SINOPSIS BEINTEHAA episode 122 (16 Juni 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 122 (16 Juni 2014)  Usman terjebak didalam Lift, Liftnya amburk, Usman terjatuh dan pingsan, Dipesta, Zain berteriak memanggil “Ayah, lalu dia berlari, Aaliya mengikutinya, Didalam Lift Usman tidak sadarkan diri,
Diluar, Aaliya bertanya pada Zain “apa yang terjadi Zain, Zain mengatakan “aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada ayah, pada saat itu, Zain mendapat telepon dari Usman, Aaliya menjawab teleponnya, Aaliya kaget mendengarnya, ternyata yang menelpon itu adalah Fahad, dirumah, Fahad memberitahu Surayya tentang kecelakaan Usman, Surayya kaget mendengarnya, dia mulai menangis dan berteriak “Usman,

Usman dibawa ke rumah sakit dengan darah yang begitu banyak di seluruh tubuhnya, seluruh keluarganya mengikutinya, Dokter membawanya ke ruang operasi, sementara keluarganya menunggu di luar, lagu Ye akhri Alvida na ho mengalun, Surayya teringat saat saat bersama Usman, Fahad dan anggota keluarga yang lain juga teringat saat saat bersama Usman,

Perawat meminta Fahad untuk mengambil enam unit darah untuk Usman, Fahad berjalan untuk mengambilnya, Zain yang merasa sedih duduk di kursi, dia hanya diam, Aaliya mencoba untuk menghiburnya, Aaliya meminta Zain untuk kuat dan tabah, Zain melihat Aaliya menangis, dia menyeka air matanya dan mengatakan “tidak ada yang akan terjadi pada paman, karena dia adalah seorang superman, kemudian Zain meminta Aaliya untuk pergi dan menenangkan Surayya, Aaliya mencoba untuk menghibur Surayya, Aaliya memintanya untuk percaya pada Tuhan, Surayya tidak menoleh pada Aaliya, kemudian Shaziya menghampiri mereka dan mengatakan “ayah adalah suami ibu, jelas bagi ibu untuk khawatir, Zain mengatakan “kita harus kuat dan tabah, Aaliya yang telah mengajariku,
Dirumah, Aroob, Sana, dan Saif bertanya pada Nafisa “apakah kakek akan segera sembuh, Nafisa mengatakan “kakek akan sembuh, Sana bertanya “apakah kita harus berdoa pada Tuhan, Nafisa mengatakan “kalian harus berdoa, dan Tuhan pasti akan mendengarkan doa-doa kalian, kemudian mereka berdoa,

Dirumah sakit, Pintu ruang operasi terbuka, dokter keluar, Zain bertanya tentang Usman, Dokter mengatakan “karena terjatuh, tulang belakang Usman terluka dan kita harus menunggu selama 24 jam, Shaziya mengatakan “jika ayah tidak pergi ke kantor, kecelakaan ini tidak akan terjadi, kita akan merasa hancur jika sesuatu terjadi pada ayah, mendengar itu, Surayya teringat ketika Aaliya memaksa Usman untuk pergi ke kantor, Shaziya mencoba untuk mempengaruhi Surayya, menuduh Aaliya atas kecelakaan Usman, Surayya mengatakan “jika sesuatu terjadi pada Usmaan, aku akan…..... Fahad yang mendengar tuduhan itu memintanya untuk berhenti Overacting, karena Usman tidak akan menyukainya, Surayya mengatakan “Usman adalah suamiku, aku tidak sedang overacting, Fahad meminta Surayya untuk berdoa, Surayya merasa marah dan pergi menjauh,

Zain bertanya pada dokter tentang Usman, Zain juga bertanya “apakah aku bisa bertemu, Dokter mengatakan “kondisinya sangat kritis, aku tidak bisa membiarkan siapa pun melihatnya, lalu dokter itu pergi, Zain sedih mendengarnya, Aaliya menghampiri Zain dan mengatakan “aku akan shalat, kita harus berdoa untuk ayah, hari ini adalah malam Shab-e-Baraath,
doa hari ini akan didengar tanpa disadari, lalu Aaliya pergi,
 
 Zain melihat seorang anak perempuan yang mengucapkan selamat hari ayah pada ayahnya yang sedang sakit, anak itu juga memeluknya, Zain tersenyum melihatnya, dia ingat ketika dokter mengatakan kalau Usman sedang berada diruang ICU, kemudian dia pergi,
Fahad dan Aaliya sedang berdoa untuk Usman, Surayya yang ada disana bertanya pada Shaziya “Zain ada dimana?, disisi lain, Zain berusaha naik dari pipa untuk masuk melalui jendela, dia memasuki ruangan ICU tempat Usman dirawat, dia melihat Usman yang tidak sadarkan diri, Zain mengatakan “orang-orang mengatakan buruk tentang ayah, tapi mereka tidak tahu berapa berani ayah, Aayah, aku belum tumbuh, aku belum bisa berjalan sendiri, aku masih membutuhkan ayah untuk membantuku berjalan, Zain memegang tangan Usman dan menangis, Zain mengatakan “aku mencintai mu, ayah, Aaliya mengatakan kalau aku adalah pahlawan, tapi pahlawan ku adalah ayah, ayah adalah superhero ku, Dokter mengatakan 12 jam sangat penting, tapi aku tidak percaya pada mereka, Aaliya memintaku berdoa, dia meletakkan sebuah kertas yang ditulis Aaliya di dekat Usman, Zain mulai membacanya, Fahad, Aaliya dan anak-anak juga berdoa untuk Usman,
SINOPSIS BEINTEHAA episode 123

Bagikan :
Back To Top