adalah perintah ku !” Bhairam Khan dan Maham Anga hanya saling berpandang pandangan “Aku mohon, pembicaraan ini hanya diantara kita bertiga saja” pinta Bhairam Khan sementara itu di kerajaan Ajmer Pratap berhasil menyingkirkan bendera Mughal dan menggantinya dengan bendera Mewar dengan perasaan bangga.  SINOPSIS MAHAPUTRA episode 249 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top