SINOPSIS BEINTEHAA episode 38 (19 February 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 38 (19 February 2014) by. RS  Aaliya sedang membaca koran sambil minum teh, dia tidak melihat berita tentang dia, sekilas dia melihat keluar jendela dan dia melihat Zain sedang berenang, setelah selesai berenang, Zain melihat Aaliya sedang memandanginya dai jendela, Zain teringat akan kata-kata Aaliya yang mengatakan kalau Zain bukanlah pria yang ada dimimpinya, merasa marah, Zain mengatakan “jika dia tahu kalau aku bukanlah manusia yang ada dimimpinya, mengapa dia mau menikah denganku, aku akan bertarung dengannya seperti sebelumnya, akan bertarung dengan dia mulai dari besok,

Aaliya pergi dari jendela dan kembali membaca koran, tak lama Zain memasuki kamar, melihat Zain masuk, Aaliya meletakkan Koran itu dikursi dan pergi untuk membereskan pakaiannya, Zain menatap Aaliya dan punya rencana, Zain membuka baju handuknya dan mengganti pakaiannya dihadapan Aaliya, melihat itu Aaliya berbalik badan dan berkata dalam hatinya “dia sungguh tidak tahu malu, setidaknya dia bicara dulu sebelum mengganti bajunya, dengan begitu aku akan pergi keluar, setelah selesai memakai pakaiannya, tiba tiba Zain mendapat telapon dari Rizwan, Rizwan mengatakan “semua teman mu dan pacar mereka adalah penggemar dari Aaliya, aku juga turut senang untuk mu sekarang, kau tidak akan bisa mendapatkan gadis yang lebih baik daripada Aaliya untuk mu, mendengar itu Zain marah dan menutup teleponnya, 

kemudian Zain membaca koran, Aaliya yang sedang sibu membereskan pakaiannya tiba tiba melihat berita tentang dia dan Zain di koran itu, dia terkejut melihatnya, dia menghempiri Zain dan mengambil Koran itu dari Zain dan membacanya, Aaliya teringat akan kata kata Zain yang menggangunya, Aaliya juga teringat ketika Zain bertemu dengan fotografer, dia berpikir kalau Zain meminta fotografer itu untuk menerbitkan beritanya, Aaliya marah pada Zain dan membuangkan koran itu dihadapan Zain, Aaliya mengatakan “bagaimana kau bisa melakukan hal itu, Zain bertanya “ada apa dengan mu, Aaliya menunjukkan foto itu pada Zain, melihat itu Zain terkejut, 

Dibawah, Shaziya melihat surat kabar, dia senang melihatnya, dia bertanya pada Surayya “apakah ayah sudah melihatnya? Surayya mengatakan “belum, tapi dia akan segera melihatnya, tak lama Nafisa datang dan menyapa Surayya, Surayya bertanya “Nafisa, apakah kau sudah melihat surat kabar?, Nafisa mengatakan “Ya, bu, Shaziya mengatakan “aku yang mengambil gambar itu kemarin, merasa senang Surayya mengatakan “Shaziya akan membantu ku untuk memisahkan Zain dan Aaliya,

