SINOPSIS MAHAPUTRA episode 226 (17 Juni 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 226 (17 Juni 2014) by. Sally Diandra Di kerajaan Mewar, nampak Raja Udai Singh sedang merenung di kamarnya seorang diri sambil memikirkan ucapan Raja Maldev Singh dan ucapan Ratu Bhatyani, saat itu kondisi kamar Raja Udai Singh remang remang cenderung gelap, Ratu Jaiwanta merasa prihatin dengan keadaan suaminya, Ratu Jaiwanta menghampirinya seraya bertanya “Rana Ji, kenapa kamu duduk di dalam ruangan yang gelap seperti ini ?”, “Aku telah membuat Rajputana dalam bahaya, Maharani Jaiwanta ,,, bagaimana aku bisa menunjukkan wajahku sendiri di hadapan semua orang dan tidak ada satupun kerajaan tetangga kita yang mau menolong kita” ujar Raja Udai Singh sedih, tepat pada saat itu Pratap juga masuk dalam ruangan tersebut “Jangan khawatir, ayah ,,, tersisa 3 kerajaan yang lain yang mungkin akan membantu kita” ujar Pratap penuh semangat “Lihat, Maharani Jaiwanta ,,, anakku tetap membantuku di saat saat yang sulit” Ratu Jaiwanta hanya tersenyum “Aku juga meminta dukunganmu, ayah ,,, aku akan menemukan caranya dengan bantuanmu” sela Pratap “Pergilah dan undang semua Samant, aku ingin berdiskusi dengan mereka” Pratap pun segera berlalu setelah mendapat perintah ayahnya, sepeninggal Pratap, Raja Udai Singh berterima kasih pada Ratu Jaiwanta “Aku pikir semua kejadian ini karena kutukan dari Ajabde” ujar Ratu Jaiwanta 

Sementara itu di kerajaan Bijolia, Ajabde meminta pada ibunya kalau dirinya ingin pergi untuk bertemu dengan Phool “Ajabde, dia itu sekarang bukan teman kamu lagi karena dia sudah menghina kamu, kamu tidak boleh pergi ke Marwar dan ini adalah perintah ibu !” ujar Ratu Hansa Bai tegas, sementara itu di kerajaan Marwar, Phool sedang memikirkan tentang peristiwa yang dialaminya barusan, saat itu Raja Maldev Singh sedang mempersiapkan peperangan ketika Phool menghampirinya “Maafkan, kakek, nak ,,, kakek telah melakukan kesalahan padamu, kakek lupa tentang perasaanmu” ujar Raja Maldev Singh “Kakek, berjanjilah padaku, kalau kakek tidak akan menyakiti pangeran Pratap” Raja Maldev Singh teringat pada ucapan Raja Udai Singh, kemudian Raja Maldev Singh tidak mau berjanji 

Pada saat yang bersamaan, Hakimpur, Hajipur dan Raja Hisar datang ke kerajaan Ajmer untuk bertemu dengan Raja Ajmer namun mereka segera di tangkap oleh pasukan Mughal yang telah menguasai kerajaan Ajmer “Sekarang Ajmer ada di bawah kekuasaan kami dan bukan hanya Ajmer saja tapi semua kerajaan terdekat juga sudah ada berada di bawah kekuasaanku juga !” ujar Jalal lantang “Sekarang kamu bisa menyelamatkan dirimu dari apa yang telah terjadi pada kerajaan yang lain, kamu tidak akan selamat dariku, itu akan sangat buruk buat kamu !” ancam Jalal “Tapi aku akan mengampuni kamu kalau kamu mau bekerja sama, kamu tinggal mengirimkan sebuah surat ke Mewar bahwa kamu akan mengirimkan pasukanmu ke Mewar tapi pada kenyataannya nanti kamu tidak mengirimkan pasukanmu “Tidak ! Kami tidak akan melakukan hal itu !” ujar mereka “Kendalikan ucapanmu di depanku ! Karena kalau tidak itu akan menyakitkan untukmu !” bentak Jalal 

Sementara itu Ratan Singh yang di masukan ke dalam peti kaca ternyata mampu melarikan diri dan bergegas keluar dari gua di mana dirinya di tempatkan disana, namun ketika hendak melarikan diri, pasukan Mughal melihatnya dan langsung mengejarnya, Ratan Singh lari sekencang mungkin menghindari pasukan Mughal yang hendak menangkapnya, sementara itu di kerajaan Ajmer, Jalal sedang berdiskusi dengan orang orang kepercayaannya “Kita akan mengirimkan pasukan kita ke perayaan Johar, kemudian kita akan menangkap seluruh Mewar, 

Di dalam hutan, Ratan Singh masih terus berlari menghindari kejaran pasukan Mughal, hingga akhirnya sampailah di tepi sungai, sebuah jalan buntu baginya karena dari berbagai penjuru, pasukan Mughal mulai mendekat ke arahnya untuk menangkapnya, Ratan Singh bingung dan tanpa pikir panjang, demi menyelamatkan dirinya, Ratan Singh segera mencebur ke dalam sungai tersebut dan tenggelam di dalam sungai, prajurit tidak melihat tubuh Ratan Singh menyembul di sungai, prajurit langsung pergi dari sana, sementara itu di tempat Gurudev, Gurudev dan Rana Khetaa sedang mengajarkan ilmu memanah pada anak didiknya, sementara murid yang lain belajar ilmu bela diri di tepi sungai, tak lama kemudian salah satu murid melihat ada seseorang mengapung di sungai, mereka segera berlarian ke sana untuk menyelamatkan orang yang tenggelam tersebut. 

Di kerajaan Mewar, Raja Udai Singh memerintahkan prajuritnya untuk pergi ke kerajaan Bijolia, namun Pratap meminta dirinya saja yang kesana “Ayah, biar aku saja yang ke Bijolia, aku akan bicara dengan Raja Mamrat Ji” namun Raja Udai Singh tidak mengijinkan Pratap pergi, tepat pada saat itu Rawat Ji mengabarkan kalau Jalal sudah menduduki kerajaan Ajmer dan kerajaan Alwar SINOPSIS MAHAPUTRA episode 227 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top