SINOPSIS MAHAPUTRA episode 176 (20 Maret 2015)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 176 (20 Maret 2015) by. Sally Diandra Di kerajaan Mughal, Delhi, ketika Jalal hendak mencoba menyobek nyobek lukisan dirinya dan Pratap menggunakan pedangnya, tiba tiba Pratap muncul dan menghentikan tindakan Jalal, Jalal menoleh ke arah Pratap yang berdiri di depannya “Bagaimana bisa kamu mau menyobeknya ? Itu adalah kenangan terindah kita berdua” ujar Pratap “Aku tidak bisa melanggar sumpah ayah kandungku sendiri !” ujar Jalal lantang “Aku tidak mau mengingkarinya hanya demi sebuah persahabatan” ujar Jalal lagi dengan perasaan marah “Kamu tidak menginginkan dukungan dariku, temanku yang baik ? Kita berdua menjadi teman dan melakukan semua hal bersama sama karena Meera Mata” ujar Pratap “Meera Mata sudah tidak ada lagi !” ujar Jalal sambil menangis “Aku tahu kenapa kamu tidak ingin menjadi temanku karena kamu ingin merengkuh seluruh negeri Hindustan dalam kekuasaanmu” ujar Pratap “Sekarang, kita bicara layaknya seorang musuh !” ujar Jalal sambil menyobek nyobek lukisan dirinya dan Pratap, sementara bayangan Pratap menghilang begitu saja 

Di kerajaan Bijolia, pagi itu Pratap sedang bersiap hendak mandi, ketika Pratap sedang berjalan menyusuri koridor tiba tiba Pratap mendengar suara gemercing gelang kaki Ghungru “Siapa yang telah bangun pagi pagi buta begini ?” Pratap merasa penasaran, tepat pada saat itu tiba tiba Ajabdee muncul di belakang Pratap seraya berkata “Selamat pagi, apa kabar ?” Pratap kaget dan ketakutan ketika melihat kemunculan Ajabdee yang secara tiba tiba “Kenapa kamu bangun pagi pagi buta begini ?” tanya Pratap heran “Aku memang selalu bangun pagi pagi” ujar Ajabdee santai “Kamu sendiri kenapa juga bangun bangun pagi buta begini ?” Ajabdee balik bertanya “Sama, aku juga selalu bangun pagi pagi buta begini” ujar Pratap, 

Sementara itu Jalim Singh sedang berjalan di sepanjang koridor sambil tertidur dengan membawa bantal, Jalim Singh berusaha untuk tidur tapi dirinya gelisah tidak bisa tidur dengan nyenyak karena cuaca saat itu sangat panas, tiba tiba ketika Jalim Singh sedang berjalan tanpa sengaja Jalim Singh terkantuk dinding, Jalim Singh mengernyit kesakitan namun Jalim Singh malah tertidur lagi di lantai, sedangkan Phool pagi itu juga terbangun dari tidurnya, meskipun sudah banyak pelayan yang mengipasinya tapi tetap saja Phool merasa kesal pada pelayannya, Pratap yang saat itu sedang berdiri di koridor istana di dekat kamar Phool mendengar semua teriakan kekesalan Phool pada pelayannya. 

Di tempat Jalim Singh tertidur, Jalim Singh seperti melihat sekelebat seseorang melintas melewatinya, Jalim Singh berusaha untuk membangunkan para prajuritnya tapi tidak ada satupun prajuritnya yang bangun, Jalim Singh segera mengikuti orang yang mencurigakan itu, pada saat yang bersamaan Ajabdee sedang menceritakan ke Pratap tentang bunga bunga yang dia letakkan di depan patung Dewa Ganesha, sementara itu Jalim Singh masih terus mengikuti orang yang mencurigakan yang menutupi tubuhnya dengan syal besar dan berjalan cepat cepat namun tiba tiba orang itu menghilang dari pandangan Jalim Singh dan berganti dengan Pratap yang berjalan di depannya, Jalim Singh mengira kalau orang misterius itu adalah Pratap, oleh sebab itu Jalim Singh segera menangkapnya tapi tak lama kemudian Pratap malah yang menghajar Jalim Singh “Jika kamu menghalangi jalanku maka kamu akan selalu di hajar olehku setiap saat” ujar Pratap kesal, Jalim Singh segera meninggalkan Pratap 

Pratap sedang berlatih di ruang latihan, tiba tiba Pratap melihat ada seseorang yang memasuki ruang latihan, Pratap segera mencari tahu siapa orang misterius tersebut sambil berjaga jaga dengan belatinya, ketika orang misterius itu mendekat, Pratap segera berbalik dan hendak menghajar orang tersebut, orang itu langsung membuka penutup tubuhnya ternyata orang itu adalah Chakrapani “Chakrapani, kenapa kamu masuk ke ruangan ini dengan cara seperti itu ?” tanya Pratap heran “Pangeran Pratap, selamatkan aku, tolong aku, pernikahanku akan berlangsung tidak lama lagi, tolong, pangeran ,,, selamatkan aku” Pratap merasa geli dengan ulah Chakrapani, Pratap tertawa terbahak bahak melihat tingkah temannya ini “Orang tua pengantin perempuan tinggal di Bijolia” ujar Chakrapani cemas, pada saat yang bersamaan Ajabdee sedang menyanyikan lagu pujian bhajan untuk Dewa Khrisna sambil merangkai kalung bunga untuk Dewa Khrisna “Waaah, dia itu bernyanyi seperti ibuku” ujar Pratap kagum, Pratap dan Chakrapani segera keluar ruangan latihan untuk melihat siapa yang sedang menyanyi lagu pujian bhajan tersebut. Semua orang pun terbangun begitu mendengar nyanyian bhajan Ajabdee, termasuk Raja Mamrat Ji dan Ratu Hansa, ketika Chakrapani dan Pratap melihat siapa yang sedang menyanyikan lagu pujian bhajan, Chakrapani merasa heran ketika melihat Ajabdee yang bernyanyi “Waah, ternyata seorang pelayan bisa bernyanyi dengan sangat merdunya” ujar Chakrapani “Huussss !!! Dia itu bukan pelayan ! Dia itu putri kerajaan Bijolia !” jelas Pratap, Pratap dan Chakrapani masih terus mengikuti Ajabdee yang saat itu sedang melakukan aarti pada seekor sapi di kandang, Ajabdee bernyanyi sambil memberikan rumput untuk sapi, Chakrapani kembali merasa heran dengan perilaku Pratap yang terus menerus memperhatikan Ajabdee dengan perasaan kagum, begitu pula ketika Ajabdee melakukan pooja di depan pohon tulsi, Chakrapani kembali merasa heran dengan perilaku Pratap “Pangeran, kamu ini kenapa ?” tanya Chakrapani penuh selidik “Nyanyian pujian bhajan ini mengingatkan aku akan Meera Mata dan temanku” ujar Pratap sambil menangis sedih 

Sementara itu di tempat Jalal di kerajaan Mughal, Jalal sedang berlatih pedang dengan para prajuritnya yang mampu di lumpuhkan dengan mudah “Hari ini aku akan terus menerus berlatih pedang !” ujar Jalal sambil terus berlatih pedang sambil memikirkan bagaimana caranya menghancurkan Pratap.SINOPSIS MAHAPUTRA episode 177 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top