SINOPSIS BEINTEHAA episode 31 (10 February 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 31 (10 February 2014) by. RS Dikamar, Aaliya mengidupkan alram yang telah dimatikan oleh Zain, lalu Zain terbangun, Aaliya mengatakan “kau telah banyak tidur, dan sekarang kau harus bangun, Zain bertanya “apakah kau tidak mendapatkan pelajaran setelah acara semalam, Aaliya mengatakan “aku mendapatkannya setelah drama itu berakhir, Zain mengatakan “itu bukan drama, Aaliya mengatakan “itu adalah drama yang sangat buruk, kau menghina ku di depan semua orang dan ingin menunjukkan betapa menderitanya dirimu setelah menikahi gadis ini, hasilnya adalah kalau kau telah menghina paman, orang lain dan pernikahan kita, kau juga menghina dirimu sendiri, jika kau tidak menyadarinya bahkan sampai sekarang, pergi dan bunuh diri karena malu, Zain mengatakan “kau sedang mencoba untuk menggaruk tiang, Aaliya mengatakan “aku adalah harimau betina dan aku ingin kau menyadari nya, apakah kau juga mabuk di pagi hari, hanya untuk menghadapi harimau betina, kau seharusnya tidak perlu membuat jalan yang salah dengan minuman keras, Zain bertanya “apakah pencurian ditoko itu juga tidak salah, Aaliya mengatakan “kau akan menjadi orang terakhir di dunia untuk mendapatkan penjelasan ku, Allah mengetahui apa yang terjadi di took itu, Zain mengatakan “berarti Allah juga tahu mengapa aku minum minuman keras, Aaliya mengatakan “tentu saja Allah mengetahuinya, tapi kau tidak tahu mengapa kau minum, kau harus bangun sekarang, 

Zain berdiri menghampiri Aaliya dan mengatakan “kau akan menjadi gadis terakhir di dunia yang akan mencari bantuan ku, dan sekarang setidaknya kau akan menyadari kalau kau membutuhkan bantuan ku, Aaliya mengatakan “aku menikah hanya karena orang tua ku, berhentilah berpikir kalau kau adalah orang yang paling layak, faktanya kau adalah orang yang paling lemah yang tidak tahu apa-apa, yang hanya bisa bertiup dari uang orang tua mu, aku berada dalam situasi ini karena mu, kau bukan pangeran yang menawan yang membuat ku berada di belakang mu untuk menikah, aku telah menerima pernikahan ini dan aku akan mengikutinya, aku akan mendengarkan kau ketika kau benar, akan tetapi ketika kau salah, kau akan mendapatkannya dari ku, 

Surayya sedang bicara dengan Shaziya, Surayya mengatakan “aku akan membuat Zain menceraikan Aaliya sekarang, karena aku berharap kalau itu terjadi tadi malam, kemudian Surayya menelpon Shabana, Shabana bertanya “bagaimana perayaan valima?, Surayya mengatakan “Shabana, aku tidak akan bicara pada mu sebagai kakak ipar tapi sebagai seorang ibu dari seorang anak, 

Dikamar, Aaliya sedang membereskan pakaiannya, Zain menghampirinya dan mengatakan”kau tidak memiliki hak atas rumah ini, apakah kau memiliki rasa hormat dalam dirimu, 

Surayya berkata pada Shabana “Aaliya harus bicara banyak, jika orang lain berada di sini, maka mereka akan meninggalkan untuk menghormati dirinya, Shabana bertanya “apa yang terjadi?, Surayya mengatakan “Zain datang dalam keadaan mabuk untuk pertama kalinya kemarin, aku meminta Aaliya untuk pergi ke salon yang terbaik, tapi Aaliya malah pergi ke Maal dan dia tertangkap mencuri, Shabana terkejut mendengarnya, dia mulai menangis, Surayya juga mengatakan “Zain dalam keadaan mabuk telah mengatakan kalau dia sangat membenci Aaliya, 

Aaliya berkata pada Zain “kau bisa mengatakan apa-apa, tapi aku tidak akan meninggalkan ruangan ini karena kau telah menikahi ku, Zain bertanya “apakah kau ingin membuat peraturan sendiri, Aaliya mengatakan “hukum Islam memungkinkan aku untuk berbagi apa saja untuk suami ku, aku tidak akan meninggalkan kehidupan ku, kamar ku, kau bisa menghapusnya jika kau bisa,
Surayya berkata pada Shabana “Zain telah menceraikan Aaliya, aku telah katakana padamu jika terjadi sesuatu, jangan pernah menyalahkan ku, jika Zain tidak ingin suka akan hubungan ini, mengapa dia harus bertahan, Shabana sedih mendengarnya,