dikamar, Zain berkata pada Aaliya “aku tidak melakukan itu, aku hanya melihat foto yang ada di kamera fotografer itu dan menghapusnya, Aaliya tidak percaya pada Zain, dia bertanya “apakah kau sudah menghapusnya?, kalau kau sudah menghapusnya, maka bagaimana foto itu bisa diterbitkan, dan ingat, hanya kau yang tahu tentang gaun ku yang terbuka, Aaliya menuduh Zain lalu mengatakan “kau sungguh menjijikkan, Zain mengatakan “berpikirlah apa pun yang bisa kau pikirkan, kau salah Aaliya, Aaliya mengatakan “aku tahu kalau kau memang lemah, tapi aku tidak tahu kalau kau begitu rendah dengan melakukan semua ini, aku tidak akan merasa takut, dan meninggalkan mu dengan begitu mudah, lalu Aaliya mengambil Koran itu dan mengatakan “aku akan melihatkan ini pada Paman, lalu Aaliya bergerak untuk pergi, tapi Zain mengatakan “pergilah dan beritahu paman mu, aku tidak melakukan apa-apa, jadi aku tidak akan takut, mendengar itu lalu Aaliya pergi, Zain memanggil manggil Aaliya, tapi Aaliya tidak mendengarkannya, tak ada cara lain, Zain menelpon Surayya dan menginformasikan tentang foto itu, tapi Surayya mengatakan “ini baru berita yang besar, foto Aaliya ada dikoran, ibu akan melihatnya dan menunjukkannya pada ayah mu, merasa khawatir Zain mengatakan “jangan bu, jangan menunjukkan Koran itu pada ayah, Surayya mengatakan “jangan khawatir Zain, ibu akan melakukan sesuatu,

Aaliya menelpon kantor surat kabar dan mengatakan “aku akan menuntut kalian karena telah menerbitkan foto ku, penerbit itu mengatakan “tapi Zain sendiri yang memberikan foto itu, mendengar itu Aaliya teringat akan kata kata Zain yang mengatakan kalau dia tidak melakukannya, Aaliya semakin marah, lalu kembali berjalan,

Di Bhopal, Aayath sedang Chatting dengan pacarnya, tiba tiba dia melihat Shabana datang, dia langsung menutup laptopnya, Shabana mengatakan “mengapa kau Chatting lagi, mengapa kau menutup laptopnya, sekarang kau telah berubah, Aayath mengatakan “tidak ibu, aku masih sama seperti yang dulu, apakah ibu tidak percaya padaku, Shabana mengatakan “aku percaya padamu, tapi tidak dengan pertambahan usiamu, Aayath bertanya “ketika kakak Aaliya seusia ku, mengapa ibu tidak meragukannya, Shabana mengatakan “karena Aaliya adalah anak yang patuh, tapi kau tampaknya telah berubah dengan perilaku mu yang sekarang, kau harus berkonsentrasi pada pelajaran, Aayath mengatakan “ibu tidak perlu khawatir, tiba tiba Aayath melihat kartu hari valentinenya yang berada di bawah bantal, dia merasa khawatir, lalu bel pintu berdering, Aayath meminta Shabana untuk pergi melihatnya, lalu Shabana pergi, setelah Shabana pergi, Aayat menyembunyikan kartu itu,

Di Mumbai, Chandbibi menyajikan sarapan pada Usman dan mengatakan “Aaliya yang menyiapkan sarapan ini, Usman senang mendengarnya, Chandbibi mengatakan “Aaliya datang ke dapur pukul 7 pagi, Usman mencium harum makanan itu dan mengatakan “aku mencium bau makanan ini seperti makanan buatan ibuku, rempah-rempah yang sama, Aaliya pasti belajar dari Shabana dan Shabana telah mempelajari ini dari ibu kami, Surayya, Nafisa dan Shaziya yang yang melihat dari kejauhan tidak senang mendengarnya, Chandbibi mengatakan “Ya, tak lama Aaliya datang lalu menyapa Usman dan Chanbibi, Aaliya mengatakan “paman telah memuji ku untuk makanan, Usman bertanya “mengapa kau terlihat tegang, apa yang terjadi,

Aaliya yang sambil memegang koran mengatakan “aku ingin bicara dengan paman, penting, dari jauh Nafisa meminta Surayya untuk menghentikan Aaliya, Shaziya mengatakan “jangan menghentikannya, Surayya mengatakan “Shaziya benar, biarkan Usman tahu, 

Usman bertanya pada Aaliya |mengapa kau ragu-ragu, sementara dikamar, Zain terihat sangan khawatir, dia berjalan mondar mandir, 

