SINOPSIS MAHAPUTRA episode 173 (17 Maret 2014)

SINOPSIS MAHAPUTRA episode 173 (17 Maret 2014) by. RS Di Koridor Istana Bijolia, Ajabde sedang berjalan ingin menemui ayahnya, dia merasa takut, dia teringat tentang perlakuan ayahnya padanya, tak lama pelayan datang, Ajabde bertanya tentang ayahnya, dia kembali teringat tentang kata kata ayahnya, dengan memberanikan diri Ajabde masuk ke kamar ayah, tapi dia masih merasa takut untuk mengambil berkah darinya, dia teringat kata kata ibunya, 

Didalam, Mamrat berkata pada Jalim “buah anggur ini sangat lezat? Jalim mengatakan “Ya, ini sangat lezat, mereka tertawa, tak lama Ajabde menghampiri mereka, Mamrat terlihat tidak suka dengan kedatangan Ajabde, Mamrat berdiri, Ajabde ingin menyentuh kakinya, tapi tiba tiba Phool memanggilnya, Mamrat bergerak menghampiri Phool, dan dia tidak memberikan berkahnya pada Ajabde, tiba tiba Phool bersin, Mamrat bertanya padanya “apa yang terjadi? Phool mengatakan “saya tidak apa apa, Jalim mengatakan “Ajabde membuatnya bermain main air disungai, Phool mengatakan “semua itu tidak benar, Mamrat berteriak dan marah pada Ajabde, kemudian Mamrat mengatakan “pergi dan bawa Phool kekamar, Jalim berkata pada Ajabde “sekarang Anda melihat hasilnya karena telah bermain-main dengan saya, Diperjalanan menuju Bijolia, Pratap berkata pada kudanya “teman ku, kita harus sedikit bergerak, dengan itu kita akan beristirahat, 

Di Bijolia, Phool dan Ajabde sedang minum, Phool merasa tidak suka, kemudian pelayan memberikan dia dedaunan, Phool menciumnya, dia merasa tidak suka kemudian dia melemparkan dedaunan itu, dia berkata pada Ajabde”mereka mencoba untuk membuat ku sakit, Ajabde mengatakan “semua itu hanya untuk menyembuhkan penyakitmu, tak lama Hansa datang dan mengatakan “saya akan membawa Thal untuk Anda untuk menghapus pandangan buruk, kemudian Hansa pergi Pratap telah sampai di sisi belakang benteng, Pratap merasa bingung mengapa dia berada di belakang benteng, kemudian dia berkata “mengapa kita akan pergi ke depan benteng, bukannya saya bisa memanjat dinding di benteng, Phool bertanya pada Ajabde “apa telah Anda campurkan dalam obat ini, Ajabde mengatakan “semua ini dei kesembuhanmu, Phool mengatakan “saya minta maaf atas kelakuan Jalim dan saya akan memberitahu segalanya pada ayah, Pratap berhasil masuk ke benteng dengan cara melompat, dia mengira kalau para prajurit sedang mengelilinginya, kemudian dia melihat kalau kuda yang ada di sekelilingnya, dan tanpa dia sadari dia telah menginjak kotoran kuda, Ajabde membantu Phool meminum obat, Phool tidak suka dengan itu, dia marah, Ajabde ingin pergi, tiba tiba Hansa datang, dia bertanya pada Ajabde “apakah kau sudah bertemu dengan ayahmu, Ajabde mengatakan “Ya, Hansa mengatakan “sekarang pergi dan buat rangoli karena ada beberapa tamu yang akan datang, 

Di Delhi, Jalal teringat tentang Phool, kemudian dia memanggil seorang seniman untuk membuat gambar nya, Jalal mengatakan “jika Anda membuat gambar yang salah maka Anda tidak akan bisa membuat gambar lagi dalam hidup Anda, kemudian pelukis itu mulai menggambar Phool, dari luar Maham Anga melihatnya, 

Di Bijolia, Ajabde berkata pada sapi nya “saya membawa Paal untuk Anda, ketika Ajabde ingin pergi, dia berpapasan dengan Phool, Ajabdehi mengatakan “pergi dan beristirahatlah, Phool mengatakan “ikutlah dengan saya dan saya akan menunjukkan gaunku, Ajabde mengatakan “saya tidak bisa, saya memiliki begitu banyak pekerjaan dan saya juga hendak melakukan beberapa pekerjaan Laxmi, Phool mengatakan “baiklah, Anda melakukan pekerjaan itu, dan saya akan membuat rangoli, kemudian Phool pergi, setelah kepergian Phool, Ajabde berkata pada Laxmi (sapi) “saya tidak pernah menjadi putri yang layak dalam hidup saya, kemudian dia menyiram Laxmi tapi saat dia mencoba untuk menyiramnya, dia menyiram Pratap, Ajabde mengatakan “maaf saya, Pratap mengatakan “bisakah Anda ceritakan cara masuk ke benteng, Ajabde menunjukkan dengan jarinya, kemudian Pratap pergi, 

