SINOPSIS MAHAPUTRA episode 201 (5 Mei 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 201 (5 Mei 2014) by. Sally Diandra Di kerajaan Bijolia, Pratap akhirnya pergi dari kerajaan tersebut bersama kedua temannya dan para pelayannya, dari atas benteng Ajabde yang melihat kepergian Pratap sebenarnya ingin memanggilnya namun di urungkan niatnya itu, Ajabde menangis melepas kepergian Pratap, pada saat yang bersamaan salah seorang pelayan menghampiri Ajabe dan mengabarkan kalau Laksmi ( sapi perliharaan Ajabde ) berusaha untuk melepaskan dirinya, Ajabde kaget dan langsung turun ke bawah untuk melihat Laksmi, sementara itu di bawah di halaman istana, Phool menangis sambil memikirkan Pratap, Phool menyesal karena tidak bisa memberikan suratnya pada Pratap, sedangkan Ajabde sudah sampai di kandang Laksmi, Laksmi berusaha melepaskan dirinya dari tali yang mengekangnya “Laksmi, aku tahu kamu pasti sangat mengkhawatirkan kepergian pangeran Pratap, ini memang sangat sulit buat diriku sendiri untuk mengatakan hal ini, oleh karena itu aku mengatakan hal ini pada kamu, aku mohon Laksmi maafkan aku, maafkan kalau aku telah berkata kata yang buruk pada pangeran Pratap sehingga dia harus meninggalkan Bijolia, aku mohon, Laksmi ,,, maafkan aku” ujar Ajabde sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dada dan menangis menyesali perbuatannya, dari kejauhan Raja Mamrat Ji yang kebetulan melintas di dekat kandang Laksmi, mendengar pembicaraan Ajabde dengan sapi perliharaannya itu, Raja Mamrat Ji benar benar marah. 

Sementara itu Phool yang sedang berjalan di halaman istana, merasa sedih “Aku fikir perasaanku ini akan tertinggal dalam surat ini, lebih baik aku sobek saja surat ini !” namun ketika Phool hendak menyobek suratnya itu, tiba tiba di urungkan niatnya “Lebih baik aku ceritakan saja tentang perasaanku ini pada Ajabde” Phool segera berlari memasuki istana, tepat pada saat itu Raja Mamrat Ji sedang menggeret tangan Ajabde, Ajabde hanya bisa menuruti kehendak ayahnya, Phool yang melihat mereka berdua, mencoba berteriak dari kejauhan memanggil mereka berdua “Ajabde ! Apa yang terjadi ? Paman Mamrat Ji, ada apa dengan Ajabde ?” namun mereka tidak menggubris teriakan Phool di sepanjang koridor, Raja Mamrat Ji terus membawa Ajabde menuju ke kamar istrinya Ratu Hansa Bai, 

Sesampainya disana, Raja Mamrat Ji segera menghempaskan Ajabde ke tempat tidur seraya berkata “Ratu Hansa Bai, lihat ! Ternyata Ajabdelah yang menyuruh pangeran Pratap untuk meninggalkan Bijolia !” Ratu Hansa Bai kaget dengan ucapan suaminya, Ajabde berusaha berlindung dari kemarahan ayahnya dengan memeluk ibunya erat, awalnya Ratu Hansa Bai tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Raja Mamrat Ji, kemudian Ratu Hansa Bai mencoba bertanya pada Ajabde tentang hal tersebut, Ajabde mengatakan kebenarannya, Ratu Hansa Bai kaget dan langsung menampar pipi Ajabde dengan keras, Ratu Hansa Bai tidak percaya kalau Ajabde melakukan hal semacam itu pada Pratap, Raja Mamrat Ji yang kesal dengan Ajabde segera meninggalkan mereka berdua sementara Phool juga merasa kesal dengan Ajabde, Phool segera merobek robek surat yang dibawanya sedari tadi 

Di kamar Ratu Hansa Bai, Ajabde yang membelakangi ibunya merasa sedih memikirkan peristiwa ini, Ratu Hansa Bai mencoba mendapatkan penjelasan dari Ajabde “Ajabde, ibu tahu kalau kamu tidak ingin membiarkan pangeran Pratap pulang ke kerajaan Mewar, tapi mengapa kamu melakukan hal ini, nak ?” Ajabde membalikkan tubuhnya menatap ke arah ibunya “Ini semua karena aku tidak ingin ayah merasa cemas dan gelisah dalam situasi ini, ibu” kemudian Ajabde menceritakan bagaimana keadaan ayah dan ibunya ketika merawat Pratap, Ajabde tidak ingin mereka berdua cemas oleh karena itu Ajabde menyuruh Pratap pulang, agar kondisi di kerajaannya tidak menegangkan “Kalau begitu, kamu harus minta maaf pada ayahmu dan ceritakan alasanmu ini padanya” 