Aaliya berkata pada Zain “aku telah mentoleransi kejatahanmu, jangan pernah berpikir kalau diam sebagai kelemahan, apa yang telah kau lakukan tadi malam telah memecahkan keheningan ku, aku menikah dengan mu sebagai keinginan Allah, dan aku akan mengikutinya sebagai nasib ku, itulah yang ajaran Islam katakan, aku tidak akn membiarkan kita gagal, aku telah berjanji pada ibu ku kalau aku akan menulis kisah pernikahan ku sendiri, di masa kecil kita, aku memberitahu mu setiap kali rambut ku dipotong, celana mu akan hilang, mendengar itu Zain membuka jaketnya dan mengatakan “untuk menulis sebuah cerita, itu hanya akan menjadi cerita, bukan kenyataan, faktanya kau sendiri yang akan meninggalkan aku dan pergi, Aaliya mengatakan “kau bermimpi dengan sangat baik, Aaliya hendak pergi, tapi Zain memegang tangannya dan memelintirnya, Zain mengatakan “aku akan menang dan kau akan kehilangan semuanya, Aaliya mengatakan “kita lihat saja nanti, lalu mereka berpisah, 

Surayya berkata pada Shabana “pikirkanlah, kau akan memesan tiket ke Mumbai, tapi aku akan memanggil Kazi saheb dan membuat proses perceraian, lalu Surayya menutup teleponnya, Shabana menangis dengan keras, tiba tiba Ghulam datang dan bertanya “apa yang terjadi, Shabana mengatakan “Zain ingin menceraikan Aaliya, Ghulam terkejut mendengarnya, lalu dia mendapat serangan jantung, ternyata itu hanya khayalan Shabana, tak lama Ghulam datang dan bertanya “ Shabana, apa yang terjadi?, Shabana mengatakan “aku baru bicara dengan Surayya, dia mengatakan valima berjalan dengan baik, dia memuji Aaliya, Ghulam mengatakan “ohh ya?, aku telah mendapat informasi tentang Valim semalam dari Aaliya, Shabana sedikit khawatir, tapi Ghulam mengatakan “Aaliya mengatakan kalau dia sangat senang, Shabana lega mendengarnya, 

Zain merasa marah, dia berolah raga treadmill, Zain teringat akan kata-kata Aaliya yang mengatakan “aku tidak akan membiarkan kau berbuat sesuka mu dan lainnya, tak lama Fahad datang dan menghentikan treadmill, Fahad mengatakan “apakah kau akan tetap berada di tempat in?, kau akan meninggalkan rumah selama 1 minggu, apa yang terjadi semalam, aku sedih karena kau tidak menceritakan apa yang sedang terjadi dalam pikiran mu, itu adalah pengalaman pribadi ku kalau semua pernikahan di dunia ini sama, pertengkaran yang sama, beberapa memiliki kelebihan dan beberapa memiliki kekurangan, lihatlah aku, aku memiliki pengalaman ganda, apakah kau pernah melihat ku minum setiap saat atau membuat adegan di depan orang lain, lalu Fahad mengeluarkan kapas dan mengatakan “seorang pria yang akan terus menjalani hidup bahagia, lalu memberikan kepada Zain, tiba tiba Usman memanggil Zain, Zain pergi,

Usman menatap tajam Zain, lalu Usman meminta Zain untuk ikut dengannya,
Surayya sedang bicara pada Kazi saheb dan mengatakan “anak laki-laki kedua dan perempuan ku siap untuk bercerai, aku bisa memanggil orang tua gadis itu kapan saja, aku hanya ingin mereka untuk bercerai, Aaliya mendengarkan percakapan ini, Aaliya menghampirinya, Surayya mengatakan “aku sedang bicara tentang perceraian anak teman ku, Aaliya mengatakan “orang yang diberkati akan menghentikan perceraian, Surayya mengatakan “bukankah pernikahan yang berantakan, lebih baik untuk bercerai, Aaliya mengatakan “islam berkata perceraian harus menjadi langkah terakhir dari pernikahan, setiap pasangan harus memahami dengan jelas kesalahpahaman antara mereka, bibi harus menghapus kesalahpahaman pasangan mereka, yang lain akan mendapatkan kutukan untuk menceraikan mereka, lalu Aaliya pergi, SINOPSIS BEINTEHAA episode 32 by. RS
Bagikan :
Back To Top