SINOPSIS BEINTEHAA episode 65 (27 Maret 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 65 (27 Maret 2014) by. Sally Diandra Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Aaliya sedang duduk di meja kerjanya di dalam kamar sambil teringat kata kata Surayya yang memintanya untuk membebaskan Zain dari pernikahannya, Aaliya juga teringat ucapan Zain yang akan mengirimnya pulang ke Bhopal, Aaliya kemudian menulis sebuah surat untuk Zain, saat itu Zain masih tertidur pulas, setelah selesai menulis surat, Aaliya menaruhnya di atas tempat tidur, di sebelah Zain. Cukup lama Aaliya memperhatikan Zain yang tertidur seperti bayi, Aaliya bahkan sempat merapikan selimut Zain hingga tangannya terjepit oleh tangan Zain ketika Zain merubah posisi tidurnya, namun perlahan Aaliya bisa membebaskan tangannya dari jepitan tangan Zain, tak lama kemudian Aaliya keluar kamar sambil membawa kopernya, saat itu hari sudah malam, keadaan rumah tuan Usman sangat sepi, semua orang telah merajut mimpi mereka masing masing, tidak ada yang menyadari kepergian Aaliya dari rumah mewah tersebut, tiba tiba ketika Aaliya hendak turun, sejenak Aaliya berhenti dan melihat foto Zain bersama kakaknya, Fahad yang tertempel di dinding dengan senyum mereka yang mengembang, Aaliya teringat semua kenangan yang pernah di laluinya bersama Zain, kemudian Aaliya melanjutkan langkahnya kembali turun ke bawah, di ruang tengah, Aaliya berhenti, bayangan masa lalu ketika dirinya menikah dengan Zain dan semua kenangan indah dan pahit yang pernah dialaminya selama berada di rumah itu, berputar dalam benaknya seperti menonton sebuah film, Aaliya menangis kdetika mengingat semua itu kemudian segera berlalu meninggalkan Barkath Villa. 

Tak lama kemudian Zain terbangun dari tidurnya dan sempat meracau tidak karuan sambil memanggil nama Aaaliya, namun sepi tidak ada jawaban, Zain kemudian menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar, Zain mengira Aaliya ada didalam kamar mandi, Zain menggedor gedor pintu kamar mandi, namun tetap tidak ada jawaban, Zain tidak peduli dengan semua itu dan bergegas kembali ke tempat tidurnya sambil berkata “Mungkin dia sedang ke dapur untuk mengambil air putih” ujar Zain yang tiba tiba merasa ada selembar kertas diatas tempat tidurnya, Zain kemudian mulai membacanya. 

Dalam surat itu Aaliya mengatakan kalau dirinya akan keluar dari kehidupan Zain dan Aaliya telah menulis jadwal yang sudah di tempelnya didinding, sehingga Zain bisa dengan mudah menjalankannya, Aaliya meminta Zain agar jangan menjadi Zain yang dulu lagi, Aaliya juga berdoa pada Allah SWT agar memberikan Zain kebahagiaan yang pantas dia dapatkan. Selesai membaca surat Aaliya, Zain termenung dan teringat ketika dirinya mengejek Aaliya untuk meninggalkannya dan pergi ke Bhopal, Zain baru menyadari kalau Zain kehilangan Aaliya, Zain baru menyadari kalau Aaliya sebenarnya sangat perhatian padanya, bergegas Zain langsung bangun dari tempat tidurnya dan mulai menelfon bandara dan stasiun kereta api untuk mencari tahu waktu pemberangkatan ke Bhopal, ternyata Zain mendapatkan informasi dari stasiun kereta api kalau 30 menit lagi kereta api tujuan Bhopal akan segera berangkat, tanpa berfikir lagi, Zain segera mengganti bajunya dan segera berlari menuju ke stasiun kereta api, semua kenangan tentang Aaliya ketika merawat dirinya pada saat sakit, nampak jelas di mata Zain, 

Surayya yang saat itu melihat Zain terburu buru keluar rumah sambil berlari, mencoba untuk mencegat Zain, namun Zain tidak mendengarnya, Surayya sangat penasaran dengan apa yang dilakukan oleh anak bungsunya itu. Bergegas Surayya masuk ke dalam kamar Zain yang saat itu nampak sepi, tak lama kemudian Surayya menemukan surat Aaliya, Surayya langsung membacanya dan sangat senang “Ternyata Aaliya sangat patuh dan langsung pergi ke Bhopal dengan kemauannya sendiri, baguslah ! Aku tidak akan membiarkan Aaliya kembali ke rumah ini lagi ! Tidak akan pernah !” ujar Surayya sinis 

Sementara itu, Zain sudah sampai di stasiun kereta api, Zain bertanya pada seseorang di sana tentang keberadaan kereta api yang menuju ke Bhopal, orang itu menunjukkan arah ke kereta api tersebut, Zain segera berlari menuju kesana dan mulai mencari Aaliya di dalam kereta api, setelah lama mencari cari sampai masuk ke dalam kereta api ternyata Zain tidak menemukan Aaliya dimanapun, sambil duduk di pintu kereta api, Zain merasa sedih dan berkata “Sudahlah biarkan saja dia pergi ! Aku tidak peduli ! Aku tidak akan membawanya pulang dari Bhopal ! Mamu ki” teriak Zain lantang, semua orang menatap kearahnya, Aaliya yang saat itu sedang duduk di tempat penjaja makanan, juga kaget ketika mendengar teriakan Zain, ternyata tempat duduknya tidak jauh dari tempat Zain berada, Zain yang melihat Aaliya, langsung berdiri dan berjalan ke arah Aaliya sambil mengambil koper Aaliya yang sedikit terbuka. 

Aaliya yang saat itu sedang duduk di tempat penjaja makanan nampak kaget ketika melihat Zain yang sudah ada di depannya”Mau apa kamu kesini ?”, “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ujar Zain “Apa itu ?” Zain langsung mendekat kearah telinga Aaliya dan berbisik “Kamu itu seorang pengecut dan beraninya melarikan diri dari rumah, aku tahu kalau kamu mencintai aku kan ?” bisik Zain “Kamu itu salah, kalau kamu berfikir dirimu ini seorang pahlawan” ujar Aaliya “Jadi kamu ingin agar aku ditegur oleh ayahku ?”, “Sudalah pulanglah saja !” pinta Aaliya, Zain segera memegang tangan Aaliya dan berkata “Baiklah, aku memang pemenangnya dan kamu telah kalah” Aaliya kemudian menunjukkan kalendernya pada Zain seraya berkata “Dan ini adalah pialanya ! Kalender ini sudah kita lalui selama satu bulan”, “Kalender ini adalah benda yang utama, jadi kamu harus bersama aku sekarang !” Aaliya langsung menyobek nyobek kalender itu menjadi bagian terkecil “Lalu apa sekarang ?” Aaliya menunjukkan tiket Bhopal ke Zain dan berkata “Aku akan pergi ke Bhopal dan kamu pergi ke Barkath Villa” Zain mengambil tiket itu dan merobek robeknya menjadi bagian terkecil seraya berkata “Kamu telah merobek masa laluku dan aku telah menyobek masa depanmu !” Aaliya tertegun melihat ulah Zain SINOPSIS BEINTEHAA 66 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top