Pratap dan teman temannya sedang dalam perjalanan menuju ke kerajaan Mewar, ketika di persimpangan jalan tiba tiba Pratap mau berbelok ke jalan tersebut, namun Benidas segera menghentikannya “Pangeran Pratap, kamu mau kemana ? Jalan itu akan menuju ke kerajaan Bijolia lagi” ujar Benidas, Pratap yang saat itu setengah melamun merasa bingung perasaannya sendiri “Aku tidak tahu, Benidas ,,, kenapa perasaanku mengatakan kalau aku tidak ingin pergi dari kerajaan Bijolia ini ?” ujar Pratap heran, akhirnya mereka memutuskan melanjutkan perjalanan ke kerajaan Mewar lagi, sementara itu tanpa sepengetahuan mereka, Gohar yang menyamar menggunakan pakaian laki laki dengan cadar yang menutupinya mengikuti mereka dari belakang dengan kudanya 

Prajurit Jalal mengabarkan pada Jalal kalau tidak ada benteng pertahanan mereka di daerah Rajputana, sementara prajurit Mahmud Shah mengabarkan kalau Pratap telah pergi dari Bijolia, Mahmud Shah merasa senang, sedangkan di kerajaan Mewar, Raja Udai Singh dan Ratu Jaiwanta sedang berlatih mempersiapkan pernikahan Pratap dengan menyiapkan pakaian pengantinnya, mereka berdua ingin melihat Pratap segera menikah, Ratu Jaiwanta memenuhi ruangan itu dengan semua perlengkapan untuk pernikahan. 

Sementara di tempat Pratap, rombongan Pratap singgah di sebuah pasar “Kita akan tinggal disini dulu pada malam ini” ujar Pratap kepada kedua temannya, sedangkan Ajabde menghampiri Phool yang marah padanya “Phool, apa yang sedang kamu lakukan ?”, “Tinggalkan aku sendirian, Ajabde !” ujar Phool kesal, Ajabde menuruti permintaan Phool menuju ke kamarnya sendiri dengan perasaan sedih “Aku melakukan ini semua semata mata hanya untuk ayahku, jika aku berada pada situasi seperti ini maka aku harus memilih antara pangeran Pratap dan kamu, maka aku akan memilih pangeran Pratap” ujar Ajabde sedih 

Saat itu, beberapa prajurit Mahmud Shah memata matai perbatasan kerajaan Bijolia, pasukan Mahmud Shah mencoba untuk berdamai dengan pasukan Rajput dengan membawa bendera putih tanda perdamaian, pasukan Rajput menerima perdamaian itu, lalu mereka bersama sama masuk ke dalam hutan, ternyata di dalam hutan, prajurit Mahmud Shah membohongi prajurit Rajput dengan menumpas mereka satu per satu, prajurit Afghanistan merasa senang karena berhasil mengalahkan musuh musuhnya 

Sementara di kerajaan Mewar, Raja Udai Singh menemui Ratu Jaiwanta di kamarnya dan berkata “Pakaian Pratap rupanya sudah kependekan sekarang, aku akan membicarakan hal hal yang lain untuknya” Raja Udai Singh kemudian berusaha membicarakan sesuatu yang lain tapi tidak bisa dan ketika melihat persiapan yang dilakukan oleh istrinya itu, Raja Udai Singh tertawa lebar “Ternyata kamu juga melakukannya, istriku ?” Ratu Jaiwanta tersenyum “Kamu juga kan ?” mereka berdua sama sama tersenyum sambil membayangkan pernikahan Pratap kelak. 

Jalal dan Bhairam Khan bersama rombongannya dalam perjalanan menuju ke kerajaan Bijolia, mereka mulai memasuki pasar dimana Pratap juga berada di sana bersama rombongannya “Aku merasa ada kehadiran putri Phool disini” ujar Jalal sambil menatap ke sekelilingnya, Gohar yang sedari tadi terus mengikuti Pratap akhirnya juga sudah sampai di pasar tersebut, Gohar terus membayangi Pratap di belakangnya, sementara itu Pratap yang sedang berjalan jalan di pasar bersama teman temannya, merasa ada seseorang yang mengikutinya dibelakang, ketika Pratap berbalik ternyata tidak ada siapa siapa di belakangnya, rupanya Gohar segera bersembunyi, Pratap nampak menatap pada seseorang dengan perasaan waspada SINOPSIS MAHAPUTRA episode 202 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top