Di Delhi, Jalal menveritakan bagaimana wajah Phool pada pelukis, pelukis itu melukis dengan mendengarkan, kemudian pelukis itu mengatakan “lukisannya telah selesai, Jalal melihatnya, Jalal tersenyum, 

Disisi lain, Phool juga membuat lukisan dan bertanya pada pelayan “bagaimana tampilannya? Pelayan berkata “sangat indah, Phool mengatakan “sekarang kalian harus mengatakan hal ini di depan Ajabde, saya merasa lelah, pergi dan bawa beberapa makanan untuk saya, Jalal mengatakan “wah, ini sangat indah, kemudian Jalal memanggil prajuritnya dan mengatakan “pergi dan potong kedua tangannya agar dia tidak bisa membuat lukisan apapun, pelukis itu memohon ampun, tiba tiba Maham Anga datang dan mengatakan “saya harus membawa semua informasi tentang gadis ini, Maham Anga bercerita tentang Phool pada Jalal, 

Di Bijolia, Pratap sampai di istana, di mana Phool sedang membuat lukisan, tanpa melihat Phool berpikir kalau Pratap adalah pelayannya, kemudian dia bertanya tentang warna, Pratap memberi warna, Phool bertanya tentang lukisannya, Pratap mengatakan “itu sangat buruk, kemudian Phool dan Pratap saling melihat satu sama lain, mereka saling kaget, mereka teringat bagaimana mereka bertemu untuk yang pertama kali, mereka sama sama mengatakan “kamu…. 

Di Delhi, Maham Anga mengatakan “Phool hadir dalam Bijolia dan Pratap juga hadir di sana, Di Bijolia, Phool memanggil prajurit dan dia berkata pada Pratap “Anda adalah pencuri, Pratap mengatakan “Cukup, Anda telah melakukan kesalahan, kemudian Phool memanggil prajurit, prajurit menyerangnya, Pratap mengalahkan mereka, Phool berkata pada Pratap “jangan datang ke depan saya, Pratap mengatakan “apakah Anda berpikir bahwa saya bergerak, tanpa sengaja Pratap merusak lukisan Phool, Phool menjadi sangat marah, 

Di Delhi, Jalal memandang gambar Phool, Maham Anga mengatakan “antara Pratap dan Phool, Jalal memintanya berhenti, tak lama Hamidah datang dan mengatakan “ apa yang terjadi, jika Anda ingin menikah, maka saya akan mengatur pernikahan untuk Anda, Jalal mengatakan “Saya ingin menikah dengan gadis itu, 

Di Bijolia, Phool ingin menemui Mamrat, tiba tiba Ajabde bertemu dengannya dan dia berkata “saya ingin memberitahu Ayah kalau ada seseorang yang masuk ke Istana, Pratap sedang bersembunyi, tak lama prajurit datang, Pratap bertanya “jalan keluar darbar, prajurit mengejar Pratap, Ajabde melihat Pratap, Hamidah mengatakan “Anda adalah raja di Hindustan, Anda tidak bisa berperilaku seperti kekanak-kanakan, kemudian Hamidah bertanya pada Maham Anga “bukankah Anda mengetahuinya Maham Anga, Manga mengatakan “kita akan menyebarkan kerajaan kita dengan melakukan perkawinan, Jalal mengatakan “luar biasa ibu, saya bisa mengikuti instruksi dari Anda, Hamidah mengatakan “itu tidak akan mungkin untuk bangsa Rajput, saya tidak memberikan izin, Jalal mengatakan “saya akan pergi ke Bijolia dan bertemu dengan Phool dan membunuh Pratap, Hamida mengatakan “semua itu tidak benar, Maham Anga mengatakan “pelayan, bawa ratu Hamida ke kamarnya, Maham Anga bertanya pada Jalal “mengapa Anda akan datang ke daerah berbahaya, saya punya cara lain, kita memiliki seorang wanita yang sangat cantik, dia akan membunuh Pratap, Jalal mengatakan “tidak Badi Ammi, saya akan pergi untuk membunuh Pratap,SINOPSIS MAHAPUTRA episode 174
Bagikan :
Back To Top