SINOPSIS BEINTEHAA episode 21 (27 January 2014)

SINOPSIS BEINTEHAA episode 21 (27 January 2014) by. RS  Mobil yang dikendarai Zain dan Aaliya tiba-tiba berhenti, tanpa sengaja mereka memegang tangan mereka satu sama lain, mereka saling berpandangan, Zain teringat akan pernikahannya dengan Aaliya, dia langsung menarik tangannya, kemudian mobil mereka berjalan kembali, diperjalanan Aaliya melihat dargah Hazrath Haji Ali, dia terpesona melihatnya, dia meminta sopir untuk menghentikan mobil, lagu Ali ali mengalun, 

Aaliya keluar dari mobil dan berdoa jauh dari Dargah Hazrath Haji Ali, tiba tiba seorang Wali yang lagi duduk mengatakan “hari ini adalah hari Kamis, berdoalah, apa pun yang terjadi, akan terjadi karena kehendak Allah, percayalah pada Allah, Aaliya mendengarkannya dengan seksama,
tiba tiba Zain menekan klakson mobil dan memberi tanda pada Aaliya agar datang, kemudian Aaliya melihat Wali yang tadi, ternyata Wali itu sudah tidak ada, kemudian suara azan berkumandang, mendengar itu, Aaliya kembali berdoa,

Disisi lain, Ghulam dan keluarganya terlihat sedang sholat, sementara di Mumbai, Usman dan semua anggota keluarga sampai di rumah, mereka keluar dari mobil, Aaliya memandang rumah Zain, dan disisi lain, Ghulam terlihat sedang berdoa, dalam doanya dia berkata “Ya Allah, putriku Aaliya akan memulai kehidupan barunya, aku mohon tunjuki dia jalan yang benar,

Di Mumbai, Usman juga berdoa “Ya Allah, kau telah membuat ku untuk mengambil beberapa keputusan, dan aku yakin Kau sendiri yang akan membantu, di Bhopal, Aayath juga berdoa untuk Aaliya, sedangkan Shaziya berkata dalam hatinya “Aaliya telah merampas kehidupan yang seharusnya milik Gawhar, aku tidak akan membiarkan dia berhasil dalam hidupnya, begitu juga dengan Nafeesa, dia berniat jahat pada Aaliya, sedangkan di Bhopal, Shabana juga Berdoa untuk kebahagiaan Aaliya, dia Mumbai, Aaliya berdoa agar orang yang ada disekitarnya memiliki kepercayaan pada dirinya dan membantunya didalam kehidupannya,

Didalam rumah, Chand Bibi merasa senang mendengar kalau pengantin wanita telah datang, dia meminta pelayan yang lain untuk membawa manisan, dan lain lain, diluar, Usman meminta Surayaa untuk mempersiapkan acara penyambutan Zain dan Aaliya, Surayya mengatakan “Chand Bibi pasti telah mempersiapkannya, kemudian Usman menghampiri Aaliya dan Zain dan mengajarkan mereka bagaimana untuk memimpin hidup mereka, Usman juga meminta Zain berjanji kalau dia akan mengurus Aaliya,

Zain memandang Aaliya, kemudian Zain berjanji pada Usman “baik ayah, aku berjanji akan selalu mengurus Aaliya, Usman bahagia mendengarnya, tapi keluarganya yang lain tidak senang mendengarnya, kemudian Usman mengajak mereka untuk masuk, 

Didalam rumah, Chand Bibi membawa manisan untuk menyambut Aaliya, Chan bibi menyambut kedatangan Usman, Usman melihat persiapan yang Chand Bibi persiapkan, Usman merasa senang, kemudian dia memperkenalkan Aaliya pada Chand Bibi, kemudian Usman memperkenalkan Chan Bibi pada Aaliya dengan mengatakan “dia adalah Chand Bibi yang mengurus Zain, Aaliya memberi salam padanya, Chan Bibi membalas salamnya, Usman meminta Chan Bibi untuk memulai penyambutannya, Chan Bibi mengambil manisan dan ingin memberikannya pada Aaliya, tapi Surayya menyela dan mengatakan “ini adalah hak anggota keluarga untuk memberi manisan, Chan Bibi merasa sedih, lalu Surayya meminta Shaziya untuk memberi makan, tapi Shaziya mendapat telepon dan pergi, Shaziya sengaja menolak untuk memberikannya, lalu Surayya meminta Nafisa untuk memberi manisan pada Aaliya, kemudian Nafeesa memberikannya pada Zain dan Aaliya, setelah selesai, Chand Bibi meminta semuanya untuk masuk, sebelum mereka masuk, Usman berkata pada Zain “sesuai dengan ritual keluarga kita, kau akan membawa pengantin masuk kedalam,

Di Bhopal, Ghulam sedikit kecewa karena telepon Aaliya tidak aktif, tak lama Shabana datang, Ghulam bertanya “mengapa Aaliya belum juga menelpon, Shabana mengatakan “Anda telah menanyakan ini 20 kali, Ghulam mengatakan “Aaliya pergi keluar dari rumah untuk pertama kalinya, aku sangat khawatir, Shaban mengatakan “anda tidak perlu khawatir, dia menikah dan dia harus pergi, mertuanya akan merawatnya sama seperti saat kita merawatnya, Ghulam mengatakan “Usman sangat senang tentang hal ini, dan sekarang kita tidak akan khawatir tentang masa depan Aaliya, mendengar itu, Shabana teringat akan kata-kata Surayya yang mengatakan “Zain belum siap untuk menikah, dan dia tidak akan menerima semua ini, kemudian Shabana juga teringat bagaiama Zain berjanji kalau dia akan mengurus Aaliya, kemudian Shabana berkata pada Ghulam “Aaliya akan menjadi orang yang sangat bahagia di dunia ini, Zain akan membuatnya bahagia, Ghulam senang mendengarnya,

Di Mumbai, Zain mengangkat Aaliya sesuai dengan ritual dan membawa Aaliya ke dalam kamar, lagu Bentehaa pun mengalun,

Sebelum sampai dikamar, Zain bertanya pada Nafisa “apakah kakak tidak akan meminta uang dari adikmu?, (upacara di mana pengantin pria memberikan uang untuk kakak iparnya sebelum membawa pengantin wanita masuk kedalam kamarnya), mendengar itu, Nafeesa langsung memintanya, karena Zain sedang menggendong Aaliya, Zain meminta Aaliya untuk mengambil dompet dari sakunya, Zain mengatakan “kau adalah istri ku sekarang, dan sekarang kau memiliki hak, Aaliya hanya diam, kemudian Zain kembali meminta Aaliya untuk mengambil dompet dari sakunya, Aaliya mengambil dompet tersebut, Zain mengejek Aaliya dengan mengatakan “kau tidak begitu ringan, dan itu membuat ku lelah, kemudian Aaliya memberikan uang kepada Nafisa, Zain berkata pada Naifsa “berapa pun uang yang ada di dalamnya, akan menjadi milik kakak, setelah selesai, Usman berkata “ semuanya pasti merasa lelah, kita akan pergi dan beristirahat, kemudian semua orang pergi,

Zain membawa Aaliya masuk ke kamarnya, Zain membaringkan Aaliya di tempat tidur, tempat tidur telah dihiasi dengan bunga-bunga, Zain berpura pura menjadi orang yang romantis, Lagu “Ye ishq ishq hai” mengalun SINOPSIS BEINTEHAA episode 22 by. RS 
Bagikan :
Back To Top