SINOPSIS BEINTEHAA episode 67 (31 Maret 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 67 (31 Maret 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Zain sedang berfikir siapa yang telah mengubah surat itu sambil melepas jasnya dikamarnya, kemudian Aaliya mengambil jas Zain sementara Zain duduk di sofa, tepat pada saat itu Fahad, kakak Zain menghampirinya dan berkata “Aku yang telah menukarnya” Aaliya dan Zain tertegun dengan kemunculan Fahad yang tiba tiba dikamar mereka “Aku tidak tahu kenapa ibu sangat marah pada Aaliya” ujar Fahad sambil memberikan surat Aaliya ke Aaliya “Ibu juga tidak menyukai kedua orangtuaku juga” sela Aaliya “Ibu memang tidak seperti orang Bhopal lainnya” timpal Zain “Aaliya kamu harus memberikan sedikit waktu untuk ibu agar bisa mengerti tentang kamu dan aku mewakili ibuku meminta maaf padamu” ujar Fahad lagi “Tidak usah berfikiran seperti itu, kak”, “Kalau begitu kita akan bertemu saat sarapan pagi nanti” ujar Fahad kemudian berlalu dari sana, 

Sepeninggal Fahad, Zain bertanya pada Aaliya “Bagaimana bisa kamu mendapat ide untuk meninggalkan aku ?” Aaliya teringat akan ucapan Surayya tapi tidak mengutarakannya pada Zain “Apakah ibu yang menyuruh kamu untuk pergi ?” Aaliya masih terdiam seribu bahasa dan ketika Aaliya hendak pergi, Zain langsung menyambar tangannya dan mendekat kearah Aaliya sambil berbisik ditelinga Aaliya “Aaliya, kamu masih ingat kan dengan janji yang kita buat di stasiun kereta tadi, kalau kita tidak boleh menyembunyikan apapun satu sama lain” Aaliya berbalik dan menatap ke arah Zain “Kamu benar, Zain ,,, dan aku minta kamu berjanji untuk tidak menanyakan pada ibu tentang hal ini” pinta Aaliya “Kamu itu seperti pemain sinetron saja yang selalu meminta aku berjanji” Aaliya langsung mengangkat tangan Zain dan diletakkannya di kepala Aaliya “Berjanjilah padaku, Zain”, “Baiklah, aku berjanji aku tidak akan menanyakan hal ini pada ibu dan aku juga telah memberitahukan ibu kalau ini adalah pertarunganku dengan kamu saja” ujar Zain 

Keesokan harinya seluruh anggota keluarga sedang menikmati sarapan pagi mereka “Aku perhatikan, sejak kalian menikah Aaliya tidak tidak pernah pergi keluar, seharusnya kalian berdua pergi ke suatu tempat dan menikmati suasana disana” ujar Usman “Lalu bagaimana dengan konferensinya, ayah ?” sela Zain “Konferensinya di tunda, Zain ,,, jadi hari ini kita bebas” timpal Fahad “Heei, bagaimana kalau kita pergi piknik ?” semua orang menyetujui ide Fahad “Zain mungkin malu pada dirinya sendiri sehingga dia tidak mengajak aku keluar sampai sekarang” ujar Aaliya lirih “Kalau begitu, Zain ajak Aaliya keluar !” pinta Usman namun Surayya menginterupsi pembicaraan mereka tapi Usman kembali menyanggah “Biarkan saja, biarkan mereka menikmati hari mereka hari ini” ujar Usman “Tapi kemana kami harus pergi ?”, “Aku tahu ! Ada sebuah resort yang bagus di Alibagh” ujar Fahad, Usman langsung menyuruh Zain dan Aaliya untuk pergi mengecek resortnya dulu lalu mereka akan menyusulnya kemudian 

Setelah bersiap, Aaliya dan Zain turun dari kamar mereka di lantai atas dan menemui Usman dan Fahad “Kenapa kalian masih ada disini ?” tanya Usman, kemudian Fahad memberikan tiket pada mereka berdua “Kak, aku akan menelfon kamu kalau aku tidak bisa menemukan rute jalannya ya”, “Tenang, ponselku selalu ada bersamaku, kamu bisa menelfon aku kapan saja” ujar Fahad “Sudah sekarang kalian pergi” tak lama kemudian Aaliya dan Zain pergi berdua dengan mobil Zain, sepeninggal Zain dan Aaliya, Shaziya menghampiri suami dan ayah mertuanya itu dan bertanya “Fahad, mereka pakai mobil yang mana ?”, “Zain dan Aaliya sudah pergi dan itu semua hanyalah rencanaku dan ayah agar menyuruh mereka pergi berdua” ujar Fahad tanpa menggubris pertanyaan istrinya, kemudian berlalu dari sana bersama Usman, Shaziya merasa geram dan berkata pada dirinya sendiri “Awas kamu Fahad ! Aku akan melaporkan semua ini sama mami !” 