Usman bertanya pada Aaliya “apa yang ingin kau katakana, katakana lah, jangan takut, Aaliya mengatakan “aku ingin melakukan apa…waktu…., tapi hari ini, belum selesai Aaliya bicara tiba tiba bel pintu berdering, mendengar itu, Chandbibi mengatakan “pasti orang orang datang untuk melihat Aaliya, aku akan membuka pintu, lalu dia pergi, 

Shaziya meminta Surayya untuk menghentikan Aaliya, Shaziya mengatakan “orang lain belum datang, kita hanya akan melihat hiburan kecil, tapi jika ayah melihat foto itu diantara para tamu, maka itu akan menjadi hiburan yang besar, mendengar itu Surayya pergi dan bertanya pada Aaliya “apa yang kau lakukan di sini, para tamu akan datang, kau harus pergi untuk bersiap-siap, Usman setuju dengan Surayya, dia juga meminta Aaliya untuk bersiap-siap, dan mengatakan “kita akan bicara nanti, lalu Aaliya pergi, tak lama para tamu datang, Chandbibi mempersilahkan mereka untuk duduk,

Di Bhopal, Shabana mendapat kiriman dari Mumbai, Shabana membuka dan melihat foto Aaliya yang gaunnya sedang terbuka, dia menjadi tegang, 

Di Mumbai, Zain terlihat sedang berdiri diam, dia memikirkan sesuatu, melihat itu Aaliya menghampirinya dan mengatakan “santai saja, foto sudah ada di koran, aku tidak akan yakin kalau kau tidak bersalah dengan berpura pura tegang, jika kau bisa melakukan sesuatu yang rendah seperti itu hanya untuk mengusir ku, kau salah, aku tahu untuk menyesuaikan diri ku sekarang, aku tidak peduli tentang keluarga mu dan kau sama sekali, aku adalah menantu dirumah ini dan aku tahu bagaimana untuk melindungi martabat karena aku tahu kalau aku tidak bersalah, lalu dia pergi, Zain hanya diam mendengarkan kata-kata Aaliya,

Surayya, Nafisa dan Shaziya menemui para tamu, Para tamu memuji Surayya karena telah memanggil mereka kembali setelah peristiwa acara Valima, Surayya mengatakan “aku berpikir kalau Aaliya tidak bersalah, salah satu dari mereka mengatakan “Aaliya sangat beruntung karena memiliki ibu mertua seperti mu, tak lama Surayya memberi tanda pada Shaziya, melihat itu Shaziya menjatuhkan sebuah koran, salah satu tamu mengambil Koran itu dan bertanya tentang foto Aaliya, Surayya dan Shaziya mulai menjalankan rencana mereka, mereka pura pura terkejut melihatnya, tak lama Usman datang, Surayya langsung menunjukkan Koran itu pada Usman, Usman terkejut melihat koran itu, Surayya mengatakan “kau membaca koran lebih awal dari kami, mengapa kau tidak mengatakan itu pada ku, kalau kau memberitahu kami maka para tamu tidak akan melihat ini, Para tamu mulai bergosip tentang Aaliya, mereka mengatakan “apa yang tidak mereka lihat pada diri Aaliya, mereka mulai berbicara tentang pola asuh yang salah pada Aaliya, mereka juga mengatakan “Aaliya sama sekali tidak peduli pada status Usman,

tiba tiba Aaliya datang, Aaliya mengatakan “meskipun foto itu terlihat skandal, tapi tidak ada gadis yang ingin dirinya berada dalam situasi seperti itu, dan hal ini dapat terjadi pada siapa saja, aku tahu kalau itu sangat memalukan, Para tamu mulai memarahi Aaliya dan mengatakan “Aaliya sangat nakal, Mereka berkata pada Usman “kau telah salah karena telah menerima Aaliya sebagai menantumu,

tiba tiba Zain datang dan membela Aaliya, Zain mengatakan “itu bukan kesalahan Aaliya, gaun Aaliya begitu karena aku, SINOPSIS BEINTEHAA episode 39
Bagikan :
Back To Top