SINOPSIS BEINTEHAA episode 125 (19 Juni 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 125 (19 Juni 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Zubair memohon pada keluarga Surayya untuk mempercayainya kalau dirinya tidak merencanakan untuk membunuh Usman “Kamu itu memang ingin membunuh suamiku, tuan Usman karena dia mengetahui kamu sedang tidur dengan Aaliya dan mencoba untuk menyingkirkannya ! Pergi kamu dari sini !” bentak Surayya lantang “Baiklah, aku akan pergi dari rumah ini”, “Pak polisi bawa orang ini pergi dari sini !” ibu kandung Zubair tersentak dan memohon pada Surayya untuk tidak mengirimkan anaknya ke penjara karena dirinya yakin anaknya tidak membunuh siapapun namun Surayya tidak mengubrisnya dan menyuruh polisi untuk segera membawa Zubair pergi dari rumahnya “Aku tidak akan mengampuni musuh musuhku dan siapapun yang membantunya !” ibu kandung Zubair menangis tersedu sedu, sementara Shabana dan Ghulam mencoba untuk menenangkannya. 

Shabana dan Ghulam sangat sedih ketika teringat saat Surayya menampar Zubair dengan keras dan meminta polisi untuk memenjarakannya di dalam sel penjara “Saat ini bibi Surayya sedang gelisah dan mengkhawatirkan kondisi paman, jadi dia melakukan ini semua” Aayath berusaha untuk membuat kedua orangtuanya tidak begitu khawatir “Ayah, apakah kamu sudah mendapatkan tiket kereta api ?” tanya Shabana cemas “Aku tidak mendapatkannya tapi aku akan mencobanya lagi”, “Aku ingin bertemu dengan Zain sebelum kita pulang” tepat pada saat itu Aaliya menemui mereka dan berkata “Apa yang ingin ibu katakan ke Zain ?” Aaliya kemudian menceritakan pada kedua orang tuanya ketika Zain mendukungnya “Sekarang Zain telah mempercayai aku daripada dirinya sendiri” Ghulam dan Shabana sangat senang mendengarnya, tak lama kemudian ibu kandung Zubair menemui mereka dan berkata “Sekarang hidup anakku hancur sudah !” ujarnya sambil terus menerus menangis 

Di kantor polisi, inspektur polisi memberitahukan pada Zubair kalau sidang pengadilannya akan di lakukan hari ini dan pengacara yang membelanya adalah Rehan, pada saat yang bersamaan saat itu Rehan sedang menyiapkan sarapan pagi sambil menari nari bersama anak anaknya tiba tiba ponsel Rehan berdering “Ayah, angkat telfonnya ayah” Rehan akhirnya mengangkat telfonnya dan mulai ngobrol dengan seseorang di ujung sana tentang Zubair, sementara itu Zubair melihat kedatangan Aaliya yang sengaja datang untuk menemuinya di kantor polisi “Aalo, kenapa kamu kesini ? Apakah kamu sudah minta ijin sama Zain untuk datang ke sini ?”, “Belum, aku belum minta ijin” Zubair gelisah “Aaalo, lebih baik kamu pulang saja sebelumnya semuanya berantakan” pinta Zubair 

Rehan dan anak-anaknya sedang bersiap-siap. Rehan meminta anak-anaknya untuk mengucapkan selamat tinggal pada foto mendiang (almarhumah) ibu mereka. Anak-anak mengucapkan selamat tinggal kepada ibu mereka. Rehan juga mengatakan selamat tinggal dan mereka pergi dengan menggunakan skuter.

Di kantor polisi, Zubair memberitahu Aaliya "Aalo, aku telah mendapat seorang pengacara pemerintah untuk menangani kasusku dan namanya adalah ,,," belum juga Zubair selesai mengucapkan kalimatnya, tiba tiba Rehan memasuki kantor polisi dan berkata "Rehan Khan !"  Aaliya dan Zubair hanya melihatnya diam-diam "Aku ingin berbicara dengan klienku sendiri" ujar Rehan, Aaliya kemudian pamit dan berkata "Aku harus pulang, masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan, jadi aku harus pergi sekarang" Zubair bertanya "Aalo, apakah kamu percaya kalau aku yang membunuh tuan Usman ? aku tahu kalau kamu sangat mengagumi tuan Usman dan kalau kamu percaya, maka aku akan hancur" Rehan segera menyela pembicaraan mereka "Maaf, jika kita ketinggalan sidang kali ini, maka tak tahu lagi kapan kita akan mendapatkan tanggal berikutnya" Aaliya akhirnya pamit dan meminta Zubair untuk mengurus dirinya sendiri dan segera pergi dari sana.


Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Zain memberitahu Usman bahwa polisi kemarin malam menangkap Zubair atas tuduhan mencoba untuk membunuhnya. Dia tidak percaya Zubair bisa melakukannya, tetapi jika ia adalah pelakunya, maka ia tidak akan membiarkan dia lari dengan mudah. Dia mengatakan Aaliya harus menunggu nya dan akan pergi dan bertemu dengannya.
Shaziya melihat Aaliya datang dari luar dan bertanya darimana ia berasal. Zain datang dan mengatakan ia mengirim nya keluar dan mengatakan itu adalah masalah pribadi mereka. Dia bertanya pada malika-e zain mengapa dia mengambil begitu banyak waktu dan membawanya dari sana. Shaziya kata Zain menyelamatkan selalu Aaliya ketika dia mencoba untuk menjebak Aaliya. Nafisa mengatakan dia harus mengatakan yang sebenarnya. Shaziya mengatakan dia bisa mencari tahu ketika seseorang mengatakan kebohongan.

Rehan mempelajari kasus Zubair dan mengatakan ia membenci kebohongan dan meminta Zubair untuk mengulanginya. Zubair mengulanginya. Rehan meminta dia mengatakan yang sebenarnya sekarang. Zubair menjelaskan kepadanya seluruh kejadian.


Zain dan Aaliya ampai di kamar mereka. Yahi doobe din mere..yahi hote hain sawere ... .. lagu bermain di latar belakang. Mereka berdua saling memandang sambil tersenyum. Aaliya bertanya apakah ia tidak ingin tahu kemana mana dia pergi. Zain mengatakan dia harus pergi untuk bertemu Ghulam dan Shabana, bahkan ia ingin bertemu dengan mereka. Aaliya mengatakan dia akan pergi menemui Zubair lalu Zain sedih mendengar itu.
Bagikan :
Back To Top