Di tepi kolam renang, Rizwan sedang menelfon Aayath yang saat itu sedang masak di dapur “Aayath, coba tebak siapa yang menelfon ?” tiba tiba Gowhar mendekati Rizwan sambil berlari dan hampir saja jatuh ke kolam renang, untung saja Rizwan memeganginya, Gowhar sangat senang dan berkata “Rizwan, Kak Zain dan kak Aaliya sudah pergi piknik dan sebentar lagi kita juga akan pergi kesana”, “Aku sedang tidak enak badan dan lagi aku harus mengadakan perjalanan bisnis selama 3 sampai 4 hari” di ujung sana Aayath hanya mendengarkan pembicaraan mereka berdua “Lalu kapan kamu akan kembali ?”, “Aku mungkin tidak akan kembali dan aku akan pulang ke rumahku karena Zain sudah sembuh sekarang” tepat pada saat itu Nafisa menghampiri mereka dan bertanya “Jadi kamu mau pulang ke rumah, Rizwan ?” Gowhar jadi kikuk ketika bertemu dengan kakak Rizwan itu, diapun langsung meninggalkan mereka berdua “Rizwan, apakah kamu lupa bagaimana Shaziya mengacaukan kehidupanku ? Aku ingin kamu mengkhianati Gowhar !” di ujung sana Aayath masih mendengarkan pembicaraan Nafisa dan Rizwan melalui ponselnya 

Sementara itu Zain dan Aaliya sedang dalam perjalanan mereka ke resort dengan menggunakan mobil Zain, Zain mengira kalau dirinya telah salah arah dan meminta Aaliya untuk menelfon resort tersebut dan mengeceknya, Aaliya yang diminta untuk menelfon malah asyik menikmati perjalanan tersebut, Aaliya juga melihat seorang penjual es tebu dan ingin meminumnya tapi Zain tidak mau menghentikan mobilnya, Zain terus menyuruh Aaliya untuk menelfon resort yang akan mereka tuju, hingga tiba tiba ban mobil Zain kempes, akhirnya Zain menghentikan mobilnya “Dimanapun kalau kamu bersama aku, selalu saja ada kejadian buruk yang terjadi” ujar Zain sambil menelfon Fahad, sementara di rumah, Fahad dan Usman hanya melihat ponsel Fahad yang berdering namun tidak diangkatnya ponsel tersebut, begitu pula ketika Zain menelfon Usman, mereka juga hanya melihat ponsel Usman berdering, rupanya mereka berdua sudah sepakat untuk tidak mau diganggu oleh Zain atau Aaliya 

Di tengah jalan, Zain semakin geram karena tidak ada seorangpun yang mau mengangkat telfonnya “Zain, apakah ayah atau kak Fahad akan datang kesini untuk mengganti ban mobilnya ?” , “Diam dulu, Aaliya ! Jangan ganggu aku !” ujar Zain kesal “Apakah kamu tidak tahu bagaimana caranya mengganti ban mobil ? Ingat Zain dengan janji kita !” tanya Aaliya “Iyaa, iyaa ,,, aku memang tidak bisa mengganti ban mobil ! Lalu apakah kamu tahu ?” ejek Zain “Aku tahu ! Tapi aku ingin minum es tebu dulu !” ujar Aaliya, tepat pada saat itu seorang pria sedang mengendarai sepedanya melintas kearah mereka, Zain segera menghentikannya dan bertanya tentang toko ban mobil “Ada tapi letaknya 6 km dari sini” ujar pria itu “Kalau warung es tebu berapa kilometer ?” sela Aaliya “Cuma 2 km dari sini” Aaliya kemudian membujuk Zain untuk mengantarnya kesana terlebih dulu, setelah itu dia akan mengganti ban mobilnya, 

Akhirnya Zain meminjam sepeda pria itu dengan membayar 100 rupee, mereka berdua kemudian bersepeda menuju warung es tebu, Aaliya membonceng di depan, sedangkan Zain yang mengendarai, sepanjang perjalanan Aaliya melirik ke arah Zain yang tampak serius mengendarai sepeda tersebut, sementara Aaliya tersenyum senang, hingga akhirnya mereka sampai juga di warung es tebu, Aaliya langsung memesan 2 gelas es tebu, ketika hendak meminumnya, Zain berkata “Aaliya, aku rasa gelasnya kotor” Aaliya segera mengelapnya dengan selendang yang dikenakannya hingga bersih, kemudian mereka berdua meminumnya hingga habis “Hmmm yuummyyy !” ujar Aaliya sambil menuangkan tetesan terakhir di gelas, hal ini mengingatkannya akan warung es tebu di Bhopal, setelah puas meminum es tebu, Aaliya dan Zain kembali bersepeda menuju ke mobil mereka SINOPSIS BEINTEHAA episode 68 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